Chereads / LEGENDA PENDEKAR AMBO TUWO, SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO / Chapter 19 - Bagian 19 Terusirnya Sang Ratu Dari Istana

Chapter 19 - Bagian 19 Terusirnya Sang Ratu Dari Istana

Langit seolah-olah mau runtuh tatkala Raja Ambo Enre menjatuhkan talak kepada istrinya. Tak ada hujan tak ada badai, dia langsung mengucapkan kata talak itu kepada sang ratu, wanita yang telah dia nikahi selama bertahun-tahun lamanya lalu kemudian sang ratu hendak mempertanyakan perihal sang raja menjatuhkan talak terhadapnya. " Aga alasanmu motalakka? Aga kasina salahku sibawa idi? podakka kasi nulle sanggupka ubai sifatku. " ( Apakah alasan dirimu menjatuhkan talak terhadap diriku? apa sebenarnya salahku padamu? tolong beritahu aku karena mungkin aku sanggup merubah sifatku ) mohon sang ratu pada sang raja dengan deraian air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

Sang raja lalu tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan dari wanita itu, kemudian dia pun mengutarakan alasan sebenarnya dia menjatuhkan talak pada istrinya di saat itu juga. " Meloko missengi magi utalakki? " ( Kau ingin tahu mengapa aku menjatuhkan talak terhadapmu? ) ungkap sang raja dengan ketus dengan alis yang sebelah kanan diangkat ke atas. Sang ratu hanya mengangguk sesekali menangis tersedu-sedu mendengar suaminya itu. Sang raja pun kembali melanjutkan, " alasan pertamaku utalakko nasaba mejani tappamu sibawa pakkalemmu. Itani tappamu, meja ladde sibawa pakkalemmu madoko ladde mappada tengkorak hidup! " ( Alasan utama aku talak kamu yaitu karena pertama wajahmu sudah tidak cantik lagi dan tubuhmu juga sudah kurus kering seperti layaknya tengkorak hidup ) ujar sang raja lagi dengan nada mengolok-ngolok yang semakin membuat perasaan sang ratu semakin hancur berkeping-keping. Kemudian sang raja lalu berjalan menuju ke arah sang ratu sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah wajah istrinya itu dan kemudian dia kembali berujar dengan nada yang bertambah ketus, " alasan keduaku utalakko nasaba mana'ko iko. Hingga makkokowe demullei matumpue mappada makunrei lainge. Demolellei alekka wija-wija urahapkan nasaba manako. " ( Alasan keduaku menjatuhkan talak terhadapmu tak lain karena kau itu mandul. Hingga saat ini pun dirimu tidak mampu mengandung seperti wanita lainnya. Kau tidak mampu memberikanku seorang putra sesuai keinginanku selama ini ) tambahnya.

Perasaan dan hati sang ratu tambah terkoyak-koyak setelah mendengar langsung pengakuan dari sang raja. Dia tidak pernah menyangka jika sang raja benar-benar telah melukai hati dan perasaannya. Semua mata yang menyaksikan itu hanya diam terpaku dan tak percaya menyaksikan ratu yang mereka cintai dan sayangi betul-betul telah dilukai hatinya oleh sang raja yang mereka anggap sebagai raja yang penyayang, baik, dan sangat bijaksana.

Suasana yang cukup hening dalam beberapa menit tercipta di dalam istana kerajaan. Yang terdengar hanyalah isak tangis dari sang ratu yang semakin terdengar di keheningan itu. Lalu dengan tiba-tiba, sang raja dengan sikap tegasnya langsung membuat keputusan yang sangat mengejutkan! Dengan serta merta dia menarik keras tangan kiri sang ratu dan menyeretnya keluar dari istana saat itu juga. " Messuko pole istanae. Mammulai essoe ajana monro akkoe nasaba puratoni utalako. Jadi otomatis degagani hakmu sebagai beneku. " ( Keluar kau dari istana ini juga. Mulai hari ini juga kau tidak usah tinggal dalam istana ini. Jadi otomatis kau sudah tidak memiliki hak sebagai istriku ) tegas sang raja yang lagi-lagi membuat keadaan semakin runyam. Keputusan sang raja yang amat begitu tiba-tiba dengan mengusir sang ratu dari istana kerajaan benar-benar membuat orang begitu tidak percaya, termasuk ayah dan ibunda sang raja yang hanya terpaku terdiam melihat sang putra berbuat seperti itu terhadapmu istrinya. Sejujurnya sebagai orang tua, mereka berdua cukup kecewa dengan menantu kesayangan mereka yang hingga saat ini belum memberikan cucu bagi mereka sebagai penerus tahta Kerajaan Wajo.

