Chereads / Lelaki cantik itu Amanda / Chapter 37 - Tembakan Ke Dua

Chapter 37 - Tembakan Ke Dua

"Pagi.. Amanda" Dirga menyapa Amanda yang sedang jalan jalan di kebun teh.

"Pagi juga Amanda.." Arya menyusul Dirga.

"Pagi juga semuanya..ehh muka kalian kenapa kok lebam lebam gitu..??"

"Owh.. kita tadi malam lagi latihan tinju..ya kan Arya..?" Dirga menyikut perut Arya memberi kode.

"ehhh ya..iya..latihan." Arya tersenyum kikuk.

"Tapi apa kalian yakin tidak apa apa ..sudah diobati belum?"

" Tadi sudah di kompres es batu nanti juga sembuh sendiri."

"Lagian ngapain sih latihan tinju kurang kerjaan apa..?"

"Ya namanya juga cowok . ." Arya dan Dirga hanya meringis menampilkam deretan giginya.

"Ahh. Ada ada aja.." Amanda memutar bola matanya merasa aneh.

Mereka bertiga berjalan jalan di sekitar kebun teh.Arya dan Dirga berebut ingin berjalan disamping Amanda.Kedua Lelaki ini saling bersaing menunjukkan perhatian kepada gadis bermata indah

Sedangkan Amanda yang merasa aneh dengan perubahan dua sahabatnya beberapa hari ini kini merasa risih. Arya yang dulu dingin kini menjadi lebih agresif .Dirga malah lebih parah .Dirga yang dulu ceplas ceplos sekarang malah lebih cerewet.

.

.

.

Arya mengajak Amanda untuk pergi ke suatu tempat. Arya mengajak Amanda untuk makan malam berdua saja. Restoran yang dipilih Arya rupanya sudah di dekorasi sedemikian rupa sesuai keinginan Arya. Dia sengaja memilih tempat di restoran yang berlantai dua dengan balkon yang mengarah ke pemandangan malam yang indah dengan gemerlap lampu perkotaan yang terlihat di bawah bukit.

Malam ini Amanda terlihat cantik walau hanya mengenakan dress simple selutut dan mengenakan bando mutiara. Amanda tak tau kalau arya akan mengajaknya ke tempat semewah ini dengan suasana yang romantis hanya ada penerangan dengan lilin di balkon itu. Lilin yang di pasang cukup banyak dan cukup bisa menerangi malam dibawah bulan purnama. Malam ini angin cukup tenang sehingga tak mempengaruhi lilin yang ada.

"Arya kenapa kita tak mengajak Dirga..?"

"Karna Aku cuma ingin berdua sama kamu. Ada yang ingin aku bicarakan"

"Emm Apakah ada yang serius..sampai harus bicara disini..?"

belum sempat Arya menjawab ada yang datang.

Dua pelayan datang mengantarkan pesanan ke meja Arya. Dua porsi steak dan jus avocado tak lupa cheescake favorit Amanda dengan selai strawberry di dalamnya.

Mereka mulai menyantap hidangan didepan mereka. "Jadi kamu mau bicara masalah apa..? apakah ada masalah dengan pabrik..??" Arya menggeleng.

"Sebenarnya aku juga bingung harus bilang bagaimana.Tapi jujur saja saat berada didekatmu aku merasa nyaman dan entah kenapa jantungku selalu berdebar."

"Maksudnya..?" Entah kenapa Amanda merasa gugup.

"Aku...aku..hmm Aku suka sama kamu " Arya sangat gugup jantungnya berdetak seperti genderang.

"Uhuk uhukk" Amanda tersedak.tak menyangka Arya akan mengatakam hal itu. Arya membantunya untuk minum.

"Kau tidak apa apa..?" Amanda mencoba mengatur nafasnya agar lebih rileks.

"Kenapa tiba tiba kau bilang begitu..?Apakah karena sekarang aku sudah kembali ke identitas asliku..? apa kau bilang begiti karna sekarang aku sudah berubah menjadi perempuan??."

"Kalau kau merasa aku menyukaimu hanya setelah melihatmu menjadi perempuan kau salah. Saat kau masih menjadi Adam sebenarnya aku sudah merasakan ada yang aneh dalam diriku. Berada didekatmu aku bisa menjadi pribadi yang berbeda, Didekatmu aku yang di kenal dingin bisa lebih santai dan aku bisa tertawa lepas hanya saat bersamamu."

"Jadi kau menyukai Adam atau Amanda..?"

"Entahlah..aku bahkan merasa diriku mulai tak normal saat aku merasa getaran didadaku saat bersamamu waktu kau menjadi Adam. Aku merasa sudah gila karna menyukai Lelaki. Sampai akhirnya aku tau kalau kau sebenarnya adalah perempuan aku sangat lega karna kenyataannya aku adalah cowok normal."

-Asal kau tau Arya aku juga merasakan hal yang sama bahkah sejak pertama bertemu denganmu.- monolog Amanda dengan dirinya sendiri.

Kenangan saat pertama kali bertemu muncul di benak keduanya, Saat Amanda hampir menabrak Arya. Saat Arya menemaninya pemotretan, Saat Arya memberikan nafas buatan dan Arya yang berkelahi saat dirinya hampir diculik untuk dibawa kembali pulang.

Kenangan yang indah memang namun dalam benak Amanda tiba tiba saja muncul wajah Dirga. Dirga yang dulu juga pernah mengutarakan perasaannya. Tak mungkin Amanda melupakannya begitu saja. Walaupun hati Amanda hanya berdebar saat berada di dekat Arya namun tak mungkin pula Amanda sanggup menghancurkan hati Dirga.

"Amanda kenapa kau diam saja..? Apakah aku salah bicara..?"

Amanda tersadar dari lamunannya.

"Arya ..maafkan aku tapi aku rasa ini terlalu mendadak untukku. Kita bahkan belum saling mengenal lebih dalam."

"Mungkin kau benar Amanda, kita memang belum terlalu menganal satu sama lain.Tapi satu yang ingin aku pastikan bahwa aku sangat tulus sayang padamu. Dan aku juga tau bukan hanya aku yang menyukaimu.Tapi Dirga juga.Aku hanya ingin bilang bahwa bukan hanya Dirga yang menunggumu selama berbulan bulan tapi juga aku. Aku juga merasa sepi saat kau menghilang selama berbulan bulan."

Amanda tak menyangka Akan ada dua pemuda yang menaruh hati padanya dan menunggu jawabannya. Amanda yang sebelumnya tak pernah berpacaran, Kini di hadapkan oleh dua Orang yang menyatakan cinta padanya.Tembakan kedua yang kini dinyatakan oleh Arya setelah Tembakan pertama dari Dirga yang belum bisa dijawabnya.Kini Amanda galau karna keduanya sangat penting baginya dan tak ingin salah satunya terluka.Dan lebih tak mungkin lagi jika memiliki keduanya.

"Arya bisakah kau memberikan aku waktu..??." Arya diam sesaat lalu mengangguk yakin.

Arya berpikir memang sebaiknya dirinya memberikan waktu pada Amanda untuk bisa lebih saling mengenal.

" Kau besok pulang ke jakarta naik apa?"

"Aku dijemput supir karna aku harus terbang ke Lombok untuk pertemuan penting."

"Sayang sekali padahal aku ingin pulang ke jakarta bersamamu."

"Saat aku kembali dari Lombok mungkin kita bisa saling bertemu di jakarta."

Ucapan Amanda seakan menjadi sinyal lampu hijau bagi Arya untuk menuju hati Amanda.