Ha Roo terkejut karena ruang seni sudah menghilang. Penulis sudah menghapus ruang seni dari komik SECRET. Dia segera menutup pintu ruang seni dan menarik Dan O pergi dari sana. Dan O jelas bingung. Dia ingin tahu apa yang terjadi di ruang seni karena terdengar suara aneh tersebut. Tapi, Ha Roo melarang. Dia berbohong kalau tadi itu hanya suara yang selalu terjadi di dalam bayangan. Bukan apa-apa.
Dan O tetap ingin perg. Ha Roo langsung beralasan bahwa dia ingin bersama Dan O. Mendengar jawaban Ha Roo, Dan O menjadi malu. Dan O tidak sadar bahwa Ha Roo sudah mencabut name tag-ny yang kosong dari bajunya dan menyimpannya di dalam saku celana-nya, agar Dan O tidak sadar.
Dan O benar-benar bahagia sekarang ini. Dia bahkan membahas mengenai mereka berdua yang sama-sama pernah mengalami hilang ingatan, tapi pada akhirnya mereka tetap bisa saling menemukan satu sama lain. Mereka menciptakan takdir mereka sendiri. Bukankah itu sangat luar biasa?
"Perjalanan kita masih panjang. Kita akan menghabiskan waktu bersama saat berusia 19 dan 20 tahun. Akan ada lebih banyak hal yang bisa kita lakukan setelah lulus. Jantungku baik-baik saja sekarang, jadi, sebaiknya kita melakukan apa?" semangat Dan O.
Saking semangatnya, Dan O membuka notes ponselnya. Dan tanpa sadar membuka daftar keinginan yang ingin di lakukannya dengan Ha Roo.
1) Saling menulis surat
2) Membeli barang couple
3) Ciuman 100 kali
Ha Roo membaca daftar tersebut. Dan O panik dan segera menutup-nya. Dia sangat malu dan menyangkal bahwa bukan dia yang membuat catatan itu.
--
Su Hyang pergi ke kantin untuk menemui Jinmiche. Tapi, Jinmiche tidak ada di sana. Jinmiche tiba-tiba muncu di belakangnya dan membuat Su Hyang sangat terkejut hingga hampir terjatuh ke belakang jika saja Jinmiche tidak segera menangkapnya.
Mereka sudah jauh lebih dekat daripada pertama kali yang masih saling canggung.
--
Ha Roo pergi ke kelas yang masih kosong dan memeriksa buku absen. Dan terlihat di buku itu, beberapa foto dan nama siswa mulai menghilang. Dan namanya di dalam buku absen juga semakin memudar dan tampak menghilang.
--
Ha Roo berdiri di depan loker-nya. Nama di loker-nya juga sudah menghilang. Melihat itu, Ha Roo sadar bahwa waktu-nya hingga di hapus oleh penulis sudah tidak lama lagi.
--
Dan sebelum benar-benar menghilang, Ha Roo hendak melakukan hal yang ada di daftar keinginan Dan O.
Pertama, dia menulis surat. Dia menulisnya di atas meja Dan O, dan hanya di tulis : Hallo Dan O – dari Ha Roo.
Melihat surat itu, Dan O memberitahu kalau itu terlalu singkat dan membingungkan. Dia ingin Ha Roo berusaha lebih keras dan menuli sesuatu yang lebih panjang. Tuliskan hal yang ingin Ha Roo katakan.
Ha Roo bingung. Karena ada terlalu banyak hal yang ingin dia katakan pada Dan O.
--
Di perpustakaan, Ha Roo sedang membuat sesuatu diam-diam. Dan O tiba-tiba saja muncul dan menyapanya dengan riang, hingga membuat Ha Roo buru-buru menutup apa yang sedang di buatnya. Dan O tahu kalau Ha Roo hendak menyembunyikan sesuatu, langsung menawarkan diri untuk keluar lagi dan berpura-pura tidak tahu apa yang sedang Ha Roo lakukan.
