Chereads / Kamu luar biasa / Chapter 23 - Sesuatu tampak aneh pada Ju Da

Chapter 23 - Sesuatu tampak aneh pada Ju Da

Kyung memungut potongan-potongan komik TRUMPET CREEPER yang di jatuhkannya. Jelas sekali di dalam komik tersebut, Dan O mengucapkan terimakasih padanya karena telah menunjukkan pemandangan langit malam padanya. Tapi, kini, kalimat itu, Dan O ucapkan pada Ha Roo, bukan dirinya.

Dan O terkejut saat melihat tangan Ha Roo yang penuh luka karena melubangi kain hitam tersebut. Dan O merasa itu semua karena dirinya dan dia merasa bersalah jadinya. Karena itu, dia berjanji tidak akan melupakan pemandangan bintang yang Ha Roo berikan padanya. Dia akan mengingatnya seumur hidupnya.

Ha Roo tersenyum pada Dan O dan membelai rambutnya.

Kyung tampak benar-benar marah.

--

Kyung pergi menemui Jinmiche karena dia yakin kalau Jinmiche tahu akhir dari cerita ini. Apakah Dan O akan berakhir dengannya? Atau bersama dengan Ha Roo? Sudah sangat jelas kalau dialah tokoh utama dalam cerita ini, tapi kenapa ini membuatnya merasa sangat buruk?! Kyung bahkan memerintahkan Jinmiche untuk tidak bertele-tele lagi dan katakan sejujurnya. Siapa Ha Roo sebenarnya?!

"Kamu sudah tahu. Seseorang yang bisa membawa perubahan," jawab Jinmiche.

"Panggung sialan itu, ya? Aku juga bisa mengubahnya."

"Kamu? Bagaimana caranya?"

"Apa pun bisa."

"Kamu akan mengubah panggung? Aku kehilangan semua yang berharga bagiku karena hal itu," ujar Jinmiche penuh dengan kemarahan.

"Kubilang bicara yang jelas agar aku bisa paham."

Jinmiche mencengkeram kerah baju Kyung dan menatapnya dengan mata penuh amarah dan kebencian, "Karenamu, aku… Semua karenamu. Pergilah! Tidak ada yang bisa ku katakan!"

--

Kyung duduk sendirian melihat semua potongan komik TRUMPET CREEPER. Dan salah satu potongan, ada adegan dimana Dan O berkata pada ayahnya bahwa dia tidak bisa menikahi Kyung.

--

Kyung pergi menemui Dan O. Dia langsung memberitahu kalau Dan O akan membatalkan pertunangan dengannya. Dan O tidak mengerti dengan maksud Kyung.

"Kamu akan membatalkan pertunangan kita. Kamu akan membatalkan pernikahan kita. Kamu sendiri yang akan memberi tahu Pimpinan Eun. Kamu tidak akan menikahiku karena kini sudah membenciku."

"Mungkin penulisnya tidak punya plot terbaik, tapi aku akan bilang aku membencimu? Di depan ayahku?" tanya Dan O, tidak percaya.

"Jika semua berjalan sesuai perkataanku, jangan pernah bersama si bedebah itu. Seperti yang kukatakan, akulah yang bisa mengubah takdirmu. Baek Kyung, partnermu di buku komik ini. Aku bukan extra figuran."

--

Dan O berjalan pulang bersama dengan Ha Roo. Dia menanyakan jadwal Ha Roo besok. Kalau kosong, dia ingin mengajak Ha Roo jalan. Sayangnya, Ha Roo ada latihan tenis besok. Mendengar itu, Dan O tersenyum canggung dan kesal pada penulis karena membuat detail tidak penting begitu. Tapi, bahkan langit malamm pun tidak ada bintangnya.

"Tapi kamu menghadiahkanku langit malam yang indah. Aku sungguh tidak akan melupakannya. Serius. Tidak akan pernah kulupakan," janji Dan O.

"Tidak apa-apa jika kamu lupa. Aku akan ingat. Aku tidak akan lupa dirimu yang amat besemangat saat hendak melihat bintang."

Dan O tersenyum lebar mendengar ucapan Ha Roo. Dan dia jadi ingin mendengar kisah itu, yang Ha Roo katakan bahwa mereka sudah pernah bertemu lama sekali.

--

Ha Roo membawa Dan O ke perpustakaan dan menunjukkan gantungan yang mereka temukan saat perkemahan musim panas dengan judul yang ada di buku komik SECRET. Mirip. Dan O sampai membuka lebar mulutnya karena ternyata mirip.

