Terlahir Kembalinya Dua Orang Penyihir.
>TK2OP
Chapter 31: Ending Arc 1
Disaat Kine keluar dari portal, sinar matahari yang cerah menyilaukan matanya. Dengan reflek ia meneduhkan matanya menggunakan tangan kanannya. Disaat ia melihat ke atas, tiba-tiba saja muncul burung yang terbang dari pohon ke pohon, kemudian seekor rusa lewat di depannya.
"Eh? Apa yang terjadi? Bukankah seharusnya tidak ada hewan yang muncul disini selain monster yang kupanggil dari dungeon?" Kine dengan heran melanjutkan langkah kakinya yang sangat lemah. Ia kemudian menghilangkan pedangnya, dan berjalan secara sempoyongan sambil menjadikan pohon-pohon sebagai penunjang ia berjalan.
Tak lama setelah itu, ia mendengar ada suara orang-orang di depan sana, sekitar 50 meteran. Mereka terlihat sedang bersenang-senang dan tertawa.
"Eh? A-apa yang terjadi?" Kine melanjutkan langkahnya, semakin lama suara-suara tersebut terdengar semakin jelas.
Karena Kine penasaran apa yang sedang terjadi, ia langsung keluar dari semak-semak daerah hutan. Sambil dengan bajunya yang penuh robekan dan terlihat sangat kelelahan.
Semua orang melihatnya. Kine juga balik melihat orang-orang yang di depannya, mereka terlihat sedang membangun sebuah rumah, dan daerah yang seperti lapangan itu di jadikan sebuah pemukiman.
"A-anda kan!!" Seseorang yang sedang duduk di atas batang kayu di samping rumah yang sedang di bangun tersebut. Langsung tertegun.
"Tu-tuan, anda sudah sampai rupanya. Mari ikuti saya." Orang itu yang terlihat seperti pemimpin dari kelompok yang berisi sekitar 50 orangan. Berniat menuntun Kine, orang-orang kelompoknya melambaikan tangan dan tersenyum. Mereka terlihat ramah.
"O-oke, tapi. Bisakah kau membantuku berjalan?" Kine kemudian terduduk di tanah karena saking kelelahanya, tubuhnya sudah tidak sanggup untuk berjalan lagi.
"A-ah, baik!" Orang tersebut langsung mengeluarkan semacam potion dari dalam tas yang ada di samping kirinya. Dan berlari ke arah Kine.
Kemudian ia langsung meminumkan potion tersebut, dan langsung menggunakan Perfect Heal ke Kine. Kine pun langsung merasa lebih baik.
"Tunggu? Darimana kau mempelajari sihir tingkat tinggi tersebut!?" Kine kaget, harusnya hanya beberapa orang yang bisa menggunakan skill berharga 600.000GP.
"Ah, kebanyakan orang yang ada disini bisa menggunakan sihir tersebut kok, walau pemakaianya menggunakan mana yang sangatlah banyak." Orang itu lalu menaruh tangan kiri Kine ke pundaknya, dan membantu Kine berdiri.
"Eh!? Ehhh!?" Kine kaget dan langsung menatap orang itu.
"Ada apa? Tuan Muda?" Orang itu sedikit memiringkan kepalanya.
"Tunggu, tunggu, tunggu, maksudmu kebanyakan orang itu apa!? Darimana mereka semua mempelajari skill tersebut?"
"Ah, soal itu ... Nanti nona Kanna yang akan menjawabnya sendiri, sekarang yang paling penting adalah Tuan Muda segera dibawa ke rumah utama. Ngomong-ngomong, perkenalkan saya adalah Berg, seorang pemimpin kelompok yang beranggotakan 89 orang." Orang itu kemudian mulai membantu Kine berjalan sambil memperkenalkan dirinya.
"Haaahhh, yah jika begitu jawabanmu maka, sudahlah. Kenalkan juga, aku adalah Kine." Kine kemudian membalas senyum dari Berg. Pria berbadan besar yang terlihat sangat gagah. Kine kemudian di bawa berjalan ke arah Rumah utama, sambil melihat-lihat proses pembangunan pemukiman ini.
"Sebenarnya berapa hari telah berlalu di sini?" Setelah melihat daerah sekitar yang sudah terbangun rumah-rumah berjejeran. Selayaknya pemukiman rakyat pada umumumnya. Pertanyaan itu semakin besar di kepalanya saat ia melihat sebuah rumah yang sangat besar di depannya. Rumah itu terlihat memiliki 2 tingkat dan lebarnya sekitar 100m.
