"Min Hyuk ayo berjanji!." Na Young memulai perkatannya setelah bis yang ia naiki perlahan bergerak maju.
"Tentang apa?." Min Hyuk menoleh pada Na Young.
"Kau tidak akan melewati medical check up lagi."
"...." Min Hyuk sengaja terdiam.
"Aku tidak ingin terlalu cemas."
"Aku tidak ingin membahas itu." Min Hyuk membuang muka pada Na Young. Ia tak ingin menerima banyak kekhawatiran dari gadis itu.
"Aku tidak berniat membuatmu.... "
"Lagi pula ini tidak bisa disembuhkan bukan?." Min Hyuk sengaja memotong kalimat yang dilontarkan Na Young.
"Aku tidak ingin melihatmu sakit, maka aku juga...." Suara Na Young terdengar rendah.
"Akan sakit?." Min Hyuk melanjutkan ungkapan Na Young. "Aku akan baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir."
Na Young terdiam, berbagai kalimat yang sedang ia pikirkan seakan mampu dilenyapkan begitu saja oleh Min Hyuk. Lelaki itu terus saja membuang muka ketika keadaan diantara mereka sedang canggung. Kini Na Young tak akan berani memulai peembicaraan. Ia hanya akan terus berdiam.
"Maafkan aku." Tak lama Min Hyuk berbicara, walau ia merasa ragu untuk memulai.
"Untuk apa?." Ucap Na Young sembari terus melihati kearah jendela bis disampingnya.
"Perkataanku."
"Sudahlah, aku tidak ingin semakin canggung." Na Young merelakan perkataan Min Hyuk yang sedikit menyinggung perasaanya tadi.
Perasaan aneh terus memuncak dalam hati Na Young, lelaki yang berada di seberang samping bangku Min Hyuk memiliki tatapan mencurigakan. Beberapa kali ia mencoba melirik lelaki itu kembali, ia semakin menyadari lelaki itu sedang mengawasinya. Na Young mengigiti bagian bawah bibirnya tanpa sadar, pikirannya selalu mengarah pada lelaki itu. Apakah lelaki itu mungkin mengenalinya? Ataukah ia pernah melakukan kesalahan pada lelaki itu? tatapan lelaki itu seperti sedang menyembunyikan rahasia mengenai dirinya.
"Apakah kau mengenal lelaki itu?." Na Young bertanya pada Min Hyuk, ia menyerah setelah menahan rasa aneh didalam dirinya.
"Siapa?."
Na Young menunjuk lelaki itu menggunakan matanya, berusaha agar tidak diketahui siapapun.
"Tidak, ada apa?." Jawab Min Hyuk cepat.
"Aku merasa sedang diawasi." Pelan Na Young.
"Maksudmu?."
"Aku bahkan tidak cukup tenar untuk diawasi seorang lelaki, aku tak mengerti mengapa ia selalu melihat ke arahku." Na Young berpikir secara logika.
"Kau yakin tidak mengenalnya?." Min Hyuk mempertegas pertanyaannya pada Na Young.
"Aku tidak pernah melihat orang itu." Jawab Na Young dengan tatapan yang meyakinkan Min Hyuk.
Min Hyuk bergegas berdiri, tubuhnya berusaha menghalangi lelaki itu agar tak bisa menoleh ke arah Na Young kembali. Ia pun menyuruh Na Young tidak memperdulikan tingkahnya. Sejak banyak rumor buruk yang tersebar mengenai Na Young di sekolah menengah atas, Min Hyuk menaruh benci pada peristiwa itu. Bagi Min Hyuk hal-hal seperti itu tidak boleh terulang kembali, ia tidak akan pernah berdiam diri melihat Na Young menangis. Selama ia berada disisi Na Young, gadis itu hanya perlu merasa aman.
***
Aku adalah tempat paling aman untuk Na Young. -Min Hyuk.