Dan O langsung keluar dan berakting sok kaget melihat Ha Roo yang ada di perpustakaan juga. Dan O kemudian tersadar sesuatu, apa Ha Roo sedang melakukan apa yang ada di daftar keinginannya? Dan karena itu, Dan O tahu bahwa Ha Roo pasti sedang menyiapkan benda couple. Dia mau melihatnya.
Dan O menutup mata dengan antusias. Dan Ha Roo memasangkan kalung kertas yang sudah di buatnya. Dia membuat kalung kertas pasangan untuk dirinya dan Dan O. Dan O jelas kaget karena Ha Roo membuat benda kekanak-kanakan begitu. Tapi, karena itu adalah pemberian dari Ha Roo, dia tetap menyukainya.
Dan kemudian, Dan O mulai mencium Ha Roo. Awalnya, dia gagal karena perbedaan tinggi badan. Tapi, dia mencobanya lagi dengan menarik dasi Ha Roo.
--
Do Hwa melihat Dan O yang sedang di koridor sambil memakai kalung kertas itu. Melihat itu, Do Hwa jadi sedih. Do Hwa belum tahu bahwa Dan O sudah ingat semuanya kembali. Do Hwa tambah sedih lagi saat melihat Ha Roo ternyata memakai kalung yang sama seperti Dan O.
Sebagai teman yang baik, maka dia ingin membantu. Dia mendekati Dan O dan menunjukkan gerakan kepakan kupu-kupu. Dan O menatapnya dengan pandangan geli. Melihat tatapan itu, Do Hwa kaget, Itu seperti tatapan Dan O yang lama. Dan O membenarkan, dia sudah kembali. Do Hwa sangat senang dan memeluknya dengan erat.
Do Hwa kemudian menanyakan kalung yang mereka kenakan. Dengan polosnya, Ha Roo memberitahu kalau itu adalah benda pasangannya dengan Dan O. Dan O segera melarang Ha Roo untuk bicara, seharusnya Ha Roo tidak memberitahu Do Hwa.
"Omong-omong, aku sudah memutuskan. Aku akan menjadi teman yang baik untuk kalian berdua. Aku mengatakan ini demi kehormatan A3. Tiga Pendekar Seuli, ayo!" ujar Do Hwa bersemangat.
Dan di sambut semangat juga oleh Dan O dan Ha Roo.
--
Malam hari,
Ha Roo pergi ke sudut rahasia perpustakaan. Lubang hitam itu sudah menghilang dari sana.
Kyung datang menemuinya. Dia juga datang untuk melihat lubang itu, tapi ternyata juga sudah hilang. Melihat Kyung, Ha Roo mengucapkan terimakasih. Karena bantuan Kyung, Dan O bisa mengingat semuanya. Kyung membalas kalau mereka tidak cukup dekat untuk saling mengucapkan terimakasih. Ha Roo tersenyum dan bertanya, apakah dia boleh meminta bantuan? Kyung menolak. Toh, Dan O lebih menyukai Ha Roo entah saat di bayangan maupun di panggung.
Kyung benar-benar sudah merelakan Dan O untuk Ha Roo. Dia bahkan memberikan gantungan kunci hadiah Dan O pada Ha Roo. Hubungan kelam mereka di komik TRUMPET CREEPER telah berakhir.
--
Kyung pergi ke kantin yang kebetulan sekali tidak ada Jinmiche di sana. Dan O yang kebetulan juga pergi ke kantin, menemukannya. Kini, Dan O sudah bisa bicara lebih santai dengan Kyung. Dan O melihat di sana ada peralatan yang di gunakan Jinmiche untuk menjelaskan dunia komik dulu padanya dan Do Hwa serta Ha Roo. Dia mengambil sebuah boneka dan menulis nama di boneka itu, "Baek Kyung" dan memberikannya pada Kyung. Itu adalah hadiah darinya.
