BANYU
"Pak, tolong minta berkas hasil Tes DNA ke rumah. Saya urus kantor SP dulu." Aku meminta asisten Papa dari sambungan telepon.
"Baik Mas." Jawabnya cepat dan mengerti.
"Jangan lupa juga atur tempat untuk kita bisa mengklarifikasi hal ini. Jangan sampai hal ini menjatuhakn nama perusahaan. Dan pastikan harga saham untuk perusahaan yang lain tidak anjlok karena keluarga Wicaksono ikut berinvestasi." Jelas Banyu lagi.
"Baik Mas, kami segera lakukan semuanya." Jawab si asisten.
Dering ponsel Banyu tidak bisa berhenti. Banyu masih mengabaikan beberapa panggialn yang masuk ke ponselnya. Dia sekarang sedang fokus untuk menuntasakan Evano. Menuntaskan drama murahan ini.
Banyu segera melajukan mobilnya cepat menuju ke Samudra Pictures. Hatinya bergemuruh tak menentu, bahkan kini ada persaan yang mengganjal dalam hatinya, namun dia berusaha mengabaikannya.
***