Chereads / Kamu luar biasa / Chapter 29 - Keputusan Ju-Da

Chapter 29 - Keputusan Ju-Da

Ha Roo menghampiri Dan O yang lewat di depannya dan meminta waktu untuk bicara sebentar. Tapi, Dan O menatapnya dengan ekspresi bingung. Dia bahkan langsung berlari menghampiri Sae Mi dan Soo Chul yang menyapanya dan mengabaikan Ha Roo.

Psaat!

Kyung membuka mata-nya dan dia sudah berada di dalam kelas dan Dan O ada di hadapannya. Dengan ceria Dan O terus berceloteh mengenai penyakit jantungnya yang sudah sembuh dan semua itu karena kekuatan cinta. Tidak hanya itu, Dan O bahkan memakai cincin milik ibu Kyung (yang saat Dan O sadar, dia mengembalikan cincin itu kembali pada Kyung.

Syaat!

Kyung bangkit dari tempat duduknya dan hendak keluar. Dia merasa aneh dengan sikap Dan O. Dan O malah mengurangi terus kalimat yang sama seperti yang di ucapkannya saat di panggung.

Ha Roo melihatnya dan meminta waktu Dan O untuk bicara sebentar dengannya. Dan O mengenali Ha Roo sebagai teman tenis Kyun. Dan O bahkan memeluk lengan tangan Kyung dengan erat.

--

Ha Roo mengajak Kyung bicara berdua. Dia meminta penjelasan Kyung mengenai apa yang sebenarnya terjadi hingga Dan O menjadi seperti itu?! Kyung menjawab kalau semua ini demi kebaikan Dan O. Semuanya kembali ke tempatnya, seperti yang di harapkannya. Dan mungkin ini yang terbaik untuk Dan O. Setidaknya, dia tidak akan menderita di antara panggung dan bayangan.

Usai mengatakan semua itu, Kyung beranjak pergi meninggalkan Ha Roo.

--

Kyung pergi ke ruangan A3. Dia terus mengingat saat dia mencabut alat oksigen Dan O untuk membunuhnya, tapi kemudian dia memasangkannya kembali. Dan saat di TRUMPET CREEPER, dia menikam Dan O hingga tewas. Semua kenangan itu sangat menyakitkan padanya.

--

Jinmiche membawa banyak sekali belanjaan untuk di bawa ke kantin. Dan dia berpas-pasan dengan Su Hyang yang langsung menawarkan diri untuk membantu Jinmiche. Jinmiche heran karena Su Hyang terus bersikap ramah dan mengajaknya bicara.

"Karena aku terus memperhatikanmu. Jika kamu tidak punya teman, aku bisa menjadi temanmu," ujar Su Hyang.

"Aku tidak butuh."

"Kenapa kamu terdengar membutuhkannya?" ujar Su Hyang cuek dan berjalan menuju dapur.

--

Ha Roo menemui Jinmiche. Dengan nada sedih, dia memberitahu kalau Dan O sudah kehilangan ingatannya. Melihat Ha Roo, itu mengingatkannya akan dirinya di masa lalu. Itu adalah ekspresi-nya saat kehilangan dia (Su Hyang). Jinmiche menjelaskan pada Ha Roo, bahwa jika karakter mati di tempat yang tidak ada di dalam buku komik, maka karakter itu akan tetap ada tapi ingatannya hilang. Dan dia tidak bisa mencegah kekasihnya mati di depan matanya.

Jinmiche mengeluarkan kotak yang dulu di gunakannya untuk menjelaskan mengenai dunia komik kepada Dan O, Do Hwa dan Ha Roo.

"Saat itu, kuharap kisahmu bisa berubah, tapi aku tidak menyadari tahapan yang kamu ubah akan membawa kita ke dalam tragedi," jelas Jinmiche.

"Kesadaran diri kita hilang setelah kita mati dalam bayangan. Jika ceritanya berakhir seperti ini, apa yang terjadi kepada kita?"

"Kita tertidur lelap sampai penulis menggambar kita lagi."

"Bagaimana jika penulisnya tidak menggambar kita lagi? Maka dunia ini mungkin yang terakhir untukku dan Dan O."

