Chereads / 7 Handsome Cat / Chapter 4 - Kookie si adik bungsu

Chapter 4 - Kookie si adik bungsu

DISEKOLAH _____ 🏫

(πŸ‘Ύ)"Eh, itu si Lina bukan? Anak biaya siswa miskin itu"

(πŸ’©)"Maksudmu si anak miskin yang nggak punya orang tua?"

(πŸ‘Ή)"Hahahaha! Mengingat saja membuatku tertawa, betapa menyedihkannya hidup si Lina ya 😏"

(πŸ‘Ύ)"sudah-sudah! Nanti kalau dia dengar bagaimana? Kan kasian hihi😜"Β 

Kalian pikir aku nggak denger, dasar anak-anak kaya!

Tapi toh, aku sudah terbiasa dengan semua itu.

Nyinyiran, hinaan dan bullying. Haha.....

Semua sudah menjadi makanan sehari-hari. πŸ˜‘

Jika seandainya saja aku bisa melakukan apapun yang aku mau, aku ingin mereka di lempar ke dalam peti mati penari Ghana terus di ajak joget lima jam biar mabuk sekalian.

Walaupun itu nggak akan mungkin terjadi sih :-[

Aku sedang duduk di bangku kelas, hari ini tidak belajar karena guru-guru sibuk rapat mengenai masalah pembangunan gedung baru.

Dan sekarang aku sangat lapar...tadi pagi aku lupa sarapan karena buru-buru kesekolah. Padahal makanan yang di buat si hobi Sangat enak πŸ˜₯ bagaimana bisa aku lupa sarapan dan membawa bekal.

Dompetku juga ketinggalan 😭 lengkap sudah penderitaanku =_=

"KYAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!? Dia Sangat Tampan!!!!!"

"Siapa dia!?"

"Woah, ada cogan!!"

"Cogan cogan!!"

"Ganteng banget woy!!"

"Ganteng parah!!"

"Pangeran ku!!"

Suara apa itu? Ah, mungkin suara teriakan Fangirl nya kak jian si anak basket. Dia kan sangat populer di kalangan anak cewek. Ditambah lagi dia adalah pangeran sekolah.

Tapi kayaknya ada yang aneh. Teriakan para Fangirl si kak jian seharusnya tidak senyaring ini. Kenapa lebih mirip suara Fangirl lagi konser?

Karena penasaran aku mengintip dari balik jendela dan...

(🐰)"Tuan!! Aku membawakan makanan mu!! πŸ˜†"

Itu si kookie! Kenapa dia bisa ke sekolah?

(πŸ’Ÿ)"Kookie! Kenapa kamu bisa ada disini!?" Tanyaku setelah keluar dari kelas.

(🐰)"Tuan lupa sarapan, jadi kak hobi menyuruhku mengantarkan bekal tuan"

(Author: hilih, bukannya kamu yang mau ngantar =_=)

(πŸ’Ÿ)"Tapi kan sudah kubilang untuk tidak keluar"

(🐰)"Tuan kan belum makan, kookie takut tuan sakit lagi" mohon kookie dengan baby eyanya.

Aku benar-benar bingung harus bereaksi apa, anak-anak lain malah mengrumuniku dan kookie. Bagaimana ini.

(πŸ‘Ύ)"Heh! Cewek miskin, si ganteng ini siapanya Lo?" Tanya si Princess yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Dia adalah anak seorang CEO perusahaan. Sangat kaya dan juga disegani.

Jujur aku paling nggak suka sama Princess.Β 

Tapi jangan sampai aku membuat keributan dan dikeluarkan dari sekolah karena berurusan dengan-nya.

(πŸ’Ÿ)"Di..dia temanku" kenapa aku gugup sih 😫

(πŸ‘Ύ)"Temen? Nggak mungkin cewek miskin dan jelak kaya Lo punya temen se gan..."

(🐰)"Tutup mulutmu dasar cewek si@l*n!" Teriak kookie.

Aku terkejut mendengarnya. bukan hanya aku saja, tapi anak-anak lain yang mengerumuni kami juga sama kagetnya.

"Bad boy ternyata"

"Badass~~"

"Kyaaaa!"

setauku kookie itu paling polos. Dari mana dia belajar ngomong kasar? Dan kenapa anak-anak cewek malah menjerit.

(πŸ‘Ύ)"A..Apa, hahahaha aku tidak percaya ini. ayolah, Jangan bela si cewek aneh itu. Mending kamu sama aku aja, aku bisa ngasih apapun yang kamu mau"

Tawar si Princess dengan menggoda. Aku ingin muntah rasanya.

(🐰)"Aku nggak butuh apapun, dan aku tidak tertarik denganmu." jawab kookie dingin. Matanya menyiratkan emosi tetapi dia tidak menunjuk ekspresi apapun.

(πŸ‘Ύ)"Apa!? Kau berani menolak cewek tercantik di sekolah ini?" Marah Princess tidak terima.

Cantik apaan, make up tebal gitu πŸ˜‘

(🐰)"Cantik kau bilang? Kau justru orang terjelek yang pernah kulihat. Jika kau berani mengatai tuanku lagi, aku tidak akan segan menghancurkanmu ^_^" balas kookie dengan senyuman dingin seperti psikopat.