Di saat sang ratu melangkahkan kakinya keluar dari istana, tiba-tiba sang raja berteriak, " ajana engka molisupengeng akkoe nasaba dena ubutuhkanko nappa engkani uruntu passelemu. Ajana engka berharap. " ( Kau tidak usah berpikir untuk kembali karena aku sudah tidak pernah membutuhkanmu lagi. kau tidak pernah usah berharap ). Hati sang ratu betul-betul remuk saat itu juga setelah untuk kesekian kalinya sang raja menyakiti hatinya. Setelah dia mengeluarkan pengakuan mengejutkan dengan mengatakan wajah sang ratu sudah tidak secantik dulu, sang ratu adalah seorang wanita mandul karena tidak mampu memberikan seorang putra mahkota untuk sang raja, dan pengakuan terakhir yang membuat hatinya bertambah sesak dan semakin hancur yaitu bahwa sang raja ternyata telah memiliki wanita idaman lain, yaitu wanita selain dirinya.

Hari itu betul-betul seperti menjadi Hari kiamat bagi sang ratu. Dia tidak mengetahui lagi apa yang dia harus lakukan saat itu juga terlebih dia tidak tahu harus mau kemana paska diceraikan oleh suaminya lalu diusir keluar dari istana kerajaan dengan cara yang tidak sangat manusiawi seperti itu. Rasa-rasanya dia ingin mengakhiri hidupnya saat itu juga. Dia pun juga berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruk di siang bolong yang betul-betul tidak pernah terjadi dalam hidupnya. Namun semakin dia menyangkal kenyataan tersebut, semakin dia menyadari bahwa ini betul-betul terjadi dan terpampang nyata di depan matanya. Semua pelayan istana kerajaan yang begitu setia dengan sang ratu hanya menangis tersedu-sedu melihat ibu ratu yang mereka cintai dan sayangi harus pergi dari istana kerajaan dengan cara yang seperti itu, akan tetapi mereka tidak punya kuasa untuk berbuat apapun dikarenakan larangan dari sang raja untuk membantu sang ratu. Mereka juga tidak ingin jika mereka nekat menolong sang ratu, maka mereka juga turut mendapatkan imbasnya. Maka jadilah mereka hanya sebagai penonton. Namun dalam hati mereka yang paling dalam para pelayan kepercayaan sang ratu hanya berharap dan berdoa agar sang ratu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

" Wahai rakyatku, mammula essoe meloka podang manengko makkada baja meloka perkenalkan seorang makunrai, alena matu mancadi beneku na sekaligus mancadi ratu selanjutnya. " ( Wahai para rakyatku, mulai hari ini aku ingin menginformasikan ke kalian semua bahwa mulai besok aku akan memperkenalkan seorang wanita, dia lah nanti yang di kemudian hari menjadi istriku dan sekaligus menjadi ratu selanjutnya ) ungkap sang raja di hadapan para rakyatnya yang kemudian disambut oleh mereka dengan penuh kesedihan dan ketidakikhlasan mereka kehilangan ratu sebelumnya yang amat begitu baik dan menyayangi rakyat-rakyatnya. Mereka tidak berpikir jika sang raja yang begitu mereka kagumi ternyata sangat keji dan tega menghianati sang ratu yang amat begitu baik di mata mereka.

Sementara itu setelah keluar dari istana kerajaan, Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani berjalan tertatih-tatih melangkahkan kakinya setapak demi setapak untuk keluar dari istana tersebut. Tubuhnya yang kurus kering seakan tidak memiliki lagi kekuatan untuk melangkah lebih jauh lagi. Oleh karena itu karena seakan tidak sanggup lagi menahan beban yang begitu berat serta perlakuan dari suaminya yang begitu semena-mena terhadapnya membuat dia tidak mampu lagi menahan semua itu. Di saat hendak keluar dari pintu gerbamg istana, tiba-tiba tubuh sang ratu ambruk! Dia pun terjatuh pingsan.