"Jika kamu membuat kesan besar kepada penulis atau mudah bagi penulis untuk menggambarmu, maka akan ada peluang lebih besar kamu akan digambar lagi. Kurasa seperti itulah Su Hyang. Ceritanya akan berakhir, tapi penulis menambahkannya di saat terakhir. Entah apa mudah bagi penulis untuk menggambarnya atau dia membuat kesan yang besar. Atau mungkin aku tampak menyedihkan hingga penulis menambahkannya karena kasihan. Saat seseorang digambar, orang lain cenderung dihapus. Saat ceritanya hampir berakhir, mudah sekali menghapus kita dari adegan."

"Itu artinya kita tidak bisa bebas sampai akhir."

"Sudah saatnya kamu tidak diperhatikan penulis. Terutama untuk peran ekstra sepertimu yang tidak berperan besar. Aku tidak mau kamu tiba-tiba menghilang di tengah cerita. Kita hanya punya beberapa adegan lagi. Penulis akan mengakhiri dunia ini," beritahu Jinmiche dan menunjukkan buku komik SECRET yang tinggal beberapa lembar halaman kosong lagi.

--

Malam hari,

Ha Roo menatap gantungan yang d temukannya bersama Dan O saat perkemahan musim panas. Dia teringat saat di komik TRUMPET CREEPER, di saat Dan O meninggal di hadapannya.

TRUMPET CREEPER

Ha Roo sangat terpukul atas kematian Dan O. Dan saat itu jugalah pertama kalinya dia memanggil nama 'Dan O', padahal dia selalu memanggi Dan O dengan panggilan 'Ahgassi' (nona).

Ha Roo seperti kehilangan semangat hidup. Dia terus mengingat semua kenangannya dengan Dan O.

"Aku akan terus menunggu sampai kita bertemu lagi," tekad Ha Roo. "Aku akan mengingatmu, selamanya."

Dan itulah bagaimana Ha Roo bisa mengingat Dan O. Karena cinta dan tekad yang di milikinya.

--

Esok hari,

Ha Roo sudah menunggu Kyung datang ke sekolah. Begitu melihat Kyung, Ha Roo langsung membahas mengenai kejadian di TRUMPET CREEPER. Kyung pasti sudah tahu bahwa bukan dia yang membunuh Dan O tapi Kyung yang melakukannya.

"Lalu kenapa?"

"Tapi itu tidak akan terjadi kali ini. Kisah Dan O sudah berubah."

"Penulis ingin dia tetap di sisiku," ujar Kyung.

"Itu akan menyiksanya. Itu menyiksanya saat itu, kali ini pun begitu. Aku akan mencari Dan O yang asli. Agar dia bisa menjadi dirinya sendiri," tekad Ha Roo.

Kyung hanya bisa diam mendengarkan apa yang Ha Roo katakan.

--

Dan di mulailah usaha Ha Roo untuk membuat Dan O kembali mengingatnya. Dia mengajak Dan O berbincang. Dia bahkan mengatakan kalimat yang pertama kali Dan O ucapkan padanya : "Penyakit jantung dan cinta bertepuk sebelah tangan selama 10 tahun. Itu kisahku. Jika mengubah ceritanya, kita berdua tidak akan menjadi ekstra lagi. Mari mengubah takdir kita."

--

Jinmiche ada di perpustakaan dan sedang santai membaca komik SECRET. Dia bergumam kalau dia suka karena komik SECRET adalah komik romansa, karena dengan begitu, tidak akan yang mati.

Do Hwa yang melihatnya, menyapanya dengan ceria. Saat melihat Jinmiche membaca komik SECRET, Do Hwa mengejek Jinmiche yang sangat menyukai komik itu padahal ceritanya tidak logis dan konyol. Do Hwa masih belum tahu kalau Dan O sudah kehilangan kesadaran dirinya.

Dan karena itu, dia sangat terkejut saat menyapa Dan O, Dan O bersikap berbeda dan bahkan mengucapkan kalimat yang sama terus menerus.

--

Do Hwa yang sudah tahu apa yang terjadi pada Dan O, pergi menemui Ha Roo. Dia senang karena Dan O sembuh dari penyakit jantungnya. Dan juga senang karena Kyung menjadi baik. Akan tetapi, apa gunanya Dan O hanya bahagia di panggung, saat Dan O tidak ada lagi di dalam bayangan?

