Chereads / The Reincarnation of Two Witch / Chapter 34 - Prolog Arc 2

Chapter 34 - Prolog Arc 2

Terlahir Kembalinya Dua Orang Penyihir

>TK2OP

Arc 2

Prolog: Ras Terlemah

Di benua Arkaria, terdapat kastil besar milik raja iblis, seorang raja iblis baru tercipta. Dengan adanya hal tersebut semua iblis di dunia ini meningkatkan levelnya sebanyak 10-20x lipat dari level aslinya. Kehancuran ras manusia semakin dekat.

**

Di sebuah kastil milik manusia yang sudah hancur, ratusan ribu manusia yang mengenakan baju besi mati. Hanya tersisa beberapa ribu orang yang sedang menunduk, mereka menangis akan kematian sahabat, kerabat, ataupun keluarga mereka.

Disaat-saat yang menyedihkan itu. Nala, naik ke atas reruntuhan bebatuan yang menimbun cukup tinggi. Dia berjalan dengan sangat tegap untuk mencapai puncak. Saat mencapai puncak, Nala melihat kehancuran kastil manusia itu dengan sangatlah rinci.

Nala menunduk, mempersiapkan dirinya. Ia mengangkat kepalanya dan memandang lurus kedepan, ke arah semua orang yang sedang menunduk dan menangis.

"Jawab aku semuanya! Kenapa kalian menundukkan kepala!?"

Semua orang tersentak karena suara keras Nala, mereka semua perlahan mengangkat kepalanya ke atas.

"Ku ulangi! Kenapa kalian menundukkan kepala!?" Suara Nala memekik hingga semua orang dapat mendengarnya.

"Apakah karena kita manusia? Karena kita itu lemah sehingga tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan selain menangis!?"

...

"Ya! Kita adalah ras terlemah! Sama seperti sebelumnya! Tidak ada yang berubah! Karena kita lemah! Kita tidak bisa melindungi mereka yang kita sayangi! Karena kita lemah! Kita harus hidup di atas pengorbanan orang lain!"

Semua orang yang mendengar itu mulai bangun dan berdiri walau sambil terluka. Mereka semua melepaskan baju besi dengan otomatis, lalu melihat ke atas, ke arah Nala.

"Ya, kita adalah ras paling lemah yang hanya memedulikan diri sendiri. Tapi, apakah hanya karena kita lemah, kita harus menyerah!? Apakah hanya karena kita lemah, kita diam saja terhadap penindasan ini!? Jawab aku!"

Semua orang perlahan-lahan mengusap air matanya.

"Tidak!" teriak semua orang dengan nada sedih tetapi bercampur dengan semangat.

"Mereka yang kuat, mungkin bisa meniru senjata kita. Mereka yang kuat, mungkin bisa meniru semua teknik kita. Tapi, mereka semua tidak akan mungkin untuk menguasainya! Kenapa? Karena di dalam senjata-senjata teknologi milik kita, terdapat sebuah perasaan pengecut yang menciptakannya hanya untuk melindungi diri sendiri agar tidak mati! Karena di dalam teknik-teknik milik kita, terdapat semua perasaan pecundang yang lahir karena merasa hina sebagai yang terlemah!"

Semua orang terdiam. Nala mulai menunduk, perlahan-lahan ia meneteskan air matanya

"Kita bukanlah ras elf, yang paling berkuasa dalam hal sihir, kita bukanlah iblis, yang menyandang gelar sebagai ras yang terkuat. Apalagi dewa, yang bisa membalikan peraturan yang ada di dunia ini. KITA HANYALAH MANUSIA!!!" teriak Nala dengan sekuat tenaganya sambil menangis.

"Kita hanyalah manusia picik, yang tidak tau apa-apa tentang kemenangan," ucap Nala sambil mulai mengusap air matanya. Kemudian ia menenggakan kepalanya dengan tegap.

"Tapi, satu hal yang tidak mungkin semua ras miliki dari ras selain manusia. Yaitu, kebangkitan karena kekalahan. Belajar dari kekalahan untuk menjadi lebih kuat, mencari cara menangani musuh yang sudah mengalahkan mereka. Itulah kekuatan manusia! Semakin banyak kita kalah, semakin banyak juga kita bertambah kuat! Bagi mereka yang bisa menggunakan sihir, ambil peralatan kalian. Bagi mereka yang tidak bisa menggunakan sihir, ambil senjata api kalian! Kita akan langsung bergegas ke ruang bawah tanah dan mengumpulkan semua informasi untuk mengalahkan mereka yang telah mengalahkan kita!!" teriak Nala sambil mengangkat tangannya ke atas

"KALAH UNTUK MENANG!!" sorak Nala dengan semangat.

