GARIN
"Kok udah pulang Rin?" Tanya Mama kaget saat aku masuk ke rumah.
"Kurang enak badan Ma."
"Ya udah kamu istirahat sana!" Pinta Mama.
"Ma, kita ngobrol sambil ngeteh di taman belakang." Ajakku.
Mama begitu bersemangat dan menyetujui ideku. Ternyata benar, Mama sebenarnya masih membutuhkan anaknya di rumah ini. Sejujurnya aku ingin tahu, apa benar mama yang menyuruh pindah atau keinginan Mas Banyu.
Aku meminta salah satu asisten rumah tangga untuk menyiapkan teh dan cemilan untuk kami. Aku juga hampir lupa untuk mengabari Mas Banyu jika sudah di rumah. Karena hal seperti ini baru untukku.
Aku segera mengajak Mama untuk duduk di teras belakang, dengan pemandangan taman yang begitu menyejukkan. Secangkir teh dan beberapa keping biskuit menemani siang setengah sore kami.
Aku mulai memandangi raut wajah yang mulai memiliki keriput. Aku tahu Mama sudah mulai tua. Usianya pun lebih dari setengah abad. Tapi Mama tetap cantik di mataku.