BANYU
Melihat istrinya yang begitu cantik pagi ini, membuatnya kembali tidak ingin pergi dari ranjangnya. Tubuhnya begitu malas untuk beranjak saat ini. Duduk diam dan membaca, bukan lah tipenya.
Istrinya sudah berusaha membangunkannya lagi, tapi dia masih enggan menhadapi harinya saat ini. Jari jari istrinya terus menjelajahi area wajahnya. Menginginkan dirinya untuk segera membuka mata saat diajak berbicara.
"Mas, Mas Banyu kan anak satu satunya. Kalau bukan Mas Banyu yang bantu Papa lalu siapa lagi? Aku? Aku aja pegang catering malah kacau." Ucapan istrinya seperti ini membuatnya terbelalak.
Dia tahu jika istrinya masih sedih soal catering yang berantakan atau bisa dibilang hancur. Tetap memejamkan mata, sepertinya tidaklah etis. Wajah sedih, pasti istrinya sedang seperti itu sekarang.