Chereads / LEGENDA PENDEKAR AMBO TUWO, SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO / Chapter 25 - Bagian 25 Kehamilan Sang Ratu Yang Tidak Disangka-sangka

Chapter 25 - Bagian 25 Kehamilan Sang Ratu Yang Tidak Disangka-sangka

Keesokan harinya....

Pagi itu matahari bersinar sangat begitu terang di langit, burung-burung juga berkicau dengan riangnya yang menambah suasana pagi semakin ceria. Di gubuk sederhana yang terletak di tengah-tengah hutang belantara milik Kakek La Bote dan Nenek Indo Balobo, Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani pun terbangun dari tidurnya semalam. Dia pun terbangun dan hendak keluar dari kamar untuk menikmati suasana matahari pagi yang bersinar begitu terangnya di pagi itu. Akan tetapi saat dia hendak beranjak keluar, tiba-tiba dia merasakan mual-mual di pagi hari, suatu kebiasaan yang tidak pernah dia alami sebelumnya.

Kakek La Bote dan Nenek Indo Balobo yang Pagi itu bersiap-siap hendak keluar mengumpulkan beberapa kayu bakar di hutan lalu dijualnya di pasar untuk mendapatkan uang mendadak kaget menyaksikan apa yang sedang terjadi dengan sang ratu. Mual-mual yang tidak biasa yang ditunjukkan oleh sang ratu membuat kedua orang tua itu menjadi sedikit panik. Mereka pun mengurungkan niatnya untuk mencari kayu bakar di hutan dan lebih memilih menemani sang ratu yang terlihat lesuh.

" Magiki, nak? " ( Kenapa, nak? ) tanya Kakek La Bote seraya membantu sang ratu untuk duduk di kursi, " makanjamo tasedding? " ( perasaanmu baik-baik saja? ) tambahnya. Lalu, Nenek Indo Balobo datang membawakan secangkir air putih untuk sang ratu.

" Minungku jolo iye wae putie. " ( Minumlah air putih dulu ini ) menawarkan segelas air untuk sang ratu minum agar perasaannya menjadi lebih baik.

" Iye, terima kasih banyak, nek. " ( Iya, terima kasih banyak, nek) balas sang ratu seraya mengambil gelas itu dari tangan Nenek Indo Balobi.

" Liuno jolo ke ranjangmu, nak. Nappa meloka jolo jappi-jappiko makkada lasa aga kennako. " ( Kau berbaring saja dulu di atas ranjang, Nak. Kemudian aku ingin mengobati kamu dan mencari tahu sakit apa yang kau derita saat ini ) ajak Nenek Indo Balobo sambil memapah tubuh sang ratu kembali ke tempat tidur untuk berbaring.

" Iye, nek " ( Iya, nek ) balas sang ratu.

Nenek Indo Balobo yang juga dikenal sebagai seorang sandro atau bahasa lainnya yaitu tabib yang memiliki kemampuan bisa mengobati orang yang sakit kemudian mengaplikasikan kemampuannya itu kepada sang ratu. Selain itu Nenek Indo Balobo juga memiliki kemampuan untuk menerawang sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Sambil senyum-senyum sendiri, Nenek Indo Balobo lalu menjelaskan sakit yang dialami sang ratu saat ini.

" Nek? Magiki macawa ale-ale? Dettota malasa? " ( Nek? Mengapa kau senyum-senyum sendiri? Apa kau baik-baik saja? ) tanya sang ratu keheranan melihat sang nenek yang tadinya terlihat cemas mendadak jadi senyum-senyum sendiri.

" Iye, nak! Dettota! Sehat-sehat mousedding iye essowe! " ( Iya, Nak! Tidak! Aku baik-baik saja hati ini ) jawab sang nenek dengan binar-binar krbahagiaan yang terpancar dari wajahnya yang sudah keriput akibat termakan usia.

" Lalu magi palena? " ( lalu apa yang terjadi? ) tanya sang ratu lagi dengan wajah keheranan.

Kemudian Nenek Indo Balobo berdiri dari tempat tidurnya dan menjelaskan apa yang terjadi pada sang ratu. Disaksikan oleh suaminya yang juga berada di samoingnya, Nenek Indo Balobo lalu menjelaskan sebuah kenyataan yang sedang terjadi.

" Lasamu ero nak adalah lasa madeceng moa. Degaga perlu irisaukan justru isukkuruki nasaba Puange. " ( Sakitmu itu nak adalah sakit yang baik. Tidak ada yang perlu dirisaukan justru disyukuri atas pemberian Tuhan ).

Mendengar sang nenek berkata seperti itu, sang ratu justru tambah tidak memahami apa yang sebenarnya maksud nenek tua itu. " Jolo! Tambah deumengerti arah pembicaraanta. Lasa madeceng? " ( Tunggu! Aku tambah tidak memahami arah pembicaraanmu. Sakit yang baik? ) tanya sang ratu lagi.

" iye, nak! Kuasana Puange, nasaba rilaleng wettangmu makkokkowe, engka tuh sebuah nyawa tuwo rilaleng rahimmu. " (Iya, nak! ini Kuasa Tuhan. karena di dalam perutmu saat ini ada sebuah nyawa yang hidup yang ada di dalam rahimmu ) ungkap sang nenek dengan raut wajah krbahagiaan.

" Aga? Nyawa baru? Matumpka, Nek? " ( Apa? Ada nyawa baru? Hamil, Nek? ) jawab sang ratu lagi bertambah terkejut dengan penjelasan sang nenek barusan.

" Iye, matumpiki, nak! Meloni masuk dua puleng ero. " ( Iye, kau sedang mengandung, Nak! Usia kandunganmu sudah memasuki usia dua bulan ) terang sang nenek yang diiringi tawa bahagia oleh Kakek La Bote.

Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani seakan tak percaya dengan apa yang terjadi dengan dirinya saat ini. Mengandung? Sungguh hal yang terlintas di luar dugaannya! Di saat semua orang menyalahkan dirinya akibat tidak mampu memberikan seorang putra untuk sang raja, kini di balik kemustahilan itu justru dia seolah sedang memperoleh sebuah anugrah yang begitu besar dari Sang Pencipta. Kini di dalam rahimnya terdapat sebuah nyawa yang hidup untuk menghapus kesedihannya kelak menjadi kebahagiaan yang hakiki.

~~~~~

[ LALU APAKAH BERITA KEHAMILAN SANG RATU INDO CEMPAKA PUSPITA MAHARANI INI AKAN DISAMPAIKAN KE SANG RAJA DAN SEMUA PENGHUNI ISTANA KERAJAAN? LANTAS APAKAH SANG RAJA AKAN MENYAMBUT KABAR GEMBIRA TERSEBUT? ]