Do Hwa jadi ingat saat Ha Roo hilang ingatan, Dan O sangat menderita saat itu. Do Hwa berusaha menghibur Ha Roo bahwa ini semua terjadi karena penulis yang tidak logis dan menjengkelkan. Ha Roo tersenyum. Dia bertekad untuk mengikuti kata hatinya. Dia akan melakukannya apapun konsekuensinya.

--

Ha Roo menyapa Dan O yang lewat di hadapannya dengan membawa banyak buku. Dia memperkenalkan namanya : "Ha Roo." Dan O tahu namanya, karena Ha Roo adalah teman dari Kyung.

--

Saat jam pelajaran, Ha Roo terus memandang ke arah Dan O. Karena terus menerus di pandang, Dan O jelas jadi sadar kalau Ha Roo melihat padanya.

--

Dan O ada di taman dan entah kenapa bunga terompet yang ada di sana menarik perhatiannya. Dan tiba-tiba, Ha Roo muncul di belakangnya dan menyapa-nya. Ha Roo memberitahu kalau namanya adalah pemberian dari Dan O, yang berharap dia bisa mengubah hari-harinya. Ha Roo meminta agar Dan O berusaha mengingat nama yang Dan O berikan padanya, "Ha Roo."

Dan jika Dan O merasa terlalu sulit, maka Dan O bisa bersantai. Karena dia yang akan mendatangi Dan O.

Dan O tampak benar-benar bingung dengan semua ucapan Ha Roo yang tidak masuk akal baginya.

Psaat!

Semua siswa di kelas sedang heboh karena artikel berjudul : "Putra Kedua Grup S, Pak Oh, Lahir di Luar Nikah!"

Semua jelas bisa menebak kalau grup S adalah Serinne. Dan putra kedua adalah Oh Nam Ju!

Trio boy pembully mulai menggerutu kesal karena selama ini sudah takut dan menuruti perintah Nam Ju. Ini saatnya grup Y3 yang mengambil alih A3.

Nam Ju masuk saat itu. Semua mengekjeknya yang pasti akan keluar dari A3. Mereka juga menyebut Nam Ju sebagai pembohong. Ju Da melihatnya dengan tatapan sedih. Nam Ju duduk di bangku-nya dan berusaha tetap tenang. Sae Mi langsung menghampirinya dan bertanya kebenaran berita tersebut. Itu tidak benar bukan?

"Semua itu benar," jawab Nam Ju dengan tenang. "Lalu kenapa? Apa itu artinya aku bukan Oh Nam Ju lagi?" lanjut Nam Ju dan langsung keluar dari dalam kelas.

Ju Da menyusulnya dan menanyakan keadaan Nam Ju. Nam Ju bertanya dengan sedih, apakah Ju Da menyukainya hanya karena dia adalah pewaris Serrine? Ju Da hendak menjawab, tapi Nam Ju memintanya untuk memenjamkan mata. Ju Da melakukannya.

Saat Ju Da menutup matanya, Nam Ju mulai meneteskan air mata.

Syaat!

Adegan berakhir. Ju Da bisa membuka matanya kembali dan melihat Nam Ju yang sedang menangis. Y3 yang kebetulan keluar kelas juga melihatnya dan mengejek Nam Ju sebagai anak cengeng. Mereka mulai meledeknya.

Ju Da yang mendengar ledekan Y3, langsung menghina mereka sebagai murid rendahan. Mereka hanya membagi orang berdasarkan uang dan reputasi. Memuji dan menghukum orang berdasarkan uang. Sungguh rendahan.

Nam Ju sampai terkejut dengan makian Ju Da untuk Y3. Tidak hanya itu, Ju Da bahkan menarik tangan Nam Ju untuk pergi bersamanya.

--

Ju Da membawa Nam Ju ke ruang lab. Dia juga memberikan susu strawberry untuk Nam Ju. Nam Ju memuji rasanya yang cukup enak.

"Sejujurnya, aku kesulitan," ujar Nam Ju.

"Kenapa?"

"Tidak ada alasan khusus. Itu tidak bisa dihindari. Aku Oh Nam Ju. Aku pemimpin A3 di SMA Seuli. Aku harus melindungi wanita yang kusukai. Aku ada untukmu," ujar Nam Ju.