Kyung menerima hadiah tersebut. Dan untuk pertama kalinya, dia mengucapkan terimakasih. Dan O tersenyum mendengar ucapan terima kasihnya tersebut.
Psaat!
Ju Da baru tiba di sekolah dan Nam Ju sudah langsung menghampirinya. Nam Ju memberikan Ju Da hadiah jepit rambut yang cantik dan tampak menawan. Ju Da sangat senang menerima jepit rambut tersebut dan langsung memakainya.
Ju Da bertanya dimana Nam Ju membeli jepit rambut tersebut? Dengan santai, Nam Ju menjawab kalau dia tidak ingat hal lain. Dia hanya ingat untuk memberikannya pada Ju Da. Ju Da tersenyum dengan sangat lebar.
Syaat!
Adegan berakhir. Senyum lebar Ju Da menghilang. Dia dengan sangat serius bertanya dimana Nam Ju membeli hadiah tersebut? Nam Ju benar-benar tidak ingat. Ju Da langsung memarahinya karena tidak mengetahui nilai ekonomi suatu barang. Ju Da langsung mengeluarkan sebuah buku dan memberikannya pada Nam Ju. Itu adalah buku untuk mencatat transaksi apa saja yang di beli.
Nam Ju kebingungan menerima buku itu. Tapi, Ju Da tidak peduli dan memperingatkan kalau dia akan selalu memeriksa buku itu. Jadi, Nam Ju harus ingat untuk mengisinya. Dia akan menjadikan Nam Ju menjadi pria hebat.
"Baiklah. Aku akan mencoba," ujar Nam Ju, mencondongkan tubuhnya ke arah Ju Da. (Harusnya sih ini jadi adegan romantis ya, tapi feel-nya sama sekali tidak ada bagiku).
Di saat mereka mau pergi, Ju Da melihat Sae Mi bersama dengan Il Jin dan Sam Jin. Ju Da langsung menyuruh Nam Ju untuk pergi ke kelas duluan.
Ju Da menghampiri mereka bertiga dan langsung menceramahi mereka. Dia tahu kalau mereka pasti ingin membully-nya lagi. Il Jin yang memegang botol air, pasti ingin membuatnya terpeleset dengan menuangkan air ke lantai. Sam Jin yang memegang bunga, pasti ingin menghancurkan bunga yang di rawatnya. Dan Sae Mi pasti ingin menyembunyikan baju olahraga-nya. Dan tebakan Ju Da semuanya benar.
Ju Da menasehati mereka untuk lebih kreatif. Dia punya baju olahraga cadangan di loker-nya. Dan kalau ingin membuatnya terpeleset, tuangkan minyak ke lantai. Apa mereka tidak pernah berkembang sama sekali? Niat mereka terlalu mudah di tebak dan membosankan.
Tidak hanya itu, Ju Da menasehati Sae Mi untuk melakukan hal lain selain membully. Dan daripada mengharapkan Nam Ju, lebih baik melihat sekeliling dengan lebih baik. Lebih baik Sae Mi mencari orang yang lebih menyukaina, bukan sebaliknya. Itu di katakan Ju Da karena dia melihat Soo Chul di dekat sana.
Sae Mi sangat kesal mendengar ucapan Ju Da dan menangis. Pas sekali Soo Chul lewat, dan dia langsung memeluknya dengan erat.
--
Ju Da bertemu Do Hwa di perpustakaan. Melihat Ju Da, Do Hwa langsung ingin pergi menghindar. Tapi, Ju Da memanggil namanya. Do Hwa melihat Ju Da yang masih mengenakan sepatu hadiah darinya.
"Ini cantik dan nyaman. Aku masih bisa memakainya, bukan?" jelas Ju Da. "Aku tidak bisa terbang bebas seperti kupu-kupu ini. Tapi kamu bilang kepakan kecil bisa mengubah takdir seseorang. Meskipun kepakan kecil itu tidak berhasil bagi kita, aku yakin itu akan berarti bagi orang lain, bukan? Sayang sekali. Tidak bisakah kita bertiga berpacaran? Aku bisa memacarimu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Aku bisa memacari Nam Ju pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dan aku bisa menghabiskan waktu sendiri di hari Minggu."
