Chereads / BUKAN SUAMI SEMPURNA / Chapter 18 - 18. Hukuman.

Chapter 18 - 18. Hukuman.

"Aktingmu bagus sekali tadi!" Ucap gadis itu, "Sampai-sampai ayah dan bunda dengan mudahnya bisa percaya!"

Melvin menoleh sekilas ke gadis itu. Dan kembali memandang kearah depan.

"Aku yakin, kalau kau bisa mendapatkan banyak penghargaan dengan aktingmu yang seperti tadi!" kata Kania sembari memandangi keluar mobil.

Melvin diam tak menjawab. Wajah pria itu juga tidak menunjukkan perubahan. Wajahnya masih terlihat serius dengan rahang-rahang yang mengeras. Tatapannya seolah terkunci pada jalanan di hadapan. Seolah tidak peduli dengan gadis disebelah nya.

Kania mendesah kesal. Seumur hidupnya dia tidak pernah diabaikan sesiapapun. Gadis itu menoleh, menatap tajam pria disebelah nya dengan murka.

"Melvin!" CEO Magatama itu geram, "Ada apa denganmu?? Sejak kita keluar dari kompleks perumahanku, kau tidak mengucapkan sepatah kata apapun!" kata Kania kesal.

Melvin meliriknya sekilas, "kenapa?? Apa kau merindukan suaraku yang seksi?" tanyanya.

Kania menampilkan ekspresi seolah ingin muntah, "suara seksi katamu?? Suaramu itu lebih mirip trompet rusak dari pada suara manusia normal lainnya!" kata gadis itu mengejek.

"Terima kasih atas pujianmu nona cantik." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya pada jalan.

Kania memutar matanya malas.

"Seberapa dekat kau dengan lelaki itu?" Tanya Melvin.

"ada apa memangnya?? Apa urusanmu jika aku dekat dengan lelaki lain!"

"Tadi, aku diam kau marah. Sekarang aku bertanya pun kau juga marah. Mau kamu apa sih??!"

"Aku mau, kau tidak perlu ikut campur urusan pribadiku!" jelas Kania ber api-api.

"Tapi aku tidak suka jika kau dekat dengan pria lain! Apalagi sampai pegang-pegangan seperti kemarin! "

"Apa hakmu melarangku menemui teman-teman priaku??! Aku juga tidak pernah melarangmu menemui temanmu yang perempuan, bukan??"

"Kalau itu salahmu sendiri. Kenapa kau tidak melarangku untuk menemui mereka?"

"Apa kau tidak cemburu jika calon suamimu yang tampan ini didekati gadis lain??"

"Tampan dari Hongkong!!" Kania bergidik jijik. Melvin terkekeh dibuatnya.

45 menit berlalu. Sepasang sejoli itu telah sampai ditempat yang mereka tuju. Kawasan Golden Triangel Jakarta, tempat dimana perusahaan Magatama.Corp berpijak.

Kawasan ini juga merupakan pusat bagi perusahaan keluarga Melvin. Adipati.Group. hanya berbeda beberapa blok dari perusahaan Kania. Melvin segera memarkirkan kendaraannya di halaman perkantoran itu.

Dengan malas Kania bergegas pergi dari hadapan pria itu, namun pintu mobil Melvin masih terkunci. Gadis itu menautkan alisnya.

"Melvin," gadis itu menoleh kearah Melvin, "kenapa kuncinya be-- hhhmmpp." Melvin membungkam mulutnya dengan bibir pria itu.

Kania membelalak. Gadis itu membeku tak berdaya saat Melvin mengunci pergerakannya dengan merapatkan tubuh gadis itu ke pintu.

Melvin menciumnya dengan lembut, tapi tetap menuntut. Dalam ciumannya, ia tersenyum saat Kania ternyata diam-diam meremas kemejanya yang berwarna biru. Melvin yakin jika gadis galaknya juga menikmati ciuman mereka. Walaupun Kania tetap tidak membalas ciuman itu sama seperti pertama kali mereka melakukannya.

"Itu hukuman buat kamu ..." katanya sesaat setelah melepaskan ciuman panasnya, "Karena sudah membuat aku cemburu."

Napas Kania tersengal-sengal. Gadis itu masih diam membeku. Wajahnya merona menahan malu. Jarak wajah mereka masih terlalu dekat, membuat Kania menahan napasnya karena gugup .

Melvin mengecupnya sekali lagi, "sekali lagi kamu menyentuh pria lain. Aku akan menciummu lagi dan lagi, sampai kamu kehabisan napas!"

Chef itu kembali mencium Kania dengan lembut, "Aku suka bibir kamu," Ucapnya parau. Setelah melepaskan ciumannya.

Kania tersadar dari keterpakuannya. Cubitan keras langsung bersarang di hidung mancung Melvin. Beberapa pukulan juga mendarat dengan sempurna di tubuhnya.

Bukanya melawan atau marah. Melvin justru tertawa melihat ekspresi gemas malu-malu mau gadis galaknya.

"CHEF MESUM!!! MATI SAJA KAU KELAUT!!!" hardiknya disela-sela memukuli pria itu.

Sang CEO langsung keluar begetu saja dari mobil ketika Melvin membuka kuncinya. Gadis itu menunduk malu saat beberapa karyawannya tersenyum menggoda. Mereka pasti melihat dengan jelas kejadian itu, karena kaca mobil Melvin bukan kaca hitam seperti mobilnya.

Di dalam mobil, Melvin tersenyum geli sembari memegangi bibirnya. Gadis galaknya benar-benar membuatnya mabuk kepayang. Mungkin ia harus pulang sekarang, dan merengek pada orangtua nya agar segera menikahkan ia dengan gadisnya yang menggemaskan.

Dret .... dret ... dret ....

Getaran ponsel menandakan sebuah panggilan masuk membuat Melvin tertarik kembali dari alam fantasinya. Dengan mendesah pelan ia mengambil ponsel itu. Ada nama yang sangat familiar disana.

Melvin mengernyit, tidak biasanya sang ayah mau meneleponnya secara langsung.

{Melvin, temui Papah di kantor pusat. Ada yang ingin papah bicarakan!} Bukan kata halo yang pertama kali didengarnya. Dan dari nada bicaranya sang ayah juga terdengar sangat serius.

"Ada apa, Pah? Apa ada masalah lagi dengan perusahaan?"

{Kamu datang saja sekarang! Papah tidak bisa menjelaskannya di telepon. Terlalu berbahaya bicara di server publik seperti ini}

Pak surya langsung mematikan teleponnya secara sepihak sebelum Melvin sempat menjawab.

"Ada apa sebenarnya?" Melvin mengerutkan kening, "apa mereka kembali menyerang perusahaan papah?" Pria itu langsung memutar mobilnya, pergi menuju tempat pertemuan dengan sang ayah.

---xXXx---

(Golden triangle (Segitiga Emas) Jakarta adalah sebuah daerah berbentuk segitiga imajiner yang terletak di Provinsi DKI Jakarta, yang membentang dari Jakarta Pusat hingga Jakarta Selatan. Sebagian besar aktivitas bisnis, keuangan, dan diplomatik terjadi di daerah yang juga merupakan pusat kota ini.) [Dikutip dari Wikipedia.]

**********