(πŸ‘Ύ)"Cih! Lihat saja nanti. Akan ku buat ku bertekuk lutut untuk ku!" Si Princess pun pergi meninggalkan kami sambil menghentak kakinya.

Aku menarik tangan kookie pergi menjauh dari kerumunan menuju belakang sekolah.

Sesampainya disana aku melepas tangan kookie.

(πŸ’Ÿ)"Kenapa kamu melakukan itu!" Marah ku pada kookie.

(🐰)"Dia menghina tuan, aku tidak bisa diam saja melihat tuan dihina!"

(πŸ’Ÿ)"Lalu membalas menghina juga?Β  Jika kamu menghina dia, kamu tidak ada bedanya dengan dia yang sama-sama menghina"

Kookie langsung terdiam, kepalanya menunduk sedih seakan menyesali perbuatannya.

(🐰)"A...aku tidak bermaksud melakukan itu. Aku sangat tidak suka tuan diperlakukan seperti itu. Padahal tuan tidak salah apa-apa. Ta..tapi....dia hiks"

Kookie menangis, aku tidak tauΒ  bagaimana caranya untuk menenangkan dia. Karena bingung harus apa, aku langsung menyentuh kepala kookie dan mengelusnya. Rambut hitamnya sangat halus. Tapi sayangnya dia terlalu tinggi, sampai-sampai aku harus jinjit.

(πŸ’Ÿ)"Kookie, jangan menangis oke." Kucoba untuk menenangkannya.

(🐰)"Tapi, tuan bilang kookie tidak ada bedanya dengan perempuan tadi. Apa itu berarti kookie jahat?" Tanya kookie polos. Berarti kookie memang yang paling polos. Yang jadi masalah dari mana dia belajar ngomong kasar?

(πŸ’Ÿ)"Bukan begitu kookie, kookie tidak jahat. Hanya saja membalas menghina orang lain itu tidaklah baik, dari mana kamu belajar ngomong kaya gitu?"

(🐰)"Kookie nonton benda kotak yang menyala di ruang tamu sama kak momon, disana ada laki-laki dan perempuan yang berdebat. Jadi kookie niru kata-kata si laki-laki itu supaya bisa bikin si perempuan pergi"

Ya ampun =_= sepertinya aku harus memindahkan tv ke kamar.

(πŸ’Ÿ)"Gini kookie, kamu nggak boleh meniru sesuatu sembarangan. Kookie kan pintar, jadi harus nurut ya ^_^"

(🐰)"Baiklah! Kookie tidak akan meniru sesuatu sembarangan lagi πŸ˜†" jawab kookie dengan senyum lebar. Tidak ada lagi ekspresi sedih di wajahnya.

Ternyata gampang juga bikin moodnya kembali.

Kurasa semuanya baik-baik saja sekarang.

(πŸ’Ÿ)"Ayo kita siap-siap pulang. Hari ini ada rapat, jadi pulang cepat"

(🐰)"Oke πŸ˜†"

Utututu lucunya. Tampan dan lucu, itulah kookie si adik bungsu.

.

.

.

.

.

(🐻)"Kenapa kalian membiarkan kookie pergi!" Teriak momon.

(🐱)"Dia sendiri yang mau mengantarkan makanan tuan"

(🐯)"Lagian kenapa sih, dia nggak akan tersesat kok. Dia pasti nanya orang sekitar diamana sekolah tuan kita"

(🐻)"Bukan itu masalahnya. Si kookie tadi malam nonton sinetron! Kalian tau kan kookie itu suka banget niru apa yang dia lihat"

(🐼)"Gawat! Sekarang bagaimana?"

(πŸ₯)"Mana nchim tau"

Mereka berempat di buat kebingungan dengan keberadaan kookie sekarang.

Diaman dia? Kenapa belum pulang?

(🐰)"KOOKIE PULANG!!!" Teriak kookie sesampainya di rumah.

(πŸ’Ÿ)"Jangan nyaring-nyaring kookie!" Tegur Lina.

Mereka berempat yang mendengar suara Lina dan kookie langsung pergi menuju pintu depan.

(🐻)"Tuan, tuan sudah pulang? Kenapa cepat sekali? Apa karena kookie membuat masalah?" Tanya momon bertubi-tubi.

(πŸ’Ÿ)"Hari ini ada rapat jadi pulang cepat.Β  Ada sedikit masalah, tapi tidak terlalu serius kok" jelas Lina.

(πŸ₯)"Nchim sangat khawatir" mendengar kata-kata polos dari nchim Lina menjadi gemes. Ia pun mengelus rambut nchim seperti yang dilakukannya ke kookie.

Mendapatkan balasan dari sang tuan, nchim mendengkur halus seperti kucing.

(πŸ’Ÿ)"Hihi, kamu lucu juga ya"

(πŸ₯)"Terimakasih tuan"

Nchim mendapatkan perhatian yang lebih itu membuat yang lain pun hanya bisa menatap iri.

(🐻)"Hilih, mentang-mentang pipi paling tembem"

(🐱)"Tau tuh"

(🐰)"Iri bilang bos ^_^"

Bersambung