Bulan telah kembali keperaduan kini perlahan sang mentari mulai menampakkan sinarnya yang gagah. Suara kokok ayam pun seakan membangunkan mereka yang masih bermain dialam mimipi.
Tak terasa waktu kian berlari begitu cepat,, tinggal hitungan hari maka Zara akan resmi menyandang status istri seorang Aldi.
"Zara.. ayo bersiap ada yang mau kakak tunjukkan padamu" semangat Raihan pagi ini menggebu untuk menunjukkan sesuatu pada sibungsu.
Zara mengucek mata berapa kali tidak yakin dengan apa yang dilihatnya pagi ini. kakak tertuanya tampak sumringah, segar bercahaya diluar kebiasaan!
Raihan mengajak Zara kesuatu tempat yang sudah ia dan Naura persiapkan.
Mata Zara terbelalak melihat seperti apa kejutan dari Raihan.
Warung angkringan mereka yang awalnya hanya ada gerobak, beberapa kursi kayu didepan gerobak, dan beberapa alas karpet seadanya dengan atap tenda lusuh kini berganti suasana baru dengan mengusung konsep bambu.
Tempat makan lesehan dengan meja berbaris rapi, atap dari daun kelapa kering, dan beberapa bambu sebagai penyanggah atap dan dinding yang juga terbuat dari bambu dicat bewarna coklat menambah khas alami dan nyaman bagi pengunjung.
"bagaimana menurut mu??" Raihan merangkul Zara yang masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"bagus kak... bagaimana kakak bisa membuat ini semua?"
Raihan tersenyum.
"coba tebak siapa yang membantu kami mewujudkan warung angkringan lusuh kami yang dulu jadi begini" Naura yang sejak tadi disana membuat teka teki.
Zara menggeleng.
"ini ulah Aldi..." ucap Raihan dan Naura kompak
Zara kian terperangah kali ini tak percaya dengan apa yang ia dengar, bahkan mereka pun belum resmi menikah tapi sudah membuat perubahan besar bagi keluarganya.
"sungguh??"
"ya... kau tau dek... Aldi sudah meminjam kan kakak uang untuk melunasi hutang, malah dikasih lebih katanya buat memperbesar usaha.. kami juga sudah merekrut beberapa orang disekitar rumah untuk membantu Kakak dan kak Naura menjalankan warung angkringan kami" ujar Raihan panjang lebar.
"bukan itu aja.. Aldi juga yang kasih ide untuk membuat desain angkringan begini, modal terbatas tapi hasil memuaskan" Naura melanjutkan.
"doakan saja ya usaha kami makin lancar.. "
"kakak berjanji sekuat tenaga kakak akan mencicil uang yang dipinjamkan Aldi "
Zara terharu dengan apa yang dilakukan Aldi untuk nya dan keluarga,, sungguh entah bagaimana ia bisa membalas kebaikan seorang Aldi.
ini perubahan luar biasa, Raihan sang pembuat masalah dengan hobi judinya kini seakan telah menemukan hidup baru!!
***
[terimakasih] Aldi menerima pesan dari Zara
[untuk apa?!] balas nya beberapa menit setelah menyelesaikan beberapa tugas dilaptop.
[bantuan pada kak Raihan]
Aldi tersenyum tipis, baginya itu hal sepele tapi tidak untuk gadis sepolos Zara
[ya.. baiklah.. itu tidak gratis, kau tahu bagaimana harus membalasku] Aldi coba menjahili Zara
lama tak terbalas.
bip.. bip..
Baru dibalas setelah sekian menit
[ya.. aku akan membayar nya dengan hidupku] jawaban itu membuat Aldi tergelitik, Dimas heran sendiri melihat boss nya senyum-senyum pada layar ponsel.
"boss... seperti nya anda senang sekali sebentar lagi akan jadi pengantin" ejek dimas membuat senyum Aldi menghilang
"kalau bicara begitu kelihatan sekali kau sedang tidak bekerja tapi sedang kepo pada hidup bossmu,, mau gajimu hanya seperempat?" ancam Aldi jengkel pada temannya satu ini.
"uppss.. maaf mengganggu kesenangan boss" Dimas terpaksa mengalah demi keamanan gajinya bulan ini!! "aku rasa nanti kalau aku akan menikah juga mengalami hal seperti mu " Dimas nyengir kuda.
"makanya menikah sana..."
"sama siapa?? aku bingung pacarku banyak" Dimas sombong, Bossnya saja mengejar satu cewek selalu gagal.
"nikahi saja semuanya..."
"modalin ya boss.." kali ini Dimas makin tidak tahu malu, Aldi memincing kan mata melihat tingkah sang manager tak tahu diri ini.
"sial.. kau yang mau menikah aku yang modal.."
"hehehehe..."
Aldi kembali fokus pada layar laptop sesekali membalas pesan Zara, tidak peduli pada pria bergodek dengan tampang sok ganteng mau menikahi semua pacarnya.
Dikira anak kucing apa!!
.
.