Chereads / JANGAN SAKITI MAMA KU / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

Hari ini Audy mengantarkan cateringan kue yang sudah dipesan ke sebuah perusahaan,dia bersyukur banyak pelanggan yang menyukai kue buatannya. Tidak hanya kue basah bahkan kue kering pun dipesan oleh sebagian pelanggan,tapi dia masih membatasi cateringan kue nya karena tidak mau anaknya terlantar karena usahanya. Dia hanya menerima semampu dia membuatnya,kalau terlalu banyak dia bakalan menolak dengan sangat halus.

Disaat pengantaran seperti ini biasa Audy