Rebirth 48
Chapter 12: Biarkan aku tenang!!
"Hummm ... Hummm ... Hummm." Shin bersenandung senang selama di tengah pelajaran.
Ia merasa bahagia menjalani kehidupannya sebagai karakter sampingan lagi. Tak ada lagi bawahan, tak ada lagi masalah, tak ada lagi misi. Shin merasa sangat bebas.
Ia menikmati seluruh jam pelajaran, hingga tanpa sadar rupanya jam pelajaran sudah berakhir, dan istirahat pun datang.
Di tempat baru ini, dimana sekolahnya numpang sementara di sekolah elit. Mahasiswa sekolahnya mendapatkan gedung lama yang ada di sudut lainya gedung baru. Dan gedung lama dengan gedung baru dipisahkan oleh lapangan yang sangat luas. Walah tampaknya kedua sekolah ini saling membenci. Namun itu tak ada urusannya dengan Shin, Shin fokus menikmati kehidupannya sebagai NPC.
Saat istirahat, Shin yang sudah membeli banyak cemilan berjalan-jalan memutari gedung lama itu untuk mencari tempat yang tampaknya tenang dan tidak berisik. Ia mulai memakan cemilannya sambil terus melihat-lihat semua ruangan. Hingga akhirnya saat ia berjalan semakin ke ujung barat tampaknya semakin sepi. Hingga akhirnya ia sampai di ujungnya dan menemukan sebuah ruangan yang digunakan sebagai gudang.
Shin kemudian dengan mudahnya membuka kunci gudang itu. Lalu melangkah masuk.
Shin tersenyum melihat seluruh ruangan penuh barang, namun anehnya di tengah-tengah ruangan itu sama sekali tidak ada barang satupun. Dan ruangan ini terawat dengan cukup benar.
Shin kemudian berjalan belakang ujung ruangan, lalu ia duduk di atas sebuah kotak-kotak yang cukup besar. Dan mengeluarkan Handphone miliknya. Ia lalu melanjutkan membaca komik yang hari-hari sebelumnya ia baca.
Disaat-saat sedang asik dengan dirinya sendiri, ia secara tak sengaja menaruh tangannya ke salah satu ujung kotak, yang tiba-tiba saja bagian yang ia tekan tadi masuk kedalam. Shin yang panik karena takut bahwa itu rusak, langsung loncat turun. Disaat loncat turun, cemilannya pun langsung berterbangan.
Shin langsung mengambil semua cemilannya yang terbang sambil berjalan mundur, hingga secara tak sengaja ia menginjak salah satu kunci rahasia lainya yang ada di lantai, dan bagian yang ia injak tadi langsung masuk kedalam.
Shin kaget lagi dan mundur kesamping dan bersender ke dinding. Tanpa sadar Shin berdiri di kunci utama dan menekan kunci terakhir, yang menyebabkan dinding itu kemudian berbalik dan membawa Shin ke sebuah ruangan rahasia.
"APA YANG SEDANG TERJADI!?" teriak Shin di dalam hatinya panik.
Karena seluruh ruangan itu gelap, Shin Kemudian membuat sebuah bola cahaya berwarna ungu
"Sial ... Aku merasa bahwa sesuatu yang merepotkan akan terjadi."
Dan benar saja, saat Shin baru saja menghidupkan cahaya tersebut, tampak di dalam ruangan rahasia itu ada orang-orang berpakaian serba putih yang berjalan keluar dari bawah tanah menuju ke atas. Mereka adalah orang-orang yang memiliki peringkat tinggi di sekte kegelapan.
Orang-orang berpakaian putih itu secara reflek melihat ke arah Shin.
"Ha-halo." Shin tersenyum canggung.
Secara reflek orang-orang berpakian putih itu mengeluarkan kekuatannya dan menyerang Shin. Ada yang menembakan sihir dan ada juga yang berlari maju menggunakan senjata.
