Terlahir Kembalinya Dua Orang Penyihir
>TK2OP
[Alur Kegilaan]
Ending Arc 1: Kesalahan Fatal
Kine dengan sempoyongan keluar dari portal, ia saat itu sudah merasakan perasaan buruk sedang terjadi. Dengan tubuh lemasnya, ia reflek melihat ke atas, ke arah langit dan menyadari bahwa seluruh dimensi milik Kine sudah sangat hancur.
Aura gelap dan semua pepohonan yang terlihat seperti selesai terbakar memenuhi dimensi milik Kine. Tak ada lagi yang tersisa selain abu dan awan hitam saat itu.
Kine bergidik, ia seketika merasa sangat merinding, ia terus berjalan lurus melewati hutan yang hangus itu.
Di dalam perjalanan, ia terus melihat mayat monster, semakin dalam Kine berjalan masuk, mayat monster disana akan semakin besar dan semakin kuat. Hingga akhirnya Kine sampai di tumpukan mayat prajurit yang sudah menggunung, tampaknya semua prajurit mayat prajurit di kumpulkan di tempat ini.
Seketika Kine tertunduk tak berdaya, ia benar-benar tergoncang melihat pemandangan itu, matanya terbelalak. Tak sekalipun Kine berkedip, Kine langsung menyalahkan dirinya sendiri saat itu juga. Atas semua yang terjadi saat ini, ini adalah kesalahan dirinya.
Namun, tiba-tiba saja Kine mendengar suara teriakan dari belakangan gunung mayat itu. Line saat itu juga langsung bangun dan memaksakan dirinya sendiri untuk berlari, ia terus-menerus terjatuh namun ia tetap saja berlari. Karena Kine mengetahui suara siapa itu, suara itu adalah suara milik Sheria.
Kine sampai di sebuah padang rumput terbuka, namun tempat itu tak bisa di sebut padang rumput lagi karena semua rumputnya sudah terbakar.
"Lepaskan adikku kau sialan!!" Kine melihat seorang perempuan dengan seluruh tubuh sudah dipenuhi luka. Dia adalah Sheria.
Kine menyaksikan sebuah pemandangan yang cukup mengerikan. Ia melihat Kanna sedang mencekik Hida di tangan kanannya dan Lysa di tangan kirinya.
"Kanna! Hentikan!" teriak Kine saat itu juga mencoba menghentikannya.
Kanna melirik ke kanan, ke arah Kine datang. Tak lama kemudian Kanna hanya menyeringai seram. Dia tanpa pikir panjang kemudian melemparkan Hida ke kanan. Dan langsung menciptakan sebuah lapisan angin yang sangat tajam di telapak tangannya.
Lysa saat itu juga mencoba memberontak, namun karena tenaga sihirnya sudah habis. Ia tak bisa membebaskan diri. Kanna saat itu juga menancapkan tangannya di dada Lysa hingga menembus tubuhnya. Lysa saat itu juga langsung batuk darah.
Kanna kemudian melemparkan tubuh lysa ke atas, lalu menggunakan dua tebasan angin yang memotong tubuh lysa menjadi beberapa bagian.
"Tiidaaaakkkk!!" Sheria berteriak begitu kuat sambil meneteskan air mata.
Mata Kine terbuka lebar, ia tak bisa berkedip. Tubuhnya semakin lemas, ia pun terduduk di lantai. Ia tak bisa mengeluarkan satu suara pun dan Menyaksikan Kanna yang terus berjalan menuju Sheria.
Sheria dengan menggigil ketakutan dan sedang menangis melangkah mundur.
"Kau kan, yang sudah berani mendekati sayangku. Aku tak akan memaafkanmu!" seru Kanna dengan sangat kesal dan seketika berlari menuju sheria.
Kanna memukulnya sehingga menembus tiga pohon. Lalu kanna membawanya terbang ke atas. Dan kemudian menukik jatuh tepat di depan mata Kine.
"Uhkk!" rintih Sheria kesakitan. Tempaknya ia belum mati, karena ia sempat melapiskan tubuhnya dengan angin sebelum menghantam tanah. Namun, itu adalah sihir terakhir miliknya.
Kine sekali lagi memaksakan dirinya, ia mencoba bangun dan melangkah mendekati Kanna. Walau sangat sempoyongan ia terus melangkah maju.
Namun, Kanna menunggu saat yang tepat, saat dimana Kine tepat berada di sampingnya. Dan sekali lagi Kanna menajamkan tangan kanannya lalu menusuk kepala milik Sheria Tepat di depan mata Kine.
"Ti-tidak! Kenapa, kenapa kau melakukan hal ini Kanna?" Kine menangis tampak sekali lagi ia tertunduk lemas dan sudah tak bisa menggerakkan tubuhnya lagi.
