"Sial, haruskah aku menunggu sampai hujan ini reda?." Na Young berekspresi sedih setelah menginjakkan kakinya di lobby utama fakultas jurnalistik. Ia hanya bisa berharap cemas sambil menatap sedu tiap rintik hujan yang kelihatannya akan semakin deras.
Lobby utama yang luasnya 5 kali lipat dari rumah kakaknya ini memberikan suasana kesepian ditengah riuhnya rintik hujan, pasalnya ini adalah hari senin. Orang - orang akan sibuk memenuhi perpustakaan dikala hari terawal dalam seminggu telah tiba, seketika itu fakultas berubah menjadi tempat paling hening. Universitas Minguk yang sering menjadi dambaan banyak siswa sekolah Korea ini merupakan salah satu Universitas yang memiliki perpustakaan dengan gedung tertinggi dan gaya desain interior klasik yang terkesan memberi kemewahan kuno disetiap sudut rak-rak buku. Konon pemilihan elemen interior klasik perpustakaan yang dibuat serasi dengan perpaduan warna coklat dan putih keemasan menjadi poin penting dalam memberikan suasana elegan nan tenang, tak heran banyak mahasiswa yang memilih datang ke sini untuk belajar ataupun sekedar meminjam buku, walaupun perpustakaan ini sedang ramai.
Walau gadis itu sedang di kejar waktu untuk segera pergi ke basecamp, ia mengaku bersyukur. Terkadang ia menyukai kedatangan hujan yang cukup membuat hatinya terasa damai walau hanya sebatas untuk mengingat orang-orang yang ia sayangi. Banyak hujan yang selalu bisa mewakili setiap hal-hal sederhana di hidupnya.
"Na Young!." Ucap seseorang ditengah derasnya hujan, kemudian dirinya semakin mendekat kearah gadis itu.
"Sebagian bajumu tampak basah, sunbae!." Na Young langsung memperhatikan kedatangan Dae Han.
"Oh, rupanya aku tak menyadari ini." Dae Han mengusap sebagian bajunya dari sisa-sisa air hujan.
Beberapa selang waktu diantara mereka tak menandakan keakraban akan muncul dalam waktu dekat, tak ada percakapan yang semakin terbuka disaat mereka bersama. Padahal momen berdua seperti inilah yang mampu memberikan kesempatan sempurna bagi Dae Han untuk lebih mengenal Na Young.
"Kau sudah berapa lama berteman dengannya?." Dae Han bertanya dengan nada keraguan yang nyaris terlihat jelas.
"Siapa?."
"Oh, maksudku dengan Min Hyuk." Dae Han sedikit terbata-bata dalam perkataanya.
"Sangat lama." Na Young tersenyum.
"Sepertinya akan sangat sulit untukku..." Ucap Dae Han tanpa sadar.
"Maaf?."
"Ah tidak, aku sedang terpikirkan sesuatu." segera saja Dae Han menjadi salah tingkah.
"Aku tak tahu hal apa yang sedang dipikirkan sunbae, tapi apapun itu semoga bukan hal buruk." suara Na Young terdengar mencairkan sikap sunbae yang terlihat gugup.
Na Young memandang lurus pada rintik hujan yang berlahan surut dan beberapa kali mencocokan dugaannya ke atas langit, kali ini ia yakin bahwa langit akan berubah cerah dalam waktu dekat. Setelah itu, ia mencoba memberikan isyarat kepada Dae Han untuk mengikuti sarannya. Tak banyak berbicara Dae Han pun menyetujui untuk segara menuju basecamp.
Langkah kaki diantara mereka cukup berjarak, Na Young menempatkan dirinya dibalik punggung Dae Han. Sesekali Ia merasa tak nyaman dapat menghabiskan waktu bersama kakak tingkatnya itu, sebab tak mudah untuk bergaul dengan orang yang lebih tua darinya. Ia merasa perlu untuk membatasi dirinya dalam sebuah kalimat 'hormat-menghormati'.
***
Aku tahu maksud sunbae kali ini, ia menyukaiku. -Na Young.