Kine kemudian dibawa mendekati pintu masuknya, lalu orang itu mengetuk pintunya.
"Iyaa, tunggu sebentar," jawab seorang perempuan dari dalam rumah. Terdengar suaranya ia sedang menuruni tangga. Dan kemudian berjalan ke arah pintu.
Orang itu membuka pintunya.
Terlihat ia menggunakan pakaian maid hitam putih, di belakangnya ada sebuah ruangan tengah yang sangatlah luas. Kemudian di ujung ruangan tersebut terdapat tangga yang mengarah ke tingkat dua dan memiliki dua cabang. Di kiri dan kanan terdapat lorong panjang yang di penuhi dengan ruangan.
"TU-TUAN MUDA!" Perempuan berambut hitam tersebut terharu dan mulai meneteskan air mata
"E-eh? Lia?" Kine kaget melihat Aprilia di depannya, bukanya ia harusnya berada di akademi?
Kine kemudian melirik ke Berg, Berg faham maksudnya kemudian melepaskan tangan kiri Kine yang berada di pundaknya, Berg berjalan mundur tiga langkah, Kine kemudian memberikan Berg sebuah senyuman, yang berarti terima kasih. Berg juga faham apa arti senyuman tersebut.
Kine lalu maju selangkah dan masuk kedalam ruangan besar itu.
"Ada apa sih ribut-ribut?" Dari lorong kanan terlihat Nala yang sedang membawa sebaskom pakaian kotor. Ia langsung tertegun dan terdiam setelah melihat Kine yang berdiri di dekat pintu masuk.
Dari lantai dua sebelah kiri, ada seseorang yang keluar dari sebuah ruangan dan melihat ke bawah.
"Hey, ada ap—." Sheria ikut terdiam.
"Duh, siapa sih tadi yang teriak-ter—." Dari lorong kiri, terlihat Kanna yang sudah selesai mandi, dan memakai pakaian yang bagus. Ikut terdiam juga.
"Y-yo, mungkin aku harus bilang? Aku pulang?" Kine kemudian secara canggung tersenyum.
"Sayang! Tuan! Tuan Kine!" Sheria, Kanna, Nala. Seketika langsung menggunakan Move dan muncul dari setiap sisi Kine. Mereka langsung loncat ke arah Kine dan memeluknya. Aprilia dan Berg yang melihat itu tersenyum manis, dan hangat. Ia merasakan situasi yang sangat hangat. Namun, tiba-tiba saja di atas mereka berempat, muncul Tisa dengan wajah yang penuh gembira dan menimpa mereka. Semua orang kemudian tertawa
***
15 menit kemudian.
Kine, sedang duduk di atas sofa, dengan di samping kanannya ada Kanna, dan di samping kirinya terdapat Sheria. Mereka berdua memeluk masing-masing tangan Kine. Dan di belakang Kine, ada Aprilia dan nala yang berdiri dengan tenang. Kemudian yang duduk di sisi depan Sofanya ada Berg, Artandra, dan Tisa yang tengah lahap memakan kue di atas meja. Di belakang mereka ada Hida Dan Lysa.
"Lalu? Sebenarnya apa yang terjadi di sini!? Dan kenapa The Guardians serta Aprilia yang harusnya sedang mengurus akademi ada di sini!?" Kine kemudian menatap lurus ke Berg dan menunggu sebuah jawaban.
"Biarkan aku saja yang menjelaskanya, sayang." Kanna kemudian melepas pelukannya di tangan kanan Kine.
Kemudian ia menciptakan sebuah gambaran menggunakan elemen angin.
"Waktu pertama kali aku masuk ke dimensi ini. Aku langsung melihat sebuah layar status pengendali waktu dimensi ini. Aku kemudian merubahnya menjadi 1:240. Karena aku memiliki sebuah tujuan, yah walau tujuannya jahat sih sebelumnya." Di akhir kalimat Kanna sedikit memelankan suaranya, hingga tidak terdengar jelas.
"Eh?"
