Chereads / Lelaki cantik itu Amanda / Chapter 33 - Hari yang baru

Chapter 33 - Hari yang baru

Seorang perempuan menggunakan rok hitam kemeja putih dan blazer berwarna pastel turun dari mobil putih, menyapa setiap insan yang dilewatinya dengan senyuman. Hari ini adalah hari pertama Amanda menyangdang status CEO perusahaan milik keluarga Danudirja. Hari yang baru baginya mengemban tugas dan tanggung jawab.

Setelah beberapa minggu lalu menyelesaikan wisudanya. Amanda memang masih tergolong sangat muda untuk menggantikan ayahnya usianya baru 25 tahun. Siap tidak siap Amanda memang harus memenuhi tanggung jawab untuk menggantikan ayahnya yang sedang sakit.

Tentunya Amanda masih harus banyak belajar dari pak Harun. Kini amanda mengubah penampilannya terpaksa harus mengenakan rambut palsu panjang untuk menjaga image, gak mungkin dong CEO perusahaan DD GROUP berambut cepak seperti Lelaki.

Ya kini Amanda telah menanggalkan identitasnya sebagai Adam dan menjadi dirinya sendiri. Namun ada yang berbeda jika dia dulu selalu menuruti keinginan Ayahnya dan lebih seperti boneka yang menerima semuanya. Kini Amandalah yang mengatur hidupnya sendiri menikmati peran baru yang sudah dipilihnya. Menikmati hidupnya seperti janji yang pernah di ucap seseorang.

Amanda menjalankan perannya sebagai CEO dengan tulus, dan senang hati selebihnya adalah sebuah ambisi. Ambisi untuk bisa membalas dendamnya pada pemimpin KA GROUP.

Sejak Amanda kembali dia melupakan sejenak bisnis yang dirintisnya. Mencoba menghilang agar bisa lebih fokus menggapai impiannya mengembalikan DD GROUP berjaya seperti dulu.

"Pak Harun gimana pertemuan dengan pihak dari singapura?"

"Beliau akan datang jam 10 pagi ini saya sudah memesan sebuah cafe untuk pertemuan ini. Beliau adalah investor tetap kita sebelum pak Surya menghasutnya."

"Baiklah sepertinya ini akan mudah."

Amanda memasuki ruangan yang dulu milik ayahnya. Kini namanya terpampang di atas meja. Ada rasa bangga tapi juga ada rasa beban berat diatas pundaknya.Amanda membaca beberapa file di atas meja kerjanya.

Mempelajari kembali seluk beluk bisnis yang di geluti ayahnya yang membawanya ke titik ini. perjuangan Ayaahnya dulu tak kan di biarkan sia sia. Beruntunglah dulu Ayahnya memintanya kuliah jurusan bisnis karna itu tak sulit untuk memahami ini semua.

****

Disisi lain Dirga selalu menanti ke datangan Amanda kembali. Sejak hari itu Amanda tak lagi mengaktifkan handphonenya. Seolah menghilang dari dunia, wajahnya sebagai adam masih wira wiri di layar kaca karna iklan yang dibintanginya.Tak banyak yang tau sosok Adam kini telah hilang.

Dirga mengais sisa sisa kenangannya bersama Amanda. Di setiap sudut rumah produksi selalu ada bayangannya. Dirga pun sering mengunjungi bukit dimana mereka berdua bersama.

Sejak hari itu Arya sangat jarang kerumah produksi jika ada yang penting arya hanya mengirim novi sekertarisnya. Walaupun kini pabrik yang di bangun hampir selesai Amanda tak kunjung datang menengok bisnis yang mereka bangun bersama. Arya dan Dirga seperti kehilangan nyawa mereka.

Sejak di tinggal Amanda Dirga menjadi pendiam. Lina kini tak lagi berusaha mendekatinya karna meskipun kini tak ada saingan tapi percuma karna di hati Dirga cuma ada Amanda. Dinar pun sudah kembali ke jepang melanjutkan studinya membuat Lina tak bisa leluasa dekat dengan Dirga mungkin hanya sebatas bawahan dan atasan.

Desas desus kabar bahwa Adam adalah seorang perempuan mencuat di kampung sukasari namun tak ada yang tau bagaimana versi asli perempuan yang dimaksud karna sudah berbulan bulan tak pernah kembali.

****

"Terima kasih bapak sudah mau kembali berinvestasi pada perusahaan properti kami." Amanda menjabat tangan rekan bisnisnya.

"Sama sama saya dan pak Bima sudah bersabahat lama, maaf jika kemarin kemarin saya terhasut oleh seseorang. Kau sangat berbakat nak presentasimu luar biasa."

"Trima kasih pak,semoga ini adalah awal yang baik."

Sebelum pergi mereka menyantap hidangan yang telah di pesan sambil sesekali membicarakan bisnis. Tanpa di sadari seorang pemuda berwajah arab juga berada disana sedang melakukan meeting serupa namun tentunya dengan orang yang berbeda.

Arya dan Amanda memang berada di tempat yang sama namun saling tak menyadari. Meja Arya yang berada di belakang Amanda membuat mereka tak mengetahui satu sama lain. Terlebih penampilan Amanda yang kini berubah.

Arya melihat cheescake yang baru saja di bawa pelayan menuju kesalah satu meja, ingatannya tentang cheescake mengingatkan kenangan bersama Amanda saat masih menjadi adam orang yang telah membuatnya jatuh hati dan merasa menjadi pria yang tidak normal. Mengingat semua itu membuat arya senyum senyum sendiri.

"Pak Arya jadi bagaimana dengan penawaran saya..?" Arya masih melihat kemana arah cheescake itu mendarat.

"Pak Arya..." Ternyata cheescake itu mendarat pada pengunjung yang duduk didepannya.

"Owh ya ya maaf jadi bagaimana tadi.." Arya benar benar tidak fokus dan terpaksa membuat lawan bicaranya mengulang kalimatnya.

Amanda yang telah selesai beranjak pergi dan mengantar klien nya keluar. Arya melihat gadis yang memesan cheescake tadi berdiri. Tampak dari belakang gadis bertubuh tinggi dengan rambut panjang,Rok hitam diatas lutut dan juga menenteng tas kulit berwarna pink pastel.

Dalam benak Arya menepis rasa penasarannya mencoba menyangkal tak mungkin Amanda yang memesan cheescake itu. Mereka adalah dua orang yang berbeda. Arya pun kembali fokus pada pekerjaannya.

Arya memang merasa kehilangan disaat dirinya tau Adam adalah seorang perempuan bernama amanda disaat itu pula Amanda pergi dan hingga kini tak ada kabar. Seorang perempuan yang berhasil mengaduk aduk perasaannya bahkan ketika dia menyamar menjadi seorang Lelaki berwajah cantik.