"Astaga, tidakkah kamu terlalu serakah?" tawa Do Hwa.
"Inilah yang dilakukan tokoh utama di komik romansa. Dia mempertimbangkan perasaannya dalam cinta segitiga. Kamu tidak tahu?" balas Ju Da, bercanda. Dia kemudian pamit pergi duluan, karena kekasihnya, Nam Ju, pasti sudah menunggu-nya.
Do Hwa melihat kepergian Ju Da dengan tatapan sedih, "Ju Da. Selamat tinggal untuk selamanya," gumam-nya.
--
Jinmiche sedang sangat bersemangat memasak. Dan Ha Roo ada di belakangnya, tanpa Jinmiche sadari. Tentu saja, saat dia berbalik, dia sangat terkejut karena Ha Roo ada di belakangnya dari tadi tanpa bersuara.
Tidak lama Kyung datang. Ternyata, Jinmiche memasak untuk Kyung dan Ha Roo. Dia yang mengundang mereka berdua. Tapi, tentu saja Kyung tidak mau dan mau langsung pergi. Jinmiche langsung mengubah nada suaranya menjadi jauh lebih tegas dan menyuruh mereka untuk duduk dan makan!
Melihat perubahan sikap Jinmiche, mereka berdua akhirnya mau duduk bersama. Jinmiche membuatkan makanan yang mereka sukai saat di TRUMPET CREEPER.
"Beberapa hal harus dilupakan. Tapi memiliki ingatan adalah sesuatu yang kejam. Pasti karena itu kita sangat menderita," ujar Jinmiche.
"Jangan bertele-tele. Langsung ke intinya saja," perintah Kyung.
"Kita punya sejarah panjang di kisah sebelumnya. Itu tidak disengaja. Anggap saja ini ritual. Tidak ada alasan di balik ini. Kita akan meninggalkan tempat ini saat harus pergi. Jangan marah atau saling membenci mulai sekarang. Astaga, seharusnya aku tidak ikut campur. Mari kita lupakan masa lalu," jelas Jinmiche dan mengulurkan tangan pada Kyung. Kyung menyambutnya. "Penulis terlalu kejam. Kalian baru 18 tahun."
"Berapa usiamu saat itu?" tanya Ha Roo.
"Rahasia."
Setidaknya, kebencian Jinmiche pada Kyung di TRUMPET CREEPER kini telah lenyap. Usai berjabat tangan dengan Jinmiche, Kyung langsung pergi. Hanya tinggal Jinmiche dengan Ha Roo.
Dan untuk pertama kalinya, Jinmiche memanggil nama Ha Roo. Dia tampaknya tahu bahwa sisa waktu Ha Roo sudah tidak lama lagi, karena dia mengucapkan : "Selamat tinggal." Ha Roo tersenyum padanya.
--
Kyung berdiri sendirian di jembatan perpustakaan. Jun Hyun menghampirinya dan berkomentar bahwa wajah Kyung selalu tampak sedih dan kesepian. Kyung membalas kalau dia selalu kesepian sejak dulu. Dan O bahkan menyuruhnya untuk menemukan dirinya yang sebenarnya.
"Aku tahu Kakak yang sebenarnya. Mau kuberi tahu? Kakak mungkin tidak ingat, tapi Kakak penuh kasih sayang dan ramah di "TRUMPET CREEPER". Kakak menggemaskan."
"Kamu hanya mengarang cerita karena aku tidak ingat."
"Kakak selalu kesepian. Tatapan Kakak selalu seperti ini," ujar Jun Hyun.
Mendengar ucapan itu, entah kenapa, Kyung memilih untuk membuang semua potongan komik TRUMPET CREEPER yang di milikinya.