"Ah, lupakan. Kita kembali ke topik. Beberapa saat kemudian setelah layar itu muncul, ratusan anak panah terbang ke arahku. Karena itu kupikir itu adalah suatu isyarat perang, akhirnya aku dan pasukan kerajaan berperang lebih dari setengah hari, walau aku sendiri berhasil membunuh ribuan prajurit, dan menyisakan sekitar 400an orang. Disaat itu Sheria, Hida, dan Lysa menyerangku dengan seluruh kekuatan terakhirnya. Karena terdesak, dan sudah kelelahan. Aku terkena serangan itu, kemudian terhempas jauh masuk ketengah hutan, namun saat itulah aku menemukan sebuah rumah, aku menggunakan rumah tersebut sebagai tempat istirahat, dan mulai memulihkan kekuatan. Namun, saat di sana. Aku menemukan sebuah buku diary, yang kupikir itu adalah milikmu sayang." Kanna kemudian melirik ke Kine sambil tersenyum.
"Eh!? Eeehhh!? Aku lupa selama ribuan hari pelatihan, aku menulis sebuah buku diary tentang harapanku. Jangan bilang, kau membacanya!?" Wajah Kine langsung memerah dan mulai salah tingkah.
"Yap, benar aku membacanya. Saat itulah aku tau, apa yang sebenarnya terjadi selama aku tidak ada di sisimu. Kau cukup tersiksa, mau itu di dungeon waktu itu, atau kehilangan murid-murid baik yang baru saja kau dapatkan. Dan saat itu juga aku tau, bahwa kau tidak pernah selingkuh, kau hanya terseret kemasalah yang kuciptkan ini. Namun, ada satu hal lagi yang lebih membuat hatiku luluh saat itu." Kanna kemudian melirik ke Kine sambil tersenyum.
"Please jangan katakan, jangan katakan."
"Setengah dari buku tersebut kau tuliskan sebuah puisi untukku, atau kenangan yang indah dulu kau tulis lagi untuk mengingat. Karena selama ribuan hari di dalam dimensi ini kau sangat merindukanku."
"Aaahhh! Dia mangatakanya." Kine berteriak di dalam hatinya dengan sangat malu.
"Heeeehhh!?" Semua orang menatap ke Kine. Sambil tersenyum yang menggambarkan suatu kalimat
'Oh rupanya begitu'
"Saat itu juga aku langsung menangis terharu, dan memutuskan bahwa buku itu akan kusimpan selama hidupku." Kanna menutup matanya sambil tersenyum lembut, dan tenang.
"Tanpa sadar saat itu, aku menemukann bahwa rumah kecil itu memiliki lantai bawah tanah. Dan disana terdapat sekitar 8.500 buku skill yang 70% nya adalah skill tingkat A, 5% nya skill tingkat S dan sisanya skill dibawah Rank B. Disaat aku sedang mempelajari skill-skill tersebut, di luar rumah kecil itu aku menyadari akan keberadaan prajurit kerajaan, namun mereka sama sekali tidak membawa senjata. Aku kemudian berteleportasi keluar. Dan melihat bahwa saat itu Wanita dari kerajaan menyerah, dan membiarkan dirinya terbunuh, asalkan parjurit yang tersisa dan adik-adiknya dibawa kembali ke kerajaan. Saat itu juga aku tersenyum." Kanna kemudian menatap langit-langit dengan perasaan bangga.
"Yah, saat itu juga aku berfikir. Sayangku, adalah orang yang semakin lama semakin kuat, dan pastinya akan menjadi pemimpin yang sangat dihormati di dunia penyihir ini. Karena itu, dia tidak mungkin hanya memiliki satu wanita disisinya kan? Asalkan aku menjadi yang no.1 dia memiliki yang lain juga tidak apa-apa." Kanna kemudian melirik ke Kine sambil tersenyum manis, Kine menatap balik Kanna dengan sangat terharu.
"Tapi, dengan syarat, bahwa maximal wanitanya hanyalah 7 orang, paham." Tiba-tiba saja senyumannya menjadi mengerikan dan semua orang merasakan hawa mengerikann dari Kanna.
"Yah, saat itu juga kami berdua sepakat, bahwa kami akan menunggumu Kine. Kami mempercantik, dan memperbaiki diri selama menunggumu kembali, walau dipenuhi kecemasan akan terjadi sesuatu padamu. Namun kami percaya padamu bahwa kau akan mengalahkan ke enam jendral iblis itu." Kanna kemudian berdiri.