Penjaga istana yang melihat sang ratu jatuh pingsan seperti itu serta merta terkejut. Dia pun berlari masuk ke dalam istana kerajaan untuk mengabarkan hal tersebut kepada sang raja mengenai nasib sang ratu yang jatuh pingsan. " Raja, adempengika kasi. Meloma podangi makkada Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani marennei sideppena pintu gerbange. Meloni iyaga ero, raja? " ( Raja, aku mohon maaf sebesar-besarnya. Aku hanya ingin memberitahukan kepada Tuan jika Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani jatuh pingsan persis di dekat istana kerajaan. Jadi sekarang beliau mau diapakan, raja? ) ucap pengawal tersebut. Raja Ambo Enre Ratulangi yang juga melihat langsung kejadian tersebut dari balkon istana hanya tersenyum sinis dan mengeluarkan pernyataan yang sangat singkat, " tiwi bawanni ke hutang belantarae, nappa salai. " ( Bawa saja dia ke dalam hutan belantara, lalu tinggalkan bangkainya ). Mendengar perintah dari sang raja, pengawal istana hanya menyetujiui, " iyye, baginda raja. " ( Baik, baginda, raja ) Sang ratu pun kemudian diasingkan di hutan belantara oleh beberapa pengawal istana kerajaan atas perintah sang raja. Sungguh naas nasib Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani, sudah diceraikan oleh suaminya, dia lalu diusir paksa untuk meninggalkan istana kerajaan kemudian diasingkan ke dalam hutan belantara. Sesuai dengan kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula, hal itulah yang berlaku bagi sang ratu kini. Ketika para pengawal istana membawa tubuh sang ratu yang sudah tersungkur lemah tak berdaya menuju hutan belantara dengan menggunakan kereta kencana milik istana, nampak ribuan rakyat di luar istana kerajaan menyaksikan kejadian tersebut dengan mata mereka sendiri. Nampak mata mereka begitu berkaca- kaca dan tak jarang mereka mengeluarkan air mata. Akan tetapi, diantara ribuan warga yang meratapi kepergian ratu mereka dengan sangat tidak manusiawi, ternyata nampak seorang wanita memakai penutup kepala untuk menutup wajahnya dari keramaian dengan tujuan agar warga tidak ada yang mengenalinya. Ternyata wanita itu adalah Besse Rini Markonah. Ketika semua warga menangis tersedu-sedu meratapi kepergian ratu mereka, wanita tersebut hanya tersenyum bahagia atas apa yang menimpa sang ratu. Ibaratnya wanita tersebut bersenang-senang di atas penderitaan orang lain. Di saat sang ratu betul-betul berada di bawah titik yang paling terendah dalam hidupnya, ternyata dia begitu bahagia dan menikmati penderitaan apa yang terjadi oleh sang ratu saat ini sedikitpun perasaan iba sebagai sesama wanita tidak terlintas dalam benaknya saat ini. Hanya rasa antipati dan dengki yang menyelimuti benaknya saat ini. Dalam hatinya wanita itu berujar, " iyyeni uharapkan. Akhirnya aga melo uharapkan terjadini makkokowe.' ( Inilah momen yang aku harapkan dari dulu. Akhirnya apa yang saya impikan terjadi sekarang ), dia pun menambahkan, ' akhirnya cita-citaku mancadi seorang ratu bisa terwujud dan sang ratu naselei istanae dengan kesedihan.

' Hahahahahahahahahahaha ' ( Akhirnya cita-citaku menjadi seorang ratu bisa terwujud dan sang ratu meninggalkan istana dengan kesedihan. Hahahahahahahahahahaha ). Dia pun tertawa bahagia dalam hatinya. Lalu kemudian dia berlari pergi meninggalkan kerumunan orang-orang dengan perasaan yang sangat begitu puas.

~~~~~

[ LANTAS APAKAH YANG AKAN TERJADI SELANJUTNYA DENGAN SANG RATU? LALU APAKAH RAJA AMBO ENRE AKAN SEGERA MENIKAHI WANITA YANG BERNAMA BESSE RINI MARKONAH DAN MENJADIKANNYA SEBAGAI SELIR HATI SELANJUTNYA? ]