"AKU HANYA INGIN HIDUP TENANG!!" teriak Shin di dalam hati dengan sangat kesal.
Karena Shin reflek menghindari serangan, cahaya yang di pegangnya tadi pun menghilang. Dan kini semuanya menjadi kembali gelap, hanya orang-orang berpakian putih itu yang tubuhnya bercahaya karena sedang mengaktifkan kekuatan mereka.
Shin berlari masuk kedalam ruangan bawah tanah yang dimana orang-orang sekte kegelapan itu baru saja keluar. Shin berniat bersembunyi di sana. Seperti kata pepatah, terkadang daerah musuh adalah daerah yang paling aman.
Kini orang sekte kegelapan yang ada di atas sudah menyadari bahwa Shin tidak ada di ruangan itu. Hingga akhirnya mereka memutuskan berlari keluar dari ruangan itu dan mencoba mencarinya.
Sedangkan Shin terus berlari dengan melihat-lihat sekeliling ruangan bawah tanah itu. Salah satu markas rahasia yang cukup besar dari sekte kegelapan. Shin terus berlari lurus setelah turun, walau ia menemukan banyak sekali cabang. Namun ia merasa bahwa akan ada pintu keluar lainya. Tidak mungkin ruangan rahasia sebesar ini hanya memiliki satu pintu, dan itu sangat kecil.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja ia menemukan ada beberapa orang di depannya yang sedang memakai baju hitam, anggota biasa dari sekte kegelapan.
"Sial, tampaknya aku terpaksa harus berbelok."
Shin kemudian berbelok ke kanan, dimana secara sialnya. Di ujung lorong ini adalah jalan buntu, dan sudah terlalu terlambat untuk kembali dan memilih lorong lainnya. Karena itu shin berlari ke lorong paling ujung, dan berbelok ke arah kiri.
Beruntungnya, disana terdapat tangga menuju ke atas, walau tampaknya sudah agak berdebu.
"Lucky!!" sorak Shin dengan bahagia. Tanpa pikir panjang ia berlari naik, dan membuka pintu keluar rahasia yang sudah lama tidak digunakan.
Namun, sialnya adalah ... Pintu itu berada di tengah-tengah jalan besar, tepatnya di ventilasi air. Shin yang baru saja ingin keluar hampir tertabrak, namun ia secata reflek loncat ke kanan. Dan langsung pergi untuk tidak menimbulkan keributan.
"Kenapa hidupku begini!!" teriak Shin di dalam hatinya sambil berlari menjauh
Saat berlari menjauh, ia tiba-tiba saja melihat sesosok bayangan lompat dari atap rumah ke atap rumah lainya. Sesosok bayangan itu kemudian secara tak sengaja menjatuhkan sesuatu yang berbentuk bulat seukuran bola kasti. Dan batu itu hampir mengenai kepala Shin, Shin reflek menangkapnya.
Disaat Shin menangkapnya, tampak bahwa bayangan hitam itu sedang di kejar-kejar oleh sekelompok orang dari organisasi Enders.
"Lagi!? Aku terlibat masalah apa lagi!!"
Shin kali ini benar-benar merasa sangat panik dan kesal. Tanpa pikir panjang ia berlari kembali ke markas Silance sistem, karena ia merasa bahwa disana adalah tempat ia bisa tenang saat ini.
Shin mengaktifkan kekuatannya untuk berlari dengan serius, pancaran kekuatan yang kuat karena Shin merasa kesal dan kecepatan larinya yang tinggi. Membuat Pedra langsung waspada, ia reflek mengeluarkan pedang hitamnya. Secara bersamaan di muncul ratusan monster bayangan dan berbagai jenis dari bayangan.
Tiba-tiba saja Shin menyeringai.
"Pas banget Pedra, aku saat ini sedang kesal dan membutuhkan pelampiasan. Aku senang dengan reflek bagus milikmu."
>>Bersambung<<
~Higashi