BANYU
"Oh ya Mas. Tadi dokter bilang, ada yang perlu dibicarakan. Mas Banyu harus temui dr. Tami di ruangannya."
Banyu mulai merasa tidak enak kali ini. Sepertinya dia akan diserang dengan seribu mulut. Perasaannya begitu tidak tenang.
"Ya sudah aku tinggal dulu. Aku mau cari ruangan dokternya." Banyu segera mencium kening Garin.
Banyu keluar kamar, dia segera mencari ruangan dokter yang dimaksud. Dia mulai menanyakan lokasi ruangan dr. Tami ke resepsionis Rumah Sakit.
"Permisi Bu! Saya Banyu, suami Garin!" Banyu segera memasuki ruangan begitu sudah dipersilakan.
"Silakan masuk Pak!" dr. Tami melihat sesaat Banyu, lalu kembali mengecek berkas. "Silakan duduk Pak!" Pinta sang dokter.
Banyu segera duduk dengan tenang. Jarinya saling menyatu di depan badannya. Sedangkan dr. Tami segera menutup berkasnya.
"Ok. Terima kasih Pak Banyu atas kehadirannya." Tangannya segera mencari laporan kesehatan Garin.
"Iya Bu!"