BANYU
"Siapa yang menyuruh kamu sebenarnya?" Tanyaku tegas.
"A ampun Pak. Katanya dia saudara bapak. Bahkan sangat mengenal bapak. Saya tidak tahu pastinya. Dia mengatakan akan membayar hutang hutang orang tua saya agar bisa kembali dari ke bangkrutan." Ucapnya.
"Cepat kamu katakan siapa dalangnya?" Tanyaku sudah tidak bisa menahan emosi.
"Sa saya belum pernah bertemu orangnya Pak. Dia berbicara lewat telepon. Mengatakan bahwa dia adalah saudara Pak Banyu. Dia bilang, pak Banyu ingin bebas dari Garin, istri bapak. Saya disuruh bantuin. Nanti saya bakal dapat bonus. Mereka memandu semua lewat telepon pak!" Jawabnya sudah penuh penyesalan.
"Kenapa kamu bisa sebodoh itu? Langsung percaya perkataan orang begitu saja? Bagaimana mungkin kau bisa bekerja di tempatku dengan pemikiran yang sangat sempit seperti itu." Aku berteriak di depannya.