Ju Da seolah merasakan ketulusannya. Dia menggengam tangan Nam Ju dengan erat.

Psaat!

Adegan berpindah ke bagian depan sekolah. Di sana ada Ny. Cha Ji Hyun yang sedang memaksa Nam Ju untuk keluar negeri. Nam Ju menolaknya. Ny. Cha memaksa dan berkata akan menghapus semua artikel yang telah tersebar.

Nam Ju kehilangan kesabarannya dan mulai berteriak. Teriakannya membuat semua siswa/I mulai berkumpul, hendak tahu apa yang sedang terjadi.

"Aku bukan anak kandung pimpinan Serinne Fashion, Oh Jae Beol," umumkan Nam Ju.

"Apa yang kamu lakukan sekarang?" tanya Ny. Cha, panik.

"Ini terasa lebih baik. Aku tidak ingin menjadi pengecut lagi. Kini, aku akan menjalani hidupku sebagai Oh Nam Ju yang asli."

Ny Cha jelas marah. Dia berusaha membujuk Nam Ju agar tidak bertingkah begini. Semua yang di lakukannya adala demi Nam Ju. Ju Da tiba-tiba ikut campur dalam perdebatan Nam Ju dan Ny. Cha.

"Hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuknya adalah membiarkannya menerima siapa dia sebenarnya," ujar Ju Da pada Ny. Cha. "Nam Ju. Aku tidak peduli kamu pewaris Serinne Fashion atau pria biasa. Bagiku, kamu selalu menjadi milikku. Aku akan membantumu," ujar Ju Da dan memeluk Nam Ju dengan erat, "Aku mencintaimu."

Semua terkejut dengan yang Ju Da lakukan. Sementara Nam Ju tersenyum bahagia.

Syaat!

Adegan berakhir, dan walau begitu, Ju Da tetap memeluk Nam Ju dengan erat. Dia tahu kalau Nam Ju sudah melalui banyak kesulitan. Dia yakin bahwa tokoh utama memiliki banyak beban.

Dan Ju Da bahkan menegur Ny. Cha untuk tidak menggunakan anak sendiri sebagai alat. Ju Da bahkan menyuruh Nam Ju unutk mengatakan apa yang Nam Ju pikirkan sekarang.

"Aku, Oh Nam Ju, akan melepaskan mahkota di SMA Seuli dan menjalani hidupku apa adanya dengan cinta sejatiku, Yeo Ju Da," umumkan Nam Ju.

Semua siswa/I mulai bersorak untuk mereka berdua.

--

Kyung berjalan bersama dengan Dan O di taman sekolah. Kyung bertanya apa yang ingin Dan O lakukan atau makan? Dan O berkata kalau ada banyak hal yang ingin di lakukannya dengan Kyung.

"Kenapa aku tidak bertanya lebih awal? Kamu ingin melakukan banyak hal denganku. Jika kamu tidak ingat, aku akan melakukan apa pun yang aku inginkan. Kamu bilang bahwa kasih sayangmu kepadaku palsu. Tapi aku akan percaya kasih sayangmu kepadaku tulus. Kamu bisa lari jika kamu ingat sekarang," ujar Kyung saat melihat Ha Roo ada di dekat sana.

"Kenapa aku harus lari darimu? Aku sangat menyukaimu," ujar Dan O, tertawa. "Kamu dan aku ditakdirkan bersama. Aku hanya menyukaimu, tidak ada orang lain. Jika bukan ditakdirkan bersama, apa lagi artinya?"

Kyung terdiam mendengar ucapan Dan O. Ha Roo yang juga mendengar, juga tampak sedih.

Dan O berada di perpustakaan bersama dengan Sae Mi dan Soo Chul. Dan entah kenapa, cahaya mentari yang menyeruak masuk, membuat Dan O jadi ingin memainkan cahaya itu dengan memantulkannya ke jam-nya.

Cahaya pantulan itu mengenai mata Sae Mi yang duduk di depannya. Soo Chul yang melihat itu langsung memarahi Dan O karena Sae Mi kan punya mata yang sensitif. Dan O langsung meminta maaf. Sae Mi malah grogi dan menyuruh Soo Chul untuk berhenti menjaganya dan pergi sajalah. Soo Chul sampai heran melihat tingkah Sae Mi. eh, ujung-ujungnya, Sae Mi malah menyusul Soo Chul.

