Selama dalam perjalanan, nenek Yose hanya diam saja. dia tak mengeluarkan sepatah kata pada Yose saat ini. hingga membuat Yose heran sekaligus penasaran.
"Nenek ngantuk?" tanya Yose, sesekali dia melirik ke arah neneknya. Namun respon neneknya hanya tersenyum.
"Apa sakit?" tanya Yose lagi yang tak puas dengan jawaban dari neneknya.
"Nenek baik-baik saja, Yose," jawab neneknya pelan.
"Nek, kalau misalnya nenek sudah lelah dengan toko kuenya. Nenek bisa berhenti untuk membuka toko. Yose pasti akan pastikan nenek tak akan kekurangan uang."
Neneknya lagi-lagi hanya tersenyum.
"Toko itu bukan sekadar untuk menghasilkan uang Yose, toko itu sudah seperti hidup nenek. Sampai nenek mati, nenek akan tetap membuka toko tersebut."
"Lalu kenapa nenek diam saja sejak tadi? Apa ada ucapan Reina yang menganggu nenek?"
"Hmm, iya."
Yose terkejut, dia menelan ludahnya lalu menatap neneknya penasaran.