GARIN
"Mas Banyu ngapain kesini? Bukankah Mas Banyu tidak percaya padaku?" Tanyaku tegas.
"Garin, Aku benar benar minta maaf karena sudah menuduhmu." Ucapnya lemas.
"Kenapa Mas Banyu tidak percaya padaku?" Air mataku tumpah.
"Aku benar benar minta maaf!" Baru kali ini dia mengatakan maaf dengan penuh penyesalan.
"Jawab pertanyaanku Mas!" Aku hanya ingin tahu alasannya.
"Garin, maaf!" Hanya itu kata yang keluar dari mulutnya.
Aku tidak menjawabnya karena aku memilih tidur. Aku masih kecewa. Aku sudah tidak mau bertanya lagi.
"Garin..." Aku tidak menghiraukannya.
Aku memilih memejamkan mataku. Dia menciumi rambutku. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku kecewa dengannya. Sangat kecewa.
"Garin..." Dia mencolek bahuku.
Aku tidak mempedulikannya.
"Garin.." Dia mulai membenamkan wajahnya di kepala belakangku.