"KALAH UNTUK MENANG, KALAH UNTUK MENANG, KALAH UNTUK MENANG, KALAH UNTUK MENANG!!" sorak semua orang yang tadinya terpuruk, ras manusia saat ini akan mulai bangkit.

"Sekarang, semua orang telah bangkit. Para Guardians, aku sangat berharap kalian bisa membawa kembali pemimpin ras manusia, jangan sampai gagal," gumam kanna tersenyum sambil mengangkat kepalanya ke atas. Ke arah matahari yang mulai terbit.

**

Disisi lain, tepatnya di istana raja iblis. Kine sedang bertarung mati-matian dengan ketiga generasi The Guardians yang berjumlah 9+7+5= 21 orang.

Pupil mata Kine berubah menjadi merah, dua tanduk tumbuh di atas kepala Kine, sepasang sayap berwarna merah pekat melengkapinya.

"Apa yang kalian percayai, apa yang kalian perjuangkan. Melihat itu selalu membuatku muak dan ingin muntah, kalian sebagai ras terlemah tidak sadar bahwa tempat kalian itu seharusnya selalu berada di bawah," ucap sang raja, tidak. Ratu iblis sambil duduk di atas singgasana miliknya.

Saat itu, tubuh Kine sedang berada di bawah kendali ratu iblis. Kine dipaksa menyerang para adik-adiknya. Hampir semua The Guardians sudah sangat kelelahan dan terluka. Tapi mereka tidak menyerah, dan tetap bertarung dengan Kine.

"Kenapa!"

"Kenapa kalian bertarung!" teriak Kine sambil merasa sangat sedih menyerang The Guardians.

Artandra, pemimpin The Guardians generasi pertama tersenyum.

"Kenapa? Jika ada seseorang dari ras manusia yang bisa melakukan perubahan, bukankah untuk mengembangkan orang itu dibutuhkan sebuah pengorbanan," ucap Artandra dengan agak terbata-bata sambil mencoba bangun dan menjadikan pedangnya sebagai tumpuan.

"Dan, ingatlah sekali lagi, kakak. Bahwa tanpa pengorbanan dari orang lain, manusia tidak mungkin untuk hidup, bahkan untuk lahir saja terkadang membutuhkan pengorbanan dari ibu kita," tambah Khasad, pemimpin dari The Guardians generasi kedua yang berjumlah tujuh orang. Dia ikut bangun dan menjadikan pedangnya sebagai tumpuan. Kemudian mengeluarkan tongkat sihir di tangan kirinya yang mulai menyembuhkan semua orang.

"Jadi, jika kami semua mati di tanganmu. Tetapi kami berhasil membawa kembali dirimu ke ras manusia, kami tidak keberatan," tambah Issabela, pemimpin dari The Guardians generasi ketiga yang berjumlah lima orang. Issabela kemudian mengeluarkan sebuah pedang sebagai tumpuan di tangan kananya, kemudian mengeluarkan sebuah perisai di tangan kirinya. Lalu sebuah cakram muncul di pundaknya.

"Menyerahlah ...."

"Kenapa kalian berjuang senekat itu?"

"Kumohon, MENYERAHLAH!!"

Kine berteriak sambil maju untuk menyerang dengan sangat serius.

"Mau bagaimana lagi," ucap Artandra dengan cepat pulih dan memasang kuda-kuda miliknya

"Yah, sudah tidak ada pilihan lagi," tambah Khasad yang melempar tongkatnya ke atas dan menambahkan buff ke semua orang.

"Kami akan berkorban!!" teriak Issabela sebagai pemimpin dari semua generasi The Guardians, dan kemudian menahan serangan Kine.

Sang ratu iblis mengangkat salah satu ujung bibirnya.

"Manusia begitu menyedihkan, begitu lemah tetapi sangat keras kepala. Membuat mereka menjadi ras terbodoh dari semua ras."

Terlahir Kembalinya Dua Orang Penyihir

>TK2OP

Arc 2

Coming soon~

2021

~Higashi