Vino mendorong pintu rumahnya perlahan, pria itu merebahkan diri di sofa, Vira mengikuti langkahnya dan ikut merebahkan diri di sofa
mereka agaknya lelah dengan masalah rumit ga rumit yang mereka buat sendiri
" kau mau minum ? " tanya seseorang sambil menyodorkan sebotol air mineral
" terimakasih " jawab Vino sambil meraih botol minuman
" kau juga mau minum ? " seeorang menyodorkan sebotol minuman lagi ke arah Vira, gadis itu segera meraih dan meneguknya dengan cepat
" haaaa... segaarr... " ucap kedua nya kompak sambil bersender
mereka saling menatap, ternyata jarak keduanya cukup jauh
ujung ketemu ujung
terus siapa yang nyodorin minum ?
Vira dan Vino kompak menoleh pada sosok yang berdiri di hadapan mereka
" WWWWAAAAAA !!!! " keduanya menjerit kaget
" eh copot, eh copot, cooopooot... " sosok itu tak kalah kaget
" siapa lo ? " tanya Vino takut
Vira segera menaikan kaki ke atas sofa, gadis itu mendadak merinding mendapati sosok tidak jelas dihadapan mereka
" eeeehhh.. " ucap sosok itu dengan sok imut, tangannya berusaha menyentuh pundak Vino tapi pria itu segera meloloskan diri, dia menghampiri Vira
" eeehhh... " ulang sosok itu lagi dengan sok akrab ke arah Vira
" waaaa.... " kini Vira yang berteriak ngeri, gadis itu segera kabur ke dalam pelukan Vino, dia takut dengan penampakan di ruangan mereka. Keduanya tak sadar saling berpelukan.
" lo siapa, pegi sono ! " usir Vino dengan mengacuhkan remote tv, dia berusaha mengusir makluk jadi jadian di hadapannya itu. Anggaplah remote itu senjata untuk menakut nakuti makluk yang malah jauh lebih menakutkan itu.
tapi sosok itu malah semakin dekat, membuat Vino dan Vira berpelukan erat
" aaah... siapa si dia ! gue takut.. " ujar Vira sambil menutup mata dan menenggelamkan kepala di dada Vino, gadis itu seronta ronta, sementara Vino semakin mengeratkan dekapannya sambil berusaha tetap tenang, dalam hati jiper juga.
" gue daripada takut lebih ke ngeriii... " balas Vino bergidik
" yaaa ampyuuunnn Vino, ini om Eman... e-m-a-n .. eman! "
jelasnya sambil mengacuh ngacuhkan jari lentiknya dengan kuku warna warni
" iiih om eman siapa... pegi lo ! " Vino tak peduli dia berusaha mengusir sosok menakutkan di hadapannya
sosok itu menarik wig putih panjangnya, dia memperlihatkan potongan rambut cepak, pria itu meraih tisu basah di atas meja dan mengelap makeup horror nya
membuat Vino memperhatikan dengan seksama sosok didepannya kini. Wajah menyeramkan tadi perlahan hilang dan berganti dengan wajah pria dewasa yang sebenernya sama aja sih, seram ga seram.
" Om Herman ?! " tanya Vino kaget
" lahhh iyaaa.. ini Om Emaaan beeb.. " balas pria itu dengan tingkah manjanya
" fiiiuuuuh... " Vino menarik nafas lega, pria itu melonggarkan pelukan. Sepertinya istrinya masih takut, dia masih memejamkan mata dalam pelukan Vino.
dia mendapati Vira memegang erat kerah jas nya, pria itu tersenyum senang
" pegi pegiiii !!! sono pegiii !!! "
Vino memicingkan mata meminta pengertian om nya itu, dia ingin terlihat berani dan keren di mata Vira
pria itu mencoba mengerti, dia segera mengambil wig dan beberapa lembar tisu basah dan pergi meninggalkan Vira yang masih memeluk erat Vino
" udah.. udah tenang.. " ucap Vino sambil menepuk pelan pundak Vira
Vira berlahan membuka matanya, dia tak melihat sosok aneh itu lagi
" udah pergi ? " tanya Vira penuh selidik, Vino menjawab dengan senyuman lebar, dia merasa bangga
" syukurlah.. " ucap Vira lega
gadis itu baru sadar jika dia tadi reflek memeluk Vino, dia segera melepas pegangan tangannya dan sedikit menjauh, keduanya terlihat kikuk dan salah tingkah, wajah mereka saling merona
" hihihi... dasar manten baru.. " bisik Om Eman jahil, pria itu masuk ke kamar Vira
***
" kenapa dia harus tinggal di sini sih ? " Vira tak habis fikir
ternyata om Eman itu adeknya pak Broto dan dia itu memiliki kepribadian yang sedikit melewati jalur
om Eman sering berdandan dan bertingkah seperti wanita, dia juga seorang vlogger aktif dengan makeup makeup out of the box nya, yaa dia seorang content creator yang cukup terkenal
Vira melirik sinis Vino yang sibuk dengan handphonenya
" tapikan pah, dia bisa ambil kamar lain, emang kenapa sih ! " protes Vino pada pak Broto
tapi sepertinya perdebatan alot mereka harus selesai dengan kepasrahan Vino menerima permintaan papanya
" jadi om Eman akan tinggal bersama kita ? " tanya Vira tak mau percaya
" mau ga mau " balas Vino kesal
pria itu meraih laptop nya dan menyelesaikan beberapa pekerjaanya untuk esok pagi
" terus gue harus tidur di sini gitu ? " tanya Vira tak mau terima, dia melirik ruang tidur Vino, mewah sih, tapikan!