"Aku ingat semua tentang Kakak di cerita ini. Aku senang penulis itu menjadikanku adik Kakak," ujar Jun Hyun.
"Itu hal paling lucu yang pernah kamu katakan," ujar Kyung, tertawa kecil.
"Itu artinya aku selalu di sisi Kakak."
"Aku tidak membutuhkanmu. Kini Kakak tidak bisa jujur seperti halnya dahulu."
Setidaknya, untuk sekarang, mereka tampak seperti kakak dan adik asli.
--
Su Hyang berjalan bersama dengan Do Hwa. Tiba-tiba, Su Hyang kelilipan. Jadinya, Do Hwa membantu dengan meniup mata Su Hyang.
Sayangnya, saat di lihat dari belakang, posisi Do Hwa terlihat seperti sedang mencium Su Hyang. Jinmiche yang lewat, langsung berteriak sangat kencang. Do Hwa sampai kaget karena tidak mengerti dengan teriakan Jinmihce. Dengan sangat tegas, Jinmiche memperingati Do Hwa untuk tidak mendekati Su Hyang.
Do Hwa jadi kepo. Apalagi saat melihat tatapan mata Su Hyang pada Jinmiche. Sayangnya, mereka berdua langsung pergi meninggalkan Do Hwa.
--
Ha Roo ada di perpustakaan. Dan dia lagi-lagi mendengar suara aneh tersebut. Saat dia memeriksa ke sudut rahasia perusahaan, bagian tersebut telah di hapus oleh penulis. Ha Roo jelas ketakutan.
Jun Hyun tiba-tiba saja muncul dan berkata bahwa Ha Roo sedang di hukum karena mengubah panggung kakak-nya.
--
Mereka bicara berdua di tempat yang sepi. Jun Hyun sudah tahu bahwa nama Ha Roo sudah di hapus dari pemeran extra. Apakah Ha Roo tidak merasa takut? Kalau dia, dia pasti merasa takut. Ha Roo jujur bahwa dia juga merasa takut. Sangat takut. Tapi, saat memikirkan Dan O, dia merasa bahwa semua baik-baik saja. Cinta yang Dan O berikan padanya tidak akan hilang walau cerita habis dan dirinya menghilang.
"Kamu tidak menyesali keputusanmu?" tanya Jun Hyun.
"Tidak sama sekali. Aku tidak pernah menyesal."
"Sejak penulis menciptakan dunia ini, aku selalu berpikir kita tidak punya pilihan. Kupikir aku ditakdirkan bersikap seperti yang digambarkan. Tapi kamu memilih takdirmu sendiri. Karena itulah ceritanya berubah. Aku iri dengan keberanianmu. Kamu membuat adegan dalam bayangan menjadi nyata. Mungkin ingatan Dan O sudah kembali karena kamu mencoba mengubah takdir yang diputuskan penulis untuk kita di "TRUMPET CREEPER" dan "SECRET", bukan? Aku juga sudah memutuskan. Aku akan tetap di sisi kakakku sampai adegan terakhir yang digambar penulis. Kuharap kamu akan bersama orang yang kamu cintai di adegan terakhir. Aku sungguh berharap."
--
Dan O berada di depan loker-nya dan tersenyum malu-malu. Dia sudah menyiapkan kotak berisi jam tangan yang akan di berikannya pada Ha Roo.
Sae Mi dan Soo Chul kebetulan lewat dan menyapa-nya. Dan O sampai shock karena Sae Mi menggadeng tangan Soo Chul. Menyadari hal itu, Soo Chul langsung kabur, dan Sae Mi langsung mengejarnya.
Dan O tidak mempedulikannya. Dia meletakkan hadiah jam tangannya di dalam loker Ha Roo. Dia sempat heran saat melihat tag nama loker Ha Roo menghilang. Tapi, sayangnya, Dan O tidak ambil pusing.