Ha Roo memberitahu kalau selama ini, dia mengira dirinya bermimpi. Tapi, setelah melihat semua ini, dia yakin kalau itu adalah ingatannya. Dia menghadiahkan gantungan itu pada Dan O dulunya. Dan dia rasa, itu sebabnya dia terus melihat bunga terompet itu, untuk menunggu Dan O. Menunggu hingga Dan O menemukannya.

TRUMPET CREEPER

Dan O keluar dari kediamannya dengan terburu-buru dan Ha Roo sudah menantinya. Ha Roo datang membawa buah kesukaan Dan O. Dan O sangat senang dan terus tersenyum pada Ha Roo.

Psaat!

Ha Roo membuka hadiah itu dan isinya adalah buah jeruk. Dan O senang menerimanya dan bertanya apakah itu hadiah dari pangeran Kyung? Ha Roo tidak menjawab dan Dan O langsung menyuruhnya untuk pergi.

Ha Roo menundukkan kepala dan memohon pamit.

Syaat!

Dan O menghentikan Ha Roo untuk pergi. Dia merasa aneh pada dirinya sendiri karena bicara dan bertindak berlawanan dari keinginannya. Ha Roo mendengar gumaman Dan O dan menatapnya.

Dan O tidak menyadari tatapan Ha Roo dan malah mengajak Ha Roo untuk makan buah itu bersama dnegannya.

--

Dan O berjalan bersama Kyung di kediaman Kyung. Dia datang untuk memberikan hadiah pada Kyung. Kyung merasa tidak nyaman dan menyuruh Dan O untuk pergi sekarang. Dia adalah orang sibuk di istana, jadi, Dan O tidak bisa berkunjung tiba-tiba. Dan O menundukkan kepala dengan sedih. Kyung tidak peduli dan langsung pergi meninggalkannya begitu saja.

--

Kyung datang ke kediaman Dan O. Dan O sangat senang, tapi Kyung tidak demikian.

Menteri Eun masuk dan bergabung dengan mereka. Dan tiba-tiba saja, Dan O berkata kalau dia tidak menyukai Kyung lagi dan menyuruh Kyung untuk tidak datang menemuinya lagi. Menteri Eun terkejut dan malah mengira kalau Dan O terlalu sedih karena Kyung jarang menemuinya. Dia meminta maaf mewakili Dan O.

"Bukan itu alasannya. Ayah, aku ingin membatalkan pernikahan kami," keputusan Dan O.

--

Kyung sudah kembali ke kediamannya dan menggerutu kalau Dan O benar-benar merepotkan. Dia tadi sudah menyakinkan Dan O untuk tidak membatalkan pernikahan. Dan karena itu, dia harus melakukan sesuatu lebih. Dia ingat kalau waktu itu, Dan O bilang ingin membuat bintang. Karena itu, Kyung memberi perintah pada Dan O untuk memberikan hadiah yang akan memesona selamanya.

--

Menuruti perintah Kyung, Ha Roo membawa sekotak perhiasan untuk Dan O. Hadiah dari Kyung. Dan O tampak sedih. Ha Roo sudah hendak pergi.

Syaat!

Dan O melarang Ha Roo untuk pergi.

"Jangan pergi. Aku pasti sakit. Jangan hiraukan aku."

"Kamu mendengar suara aneh? Atau kamu sering lupa? Kamu tidak bisa bergerak sesukamu?" tanya Ha Roo.

"Bagaimana kamu tahu?" kaget Dan O.

--

Ha Roo menunjukkan buku komik TRUMPET FLOWER pada Dan O. Ha Roo bahkan menjelaskan kalau semua yang mereka lakukan tergambar di dalam buku tersebut. Dan rasanya seperti mereka di ikuti seseorang.

"Aku bisa ingat. Aku ingat lagu favoritmu dan keinginanmu. Aku juga ingat apa yang kamu lihat. Jadi, mintalah bantuanku jika perlu," ujar Ha Roo. "Kamu akan menikahi Pangeran Kyung, artinya, kamu juga penting bagiku," lanjut Ha Roo.

Ha Roo tidak menyadari senyuman di wajah Dan O menghilang setelah dia membahas mengenai Kyung.