"TAPI!! TIBA-TIBA SAJA MUNCUL SEORANG WANITA LAIN, DAN DIA BERKATA BAHWA IA BERSYUKUR BAHWA KAMI TELAH BERBAIKAN. SIAPA DIA SEBENARNYA KINE!" Kanna dengan marah menunjuk ke Tisa, Tisa yang sedang mengunyah kue seketika terdiam.
"A-ah, di-dia adalah, susah untuk di jelaskan. Simplenya begini. Tisa, saatnya kembali." Kine memalingkan mukanya, dan dia langsung cemas, apakah kejadian beberapa saat yang lalu akan terulang kembali? Dia cemas akan itu.
"Baik tuan." Tisa menelan kue yang sedang di kunyahnya. Kemudian ia menutup mata, dan secara perlahan tubuhnya berubah menjadi partikel cahaya yang kemudian menyatu menjadi sebuah layar hologram di depan Kine. Saat layar tersebut sudah lengkap, layar tersebut menghilang.
"E-eh!? Jangan bilang bahwa itu adalah batu pengetahuan!?"
Kine tertegun.
"Tunggu, bagaimana kau tau?" Kine terheran dan memiringkan kepalanya.
"Haaah, apakah kau lupa bahwa dulu aku adalah pemiliknya? Tentu saja aku sangat mengenali layar itu. Namun, bagaimana bisa dia berubah menjadi seorang manusia? Apa yang sebenarnya terjadi?" Kanna menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya. Ia kemudian kembali duduk. Kine hanya menanggapi hal itu sambil tertawa-tawa kecil, yang canggung.
"Lalu? Kenapa kalian malah membangun desa disini?" Kine menatap ke Kanna menunggu jawabannya. Namun Kanna memalingkan muka sambil menggembungkan salah satu pipinya, ia rupanya masih merasa kesal karena ada wanita yang tidak ia ketahui.
"Ah, itu. Biar saya saja yang menjawabnya tuan." Aprillia dari belakang mengangkat tangannya.
"Ah, silakan."
"Hal ini karena Nona Kanna membaca sesuatu tentang iblis baik yang memiliki perasaan seperti manusia, dan tuan saat itu berharap bahwa bisa menciptakan dunia dimana semua ras bisa menjadi tetangga yang akrab dan hidup berdampingan. Karena itu ia mulai membangun desa ini," jelas Aprilia
"Dan, Nona Kanna membiarkan ratusan prajurit yang tersisa mempelajari skill-skill yang ada di dimensi ini semaximal mereka bisa. Mereka akan menjadi penghuni ras pertama manusia. Nona Kanna juga memanggil The Guardians melalui sebuah Rune kontrak yang di ciptakan setelah Tuan muda diserang kemudian menghilang. Mereka di panggil dan diberikan tugas sebagai penjaga keamanan, antara semua ras nantinya," tambah Nala yang ada di samping Lia.
Sheria, Berg, Hida, Lysa, dan Artandra berbicara serentak di dalam hati.
"Sebenarnya untuk apa kami ada di sini!!"
**
30 menit kemudian.
Semua hal yang mengganggu kine sudah di jelaskan masing-masing. Mulai dari Hida, yang bertugas sebagai pembina pelatihan para prajurit agar semakin kuat dan melatih skill-skill yang telah mereka pilih. Lysa yang bertugas melatih semua orang tentang pelajaran akan taktik, kapan saat yang tepat untuk menyerang dan bertahan, serta kamuflase.
Berg yang mengatur orang-orang yang memutuskan menjadi penduduk biasa dan membangun desa.
Artandra sebagai pemimpin Guardians, mereka bertanggung jawab jika ada suatu perseteruan yang berakhir perkelahian. Mereka akan selalu berpatroli. Selain itu, karena di hutan-hutan masih terdapat ratusan ribu monster yang di summon Kine. Mereka juga bertanggung jawab akan keamanan desa. Saat ini anggota The Guardians sedang berpencar dan mengawasi sekeliling desa di pos masing-masing. Hanya Artandra yang hadir di pertemuan itu.
Nala, dan Aprilia yang bertanggung jawab dalam membawa sekitar 100 murid akademi untuk menangani masalah makanan, yaitu pertanian.