"Kenapa? Haha, kau bertanya hal yang lucu sayang. Aku hanya membersihkan jalang sialan itu yang mencoba mendekatimu kok." Kanna tersenyum lebar dengan pipi kanannya yang terlumuri darah dan bajunya yang sudah hampir berubah menjadi merah.
"Ta-tapi Kanna ...."
Tiba-tiba saja ada sebuah anak panah dari belakang Kanna yang mengarah ke kepalanya. Secara reflek Kanna menangkapnya. Kanna kemudian memasang wajah marah, dan langsung melemparkan anak panah itu kembali ke arah Hida dengan kekuatan berkali-kali lipat.
"Tidaakkk!!" teriak Kine.
Dan jleb!
Kepala Hida menghilang tertembus anak panah itu.
Kine saat itu juga menangis deras. Ia terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri, hingga menyebabkan kondisi mentalnya sangat tidak stabil. Hal ini sudah di perkirakan oleh Kanna.
Kanna saat itu juga mendekati Kine, dan sesaat kemudian memeluknya. Kanna memeluk Kine erat.
"Hhuuaa! Kenapa, kenapa kau melakukan hal itu Kanna!" Line menangis keras sambil memeluk Kanna erat.
"Kenapa? Itu karena dia adalah pembawa masalah bagimu sayangku, jika tak ada dia maka kau tak akan terlibat masalah menyebalkan, kan?" Kanna saat itu mengaktifkan salah satu sihir pemenangnya, dan menggunakan suaranya untuk mulai menghipnotis Kine yang sedang sangat tidak stabil.
"Pe-pembawa masalah?"
Kanna melepaskan pelukan, ia kemudian menatap Kine dengan tatapan yang sangat lembut.
"Sayang, apakah kau masih ingat alasan kita terlahir kembali untuk apa?"
Kine terus menatap mata Kanna yang melapiskan sihir pesona. Kine tampaknya sudah mulai terhipnotis dan terus menatapnya.
"Iya, itu benar. Karena kita ingin bersama kembali, menjalani kehidupan suami istri yang tidak bisa kita lakukan di kehidupan sebelumnya."
"Suami istri?"
"Iya, dan juga untuk menyalurkan cinta kita yang bertahan selamanya."
"Selamanya?"
"Iya, untuk selama-lamanya."
Kine kemudian menunduk, ia berfikir secara logis menurutnya. Padahal sebenarnya mental Kine kini sudah berada di bawah kendali Kanna.
"Iya, kata-katamu benar. Mereka semua hanya pembawa masalah, aku tidak membutuhkan mereka. Yang kubutuhkan hanya dirimu Kanna."
Kanna kemudian tersenyum sangat lembut.
"Iya, hanya diriku. Tidak ada orang lain yang penting bagimu selain diriku."
"Iya, kita akan terus melanjutkan cinta kita, untuk selamanya." Kine kemudian memasang tatapan yang sangat serius.
Kanna kemudian tersipu malu, di dalam hatinya ia benar-benar sangat senang karena semua rencananya berhasil. Kini tak ada yang bisa memisahkan mereka berdua.
Dengan perasaan bahagia itu, Kanna secara reflek mencium Kine. Kine kemudian balik menciumnya dan memeluknya.
Setelah ciuman itu, Kanna dan Kine bertatapan dengan penuh gairah.
Kanna kemudian mengambil sebuah pition dari dalam inventori nya, kemudian meminumkannya ke Kine.
Kine pun merasa tubuhnya mulai baikan. Tak lama kemudian, Kanna meneleportasikan mereka berdua ke dalam sebuah rumah gubuk yang di pakai Kine untuk tinggal saat berlatih selama 1000 hari itu.
Di dalamnya, mereka berdua sekali lagi berciuman, namun kali ini ciuman mereka dipenuhi oleh gairah, secara perlahan masing-masing dari mereka mulai saling melepaskan pakaian sambil terus berciuman.
***
Hingga akhirnya, mereka melakukannya selama 3 hari berturut-turut dengan bantuan dari potion milik Kanna yang terus-menerus diminum saat mulai lelah.
Kini, Pribadi Kine berubah menjadi sangat buruk, dan ia hanya akan peduli ke satu-satunya wanita miliknya. Jika ada laki-laki yang menyentuh sehelai rambut milik wanitanya, maka ia tak segan-segan membunuh orang itu dengan sangat sadis.
Dan jika ada orang yang mengganggunya. Maka hanya butuh beberapa detik untuk kepala orang itu berpisah dari badannya.
[Alur Kegilaan]
>>Bersambung<<
~Higashi