--

Malam hari,

Dan O berada di pinggiran sungai bersama dengan Ha Roo. Dan O tampak senang tapi juga kedinginan. Melihat itu, Ha Roo melepas pakaian luarannya dan memberikannya pada Dan O. Dan O terkejut, tapi Ha Roo berkata kalau dia tidak apa-apa.

Mereka berdua saling menatap. Tampak jelas kalau mereka sudah mulai saling jatuh cinta.

Ha Roo bahkan tanpa sadar mendekat pada Dan O. Dan O memenjamkan matanya, mengira Ha Roo hendak menciumnya. Tapi, ternyata Ha Roo hanya ingin mengambil kelopak bunga yang terjatuh di pundah Dan O. Dan O jelas merasa malu karena sudah salah paham.

Ha Roo tersenyum melihat tingkah Dan O tersebut. Dia memuji Dan O cantik. Dan O semakin malu.

"Nona," panggil Ha Roo dan menunjukkan hadiah gantungan yang di belikannya. "Seperti bunga-bunga itu, aku akan menunggu. Aku akan melindungi Nona."

Senyum Dan O langsung mengembang. Dia benar-benar mencintai Ha Roo.

Dan O masih terus memandang gantungan tersebut. Ha Roo memberitahu Dan O kalau Jinmiche pernah bilang padanya, kalau dia di ciptakan sudah sangat lama. Dahulu sekali di dunia lain sebelum buku komik ini di buat. Dan O jadi penasaran dan ingin membaca buku komik itu. Sayangnya, Ha Roo juga belum pernah melihat buku komik tersebut. Dia hanya ingat adegannya sedikit demi sedikit.

Dan O berusaha mengingatnya juga, tapi dia tidak bisa mengingat apapun. Dia semakin penasaran dan menebak kalau dia pasti adalah Putri dulunya dan Ha Roo pasti seorang pangeran. Ha Roo tersenyum dan berkata mirip seperti itulah.

"Aku sangat penasaran bagaimana kita di dunia lain. Apa kita bahagia?"

Ha Roo mengangguk. "Semua momen yang kuingat membuat jantungku berdebar."

"Ha Roo, aku yakin kita akan memiliki akhir bahagia di cerita ini juga."

"Ya. Akan kupastikan begitu."

--

Esok hari,

Ha Roo mengenakan pakaian bebas. Kyung yang baru datang, menyindir Ha Roo yang tidak datang latihan tadi. Tapi, Ha Roo menanggapinya dengan dingin juga.

"Sepertinya kamu senang berpura-pura menjadi protagonis bersama Dan O," sindir Kyung.

Ha Roo langsung memperingati Kyung untuk tidak mengganggu Dan O. Kyung semakin kesal, emangnya siapa Ha Roo hingga bisa bilang begitu? Ha Roo membalas kalau dia sudah lama mengenal Dan O. Jauh lebih lama dari dugaan Kyung. Jangan buat dia menderita.

"Baiklah. Tidak akan," jawab Kyung. "Omong-omong, katamu kamu mengubah takdirmu. Apa itu benar, atau hanya berjalan sesuai rencana penulis? Kamu sudah memikirkannya?"

"Kyung. Kita berada di dunia komik. Kita harus bergerak dan bicara sesuai kemauan penulis."

"Jika kamu tahu itu, ikuti saja papan ceritanya. Ini semua dimulai saat penulis menggambar halaman pertama."

"Penulis itu jelas menggambarku, tapi kenapa aku merasakan emosi yang tidak digambarkan olehnya? Perasaan menyukai seseorang dan ingin melindungi seseorang. Perasaan ini tidak digambar oleh penulis. Semuanya digambar oleh Dan O."

"Dia milikku. Kami ditakdirkan bersama sejak awal," tekan Kyung.

"Dan O bukan milikmu atau penulis. Dia hanya Dan O," balas Ha Roo.

"Penulis menggambar Dan O sebagai tunanganku. Kamu terus mencoba mengubah panggung atau semacamnya. Pikirkanlah. Apa ada yang berubah sesuai keinginanmu? Pada akhirnya, kita mengikuti cerita penulis. Jangan bicara seolah-olah kamu bisa membuat perubahan tentang Dan O atau tentang dunia ini."

"Meskipun ceritanya terus mengalir seperti papan cerita penulis, aku akan berusaha yang terbaik untuk Dan O sampai akhir."

"Kamu mau menghilang lagi?"