Ha Roo ternyata datang ke perpustakaan juga. Dia dengan sengaja duduk di dekat Dan O. Ha Roo tampak sedih saat melihat Dan O mengenakan cincin pemberian dari Kyung. Dan O hendak beranjak pergi, tapi sinar mentari yang mengenai jam Dan O memantulkan cahaya yang mengenai wajah Ha Roo.

Dan untuk sesaat, Ha Roo jadi mendapat ingatan saat dia memainkan pantulan jam ke wajah Ha Roo dulunya dan saat mereka di Trumpet Creeper. Dan tanpa sadar, mata Dan O menjadi berkaca-kaca. Dan O sampai bingung sendiri. Dia bahkan tanpa sadar mengucapkan "Ha Roo."

Psaat!

Dan O berpindah tempat ke bawah pohon besar bersama dengan Sae Mi. Di hadapan mereka ada Ju Da dan Nam Ju yang sedang berlarian saling mengejar.

Melihat itu, Sae Mi berkata pada Dan O bahwa dia sudah memutuskan untuk melepaskan Nam Ju. Dia belum pernah melihat Nam Ju yang tersenyum bahagia seperti itu. Dengan menangis, Sae Mi berlari pergi meninggalkan Dan O seorang diri di bawah pohon.

Syaat!

Adegan berakhir. Dan tiba-tiba, Dan O seolah mendengar suaranya berbincang dengan Ha Roo mengenai janji untuk bertemu di bawah pohon tersebut. Dan O benar-benar bingung dengan ingatannya tersebut.

Saat itu, Su Hyang menghampirinya. Su Hyang memberitahu Dan O bahwa pohon itu sudah berumur 300 tahun. Dia juga memperkenalkan diri sebagai teman Lee Do Hwa, siswa pindahan yang baru pindah.

"Ku rasa kita belum pernah bertemu," ujar Dan O.

Tidak di sangka, Su Hyang malah berujar kalau dia mengira Dan O dekat dengan Do Hwa. Dan O meluruskan kalau mereka tidak begitu dekat walau sudah berteman sejak kecil. Su Hyang kemudian memberitahu Dan O kalau Dao O melihat dari atas pohon, Dan O mungkin bisa melihat semuanya. Dan O tertawa kecil dan berkata kalau rasanya menakutkan.

"Menjalani kehidupan yang sama, bersembunyi di antara murid lain tidak menyenangkan. Aku harus menemukan makna hidupku sendiri. Ini hidupku," ujar Dan O.

"Kalimat yang bagus. Maknaku sendiri. Kurasa itu mungkin berbeda dengan siapa aku hidup. Apa arti hidupmu berkaitan dengan Kyung?" tanya Su Hyang balik.

"Tentu…," jawab Dan O tapi berhenti seolah ragu, "Mungkin."

"Entah kamu tahu atau tidak. Kamu tidak bisa bilang, "Mungkin". Ini tentang penulis yang membuat kita. Menurutmu, apa yang dipikirkan penulis sambil menatap kita dari atas?" ujar Su Hyang (wow, dia tahu kalau ini adalah dunia komik. Keren. Dan menurutku, walau Su Hyang baru muncul, tapi aktingnya ku akui jauh lebih bagus dari Nam Ju. Scene Su Hyang juga tidak banyak, tapi aku dapat feel-nya)

"Penulis?" ulang Dan O, bingung.

"Awalnya, aku juga takut. Sekeras apa pun aku berusaha kabur, aku gagal. Aku hanya ingin bahagia dengan cinta sejatiku. Kami mencoba mengubahnya, tapi beberapa hal tidak pernah berubah. Hal-hal yang tidak ingin kamu ubah bisa berubah. Terserah penulis. Kadang, itu mengikuti papan cerita. Terkadang tidak." (aku semakin yakin kalau Su Hyang bahkan ingat dengan Jinmiche dan kisah mereka di TRUMPET CREEPER).

"Apa maksudmu?"

"Seperti kamu tidak tahu daun mana yang akan gugur, tidak ada peraturan di dunia ini. Selama kasih sayang kalian kuat, kalian bisa mengatasinya," ujar Su Hyang.

Dan O benar-benar bingung dan tidak mengerti sama sekali.

