GARIN
Begitu tiba di rumah, aku segera menyiapkan air untuknya mandi. Sepertinya hatinya berangsur membaik.
Tak lupa, aku segera menyiapkan baju untuknya tidur malam ini.
"Tolong besok siapakan baju ganti untuk kubawa." Pintanya.
"Iya Mas." Aku tidak berani bertanya untuk apa.
Sebenarnya dia mau kemana. Apa besok dia tidak akan pulang. Apa aku boleh bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa Mas Banyu akan menginap?" Aku memberanikan diri.
"Tidak tahu. Yang penting kamu siapkan dulu." Dia segera masuk ke kamar mandi.
Aku tahu pernikahan ini bukan kemauannya. Bukan keinginannya. Tapi apakah sampai saat ini dia masih belum juga menerima keberadaanku.
Aku mencintainya. Sangat mencintainya. Aku sudah berusaha sebisaku. Semampuku. Bahkan aku suda memperjuangkannya sampai seperti ini.
Tidakkah rasa itu sudah timbul sekarang. Apakah benar ucapan Laras bahwa dia masih menyukai Laras.