"Aku tidak peduli. Kamu bilang kita di sini karena penulis menggambar kita. Bagiku, Dan O adalah awalku. Jadi, aku akan baik-baik saja jika peranku berakhir dengan Dan O. Bagimu, dia mungkin hanya figuran. Bagiku, dia adalah tokoh utama," tegas Ha Roo.

--

Ju Da dan Do Hwa janjian bertemu di ruang musik. Do Hwa meminta maaf datang terlambat karena dia harus mampir dulu ke suatu tempat tadi. Ju Da tidak mempermasalahkan hal tersebut. Do Hwa kemudian bertanya alasan Ju Da mengajak bertemu di sekolah, tapi Ju Da berkata tidak ada alasan. Ju Da bahkan terang-terangan berkata kalau dia memikirkan Do Hwa.

Do Hwa senang mendengarnya, tapi dia tidak mau memainkan biola untuk Ju Da. Ju Da tertawa, dia tidak akan meminta Do Hwa bermain biola untuknya. Do Hwa tersenyum kecil. Do Hwa kemudian mengerluarkan sesuatu dari kantong. Dia membelikan Ju Da sepasang sepatu sekolah baru.

Sepatu itu berwarna putih dan cantik. Do Hwa berkata kalau dia membeli sepatu itu dengan menebak ukuran kaki Ju Da. Tidak hanya itu, Do Hwa bahkan memakaikan sepatu baru itu pada Ju Da. Untungnya, ukurannya sesuai.

Do Hwa kemudian mengeluarkan spidol dari tas-nya dan menggambar kupu-kupu di sepatu itu. Do Hwa tahu bahwa gambar dan sepatu itu mungkin akan hilang saat panggung berakhir. Ju Da hanya diam dan terus menatap Do Hwa, dengan pandangan yang sulit ku artikan.

"Kamu tahu sesuatu yang disebut efek kupu-kupu? Hal sekecil ini bisa mengubah takdir. Dan O dan aku mencoba mengubah takdir kami. Dan O ingin memperbaiki penyakit jantungnya dan aku ingin kita saling menyukai. Tapi itu tidak bisa terjadi. Aku tidak punya pilihan selain mendukungmu dan Nam Ju," sedih Do Hwa.

"Do Hwa. Aku tidak ingin kamu mendukungku," ujar Ju Da, membuat Do Hwa terkejut. "Kenapa? Aku tidak boleh mengatakan hal seperti ini?"

Psaat!

Adegan berpindah ke Nam Ju yang berada di Prancis. Nam Ju sibuk bekerja sendirian. Dia menghela nafas lelah dan melihat SNS Ju Da. Di SNS, Ju Da membuat status : Seseorang yang sangat ku sukai. Nam Ju jadi ragu untuk menelpon Ju Da atau tidak.

Saat itu, abangnya masuk dan menyindir Nam Ju yang datang hingga kemari padahal tidak perlu. Nam Ju berusaha mengabaikannya. Abangnya itu terus menyindir Nam Ju yang sebelumnya tidak pernah tertarik dengan bisnis dan sebaiknya luluskan saja sekolahnya kemudian kuliah keluar negeri. Hidup saja dengan menghabiskan uang seperti air. Kenapa harus tiba-tiba kemari? Apa Nam Ju pikir ini akan mengubah segalanya?

"Kamu sudah menggila karena seorang gadis. Sepertinya ibumu cukup gelisah. Dia bahkan mengunjungi gadis itu secara langsung," ujar abangnya.

Nam Ju terkejut. Dia jadi mengerti dengan sikap Ji Da yang tiba-tba berubah.

"Ya, dia membuatku gila," akui Nam Ju. "Karena itu aku pasti putra Oh Jae Beol dari Serinne Fashion, dan tidak boleh membuat kekasihku menangis."

--

Di sekolah,

Sae Mi dan trio girl membaca berita mengenai Oh Hee Ju dan Oh Nam Ju yang bersaing untuk menjadi penerus Serinne Fashion. Sae Mi dengan bangga memberitahu kalau ayahnya datang ke konferensi yang Nam Ju ikuti di Paris. Trio girl pembully semakin merasa kalau tidak mungkin bagi mereka mendapatkan Nam Ju karena Nam Ju seperti seseorang dari dunia lain.

Ju Da yang sedang menyiram tanaman di meja guru, tampak sedih. Dia jadi teringat saat Ny. Cha menemuinya dan menamparnya karena dekat dengan Nam Ju.

Soo Chul ikut gosip dan memberitahu kalau Nam Ju kabarnya akan kuliah di luar negeri. Dan juga, dia dengar kalau ayah Nam Ju sakit. Dan karena itulah mereka memperebutkan kursi penerus. Kakaknya Nam Ju jadi merasa terancam dan kabarnya akan mengirim Nam Ju kuliah keluar negeri.

Ju da terkejut mendengarnya hingga menjatuhkan siraman air. Karena itu, dia menarik perhatian Sae Mi dan trio girl pembully. Mereka langsung mengejek Ju Da yang tidak punya pelindung lagi karena Nam Ju sudah tidak ada di sini. Mereka dengan sengaja menyiram wajah Ju Da dengan penyiram air dan mengejeknya.

"Aku kasihan kepadamu. Kamu merasa seperti Cinderella, bukan? Tapi tahukah kamu kenapa Cinderella bisa menikahi pangeran? Karena dia cantik? Karena dia penari yang baik? Bukan begitu. Cinderella bukan rakyat jelata. Dia seorang bangsawan. Kamu tahu maksudku, bukan?" sindir Sae Mi.

Ju Da hanya bisa menundukkan kepalanya.

Syaat!

Adegan berakhir. Tatapan mata Ju Da berubah. Dia tertawa sinis. Dan tanpa di duga, dia balas menyemprotkan air ke wajah orang yang tadi menyemperotnya. Semua berseru kaget dengan apa yang Ju Da lakukan.

Ju Da bahkan menatap Sae Mi dengan mengintimidasi hingga memnbuat mereka terdiam takut.

--

Ju Da berada di taman dan menggali dengan kasar. Do Hwa yang ada di sana, merasa ada yang janggal dari Ju Da. Pas kali, Dan O lewat. Do Hwa langsung memberitahu Dan O kalau Ju Da bersikap sedikit aneh. Dan O melihat yang Ju Da lakukan dan membenarkan. Dia sering melihat Ju Da menyiram bunga, tapi belum pernah melihat Ju Da menyerang bunga seperti itu.

Do Hwa kemudian mengalihkan topik karena teringat kalau abangnya (dr. Lee) bilang kondisi jantung Dan O tidak begitu baik.

"Ju Hwa sangat khawatir, tapi aku baik-baik saja. Aku sudah mengatasi masalah pengaturanku, penyakit jantung. Aku sedang menikmati momen paling bahagia..."

Psaat!

Dan O tiba-tiba berpindah ke rumah sakit dan sedang bersama dr. Lee. Dengan serius, dr. Lee menyarankan agar mereka melakukan operasi saja. Dan O terkejut mendenga kata operasi. tn. Lee berusaha menyakinkan Dan O untuk tidak khawatir. Tapi, dari raut wajah Dan O, jelas dia merasa sangat khawatir.

Selesai menemui dr. Lee, Dan O bersama ayahnya keluar dari rumah sakit. Ternyata, Kyung ada datang karena khawatir.

"Kamu benci datang ke rumah sakit, tapi selalu mendatangiku. Aku tidak akan menikahinya," putuskan Dan O.

Dan O kaget sendiri sebenarnya. Kenapa tiba-tiba? Dia jadi teringat ucapan Kyung sebelumnya.

"Dan O, kenapa kamu tiba-tiba seperti ini?" khawatir tn. Eun.

"Aku membencinya sekarang. Jadi, kamu harus berhenti datang ke rumah sakit."

"Kondisi Dan O sedang buruk hari ini,"

ujar tn. Eun, menenangkan Kyung.

"Bukan itu alasannya. Ayah. Aku tidak mau menikahi Kyung,"

keputusan Dan O dan langsung pergi begitu saja.

Ayah berusaha menenangkan Kyung.

Syaat!

Adegan sudah berakhir. dan O segera menemui Kyung. Dia masih heran karena Kyung tahu apa yang akan terjadi. Apakah Kyung juga bisa melihat storyboard? Kyung tidak menjawab pertanyaan Dan O malah memberitahu kalau mereka tidak bisa mengubah apa yang telah di tentukan.

"Kamu tidak seharusnya bertanya. Beri aku jawaban. Apa yang akan kamu lakukan jika aku sudah tahu takdirmu?"

"Kini aku punya sesuatu yang lebih penting dari takdirku," jawab Dan O.

"Maksudmu dia?"

"Ya."

"Aku mengerti, tapi tunggu dan lihat saja perasaanmu akan berubah atau tidak," peringati Kyung.