--

Jam pulang sekolah,

Do Hwa lewat di depan kelas Dan O. Dari jendela, dia bisa melihat Ha Roo yang bicara dengan Dan O, tapi Dan O hanya menanggapi sepintas. Melihat itu, Do Hwa merasa kasihan juga pada Ha Roo

Karna itu, dia berusaha bicara dengan Dan O. Dia mengucapkan kalimat Dan O waktu dulu untuknya : "Sedikit kepakan kupu-kupu dapat mengubah takdirmu. Itu berubah. Berubah."

Dan O tidak mengerti. Dia mengabaikan Do Hwa dan langsung berlari menemui Kyung. Do Hwa jelas sedih melihatnya.

--

Malam hari,

Do Hwa duduk sendirian di kursi taman. Dia masih sedih karena Dan O sudah tidak mengingat lagi semua kenangan mereka.

Do Hwa di taman itu ternyata untuk menemui Ju Da. Ju Da membelikan minuman untuk Do Hwa. Do Hwa melihat Ju Da yang meminum minuman rasa strawberry, berujar kalau Ju Da pasti menyukai stroberi. Ju Da menjawab kalau dia tidak menyukainya. Dia hanya meminumnya karena Nam Ju bialng dia suka stroberi.

"Ju Da. Menurutmu apa yang akan terjadi kepada kita?"

"Aku menyukaimu," akui Ju Da, dan tentu saja Do Hwa terkejut. "Jangan terkejut. Tapi aku juga suka Nam Ju. Dia hanya memberiku hadiah mahal dan menyatakan kepada semua orang bahwa dia menyukaiku. Tapi aku tahu dia menyukaiku karena dia selalu menatapku."

"Apa kamu baru saja menolakku?"

"Aku tidak berani karena kita ada di komik. Aku butuh keberanian untuk mengubah ceritanya agar bisa menyukaimu. Tapi aku sudah melalui banyak hal hingga kini. Jika aku tidak bisa menikmati akhir bahagia ini, akan sangat tidak adil."

"Jika kamu sadar sedikit lebih awal, akankah itu berubah?" tanya Do Hwa, masih sedikit berharap.

"Tidak. Kamu bisa bahagia tanpa aku. Tapi Nam Ju tidak bisa bahagia tanpa diriku."

Do Hwa jelas sedih. Tapi, dia masih berpura-pura bahagia dan bahkan bercanda bahwa dia sudah di tolak dua kali, di panggung dan di bayangan. Dia bahkan masih mau berteman dengan Ju Da. Ju Da sangat berterimakasih padanya dan berujar kalau Do Hwa benar-benar adalah malaikat pelindungnya.

"Ju Da. Aku sangat menyukaimu di panggung dan dalam bayangan," tegas Do Hwa.

Ju Da tidak menanggapi apapun dan hanya berlalu pergi begitu saja.

--

Dan O pergi kencan bersama dengan Kyung. Di saat itu jam tangan Dan O berbunyi. Kyung jelas khawatir. Tapi, Dan O menjelaskan bahwa jam-nya berbunyi karna jantungnya berdebar sebab dia bersemangat.

Mereka pergi ke pasar. Mencoba pernak pernik. Berbelanja makanan. Tampak sangat bahagia.

Berjalan di sekitar rel kereta api.

Bermain bersama di tepi pantai.

Selama kencan tersebut, Dan O tertawa penuh bahagia. Dan Kyung pun demikian.

Akhirnya malam tiba, dan mereka duduk di kursi taman. Kyung mengenggam erat tangan Dan O. Dia merasa bahagia karena perasaan mereka bisa bertaut. Terimakasih. Semua menjadi lebih baik berkat Dan O dan akan terus membaik.

Syaat!

"Aku juga ingin berterima kasih. Kamu mengubahku menjadi orang yang sehat dan jatuh cinta, bukan gadis yang menyukaimu 10 tahun dengan penyakit jantung," ujar Dan O tersenyum senang. "Terima kasih banyak, Ha Roo."

Kyung terkejut mendengar ucapan terakhir Dan O. Tapi, Dan O bahkan tidak sadar bahwa dia menyebut nama Ha Roo.

"Kamu bahkan tidak ingat. Tapi, kamu masih…"

Dan O tersenyum menatap Kyung.