Vino mengurut dahi, dia sepertinya pusing
" teruss lu mau tidur sama om Eman ? " tanya Vino dengan wajah meledek
" ya enggak lah, duh gini amat sih... "
Vira akhirnya ikut pasrah, dia mengambil beberapa barangnya dan memindahkan ke kamar Vino
gadis itu mengambil beberapa barang penting saja, dia berharap om Eman cepat pergi dari sini, jahat banget ga sih !
" loh.. kenapa ga di pindahin semuaa loh beb.. " om Eman mengintip di balik pintu
" jangan jangan ! udah penuh " protes Vino cepat, dia melirik Vira yang balas melirik sinis.
" iyaaa... " Vira setuju, dia melebarkan senyuman keki.
" looh.. kalian itu suami istri looh, masa iya ga tidur bareng, kamar kalian misah ? apa mau papi tau semua ini ??? " tatapan mata om Eman mengandung arti sesuatu, sesuatu yang tidak baik, pria itu seperti mengancam dengan wajah menggoda yang tidak imut.
" bukan gitu om, kita tidur bareng, cuma kadang Vira kalo belajar harus konsen.. ya kan Vir ? "
Vino melirik Vira meminta persetujuan, Vira mengangguk angguk cepat
" i, iyaa om.. " balasnya terbata
" oh gitcuuu... okeh deh, berhubung ini malem jumat om ada live dewasa nanti malem, kalian jangan ngintip yaaa... " ujar om Eman sambil mengedipkan mata penuh arti
Vira dan Vino saling menatap heran
malam jumat ?
live dewasa ?
apaan sih, mereka berdua tak mengerti. Om Eman meninggalkan mereka berdua, sementara Vira dan Vino masuk ke kamar Vino. Keduanya menyoroti kamar yang terlihat semakin penuh dan berantakan. ya, Vira membawa cukup banyak peralatan dan barang, yang paling banyak adalah perlengkapan belajar. Vino menghela nafas pasrah. Sementara Vira mulai merapikan dikit demi sedikit.
" pokoknya gue tidur di kasur lu di sofa! " ucap Vino segera memasang bantal memberi garis teritori miliknya
pria itu melemparkan satu bantal dan selimut ke arah Vira
" ya kalii gue mau tidur satu ranjang sama lu ! " balas Vira ketus
" satu lagi, jangan curi curi kesempatan ! " ancam Vira tegas
" dih ogah ! lu kali.. gue ini ganteng, keren, tajir, cewek mana yang tahan sama pesona gue.. " balas Vino sombong
" guee! gue! gue tahan sama pesona lu yang menyilaukan itu ! " balas Vira sengit, gadis itu tak mau kalah
" gue mau mandi dulu sebelum tidur, tolong anda jangan ngintip ! " ancam Vira berlalu ke kamar mandi
" diiih.... "
Vira berlari ke kamar mandi, tapi sayang sekali gadis itu segera membilas badan tapi dia lupa membawa pakaiannya ke kamar mandi
inikan bukan kamar gue, kenapa ceroboh banget sih! Vira ragu keluar dari kamar mandi, gadis itu mencova berpikir dan mencari cara
" gue pake lagi aja kali ya baju kotor ini ? " tanya Vira pada diri sendiri, dia mencium bajunya dan segera membuang nafas cepat
" bauu aseeemm.. " gadis itu melempar kembali bajunya
" woooiiii !! lu mandi apa bertapa sih !! " teriak Vino kencang
" Vinooo..... " panggil Vira akhirnya
" tolong ambilin baju gue dong plisss... "
Vino segera bangun dari duduknya, apa dia ga salah denger ?
" apaaa !! " jelas Vino ingin mendengar ucapan Vira sekali lagi
" ambilin baju gue pliss.. gue lupa bawa baju.. "
kini semua jelas
Vino terbayang tubuh Vira tanpa busana, pria itu mendadak merah, kepalanya mengepulkan asap
" yaaa ampun gustii, ada ada aja... mana malam jumat lagi.. " batin Vino sedih
" sabar yaaa dee... " ucapnya menoleh pada isi celananya