Sedangkan, Kanna dan Sheria. Mereka semakin lama semakin cantik, namun tanpa disadari. Mereka sangat berbahaya, karena setiap malam mereka selalu belajar skill baru.
"Ahhhh!! Irinya, andai saja aku bisa mempelajari skill dari buku kan." Kine berteriak di dalam hatinya, kemudian menghela nafas. Ia berdiri di balkon Rumah utama tingkat kedua. Sambil menatap desa yang di bangun oleh isitri(pertama)nya. Desa tersebut terlihat gemerlapan dan sangat indah ketika malam hari.
Beberapa saat kemudian, Kine memasang ekspresi sedih bercampur kesal.
>>Sistem<<
Memangnya kenapa tuan? Bukankah Anda harusnya senang bahwa semuanya sekarang berjalan kembali normal?
<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>
"Yah, aku sangat senang. Tapi, aku ingin bertanya sesuatu sistem. KENAPA AKU HARUS MENGULANG SEMUANYA DARI AWAL LAGI!!"
>>Sistem<<
A-ah, itu ....
Teheee ....
Selamat berjuang lagi.
<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>
"Woii!!!"
<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>
Status Kine:
Nama: Kinessis
Ras: Manusia
Level : 35 Membunuh :123.432.567 / 125.000.000
Umur: 19 tahun
HP(Health Point): 128/128
MP(Mana Point): -/-
Kekuatan: 1% dari kehidupan sebelumnya
Attack:
Magic Attack:
>Skill aktif :
-Body Regeneration⁴: lvl 3
-Ruang Dan waktu³ : lvl.4
-Silance Eye(Max) : lvl.10(Max)
-Thrust Blast(Max) :
Lvl.10(Max)
-The Punisher³: Lvl.1
-Monter Tamer(Max) :
lvl.10(Max)
-Seventh Forbidden Technique⁴: lvl 3
-Intermediate Secret Art²: lvl 2
-
Lihat semua<311>
-Body regenation Lvl.3
-Slayer lvl.2
-Intimidation lvl3
Lihat semua <112>
Tittle Kine:
-The Lucky Man-
-Demon Slayer
-Dragon Slayer
-The Dominator
-The Conqueror
Lihat semua <45>
>Penyimpanan
-Kosong
Uang: 500.000.809.000.000
>80% uang telah di sembunyikan dalam artefak, dan sebagian besar lainnya di sembunyikan oleh tuan sebagai harta Karun.
Gp: 1.234.890
SEBUAH EFEK NEGATIF TELAH AKTIF.
-TUAN TERLALU LEMAH, 80% SKILL TIDAK DAPAT DIGUNAKAN
-SELAMA DARAH TIDAK MENCAPAI 100.000 MAKA SEMUA SERANGAN AKAN DIKURANGI EFEK KERUSAKANYA MENJADI DIBAWAH 80%
<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>
***
Yah, baguslah. Semua orang sekarang dalam keadaan yang berbahagia. Jiwa sang raja sudah di kembalikan sejak lama. Sang raja sudah mengatur semuanya dan membuat kerajaan kembali stabil dan tenang, berita pertempuran itu hanya di publikasikan sebagai pertempuran antara para pemberontak. Nama Kine dan Kanna tidak pernah ada. Karena The Guardians telah lulus, Kanna memerintahkan orang lain untuk menjadi The Guardians generasi kedua, dan kepala sekolah baru yang cukup antusias dalam mematuhi perintah.
Desa yang dibangun bersama-sama itu berkembang dengan sangat pesat. Tinggal berpetualang ke daerah iblis, dan juga Demi human untuk menyatukan semua ras.
Namun, dibalik kebahagiaan. Badai yang sangat besar mengancam.
Arc 1 Tamat~
Jika ada yang bertanya. Bagaimana nasib surat yang harusnya di antarkan ke anaknya Beros?
Siapa sebenarnya keluarga Kanna? Dan lagi laki-laki yang telah menghajar dan sudah membunuh Kine sebelumnya itu apa hubungannya dengan Kanna? Keluarga seperti apa mereka sebenarnya?
Dan hal-hal lain yang harusnya tidak dilupakan.
Itu semua akan terjawab di Arc 2 nanti, yang akan lebih serius.
Petualangan Kine menjadi lebih kuat(yang dimulai dari bawah) dan menciptakan dunia dimana semua ras dapat hidup berdampingan.
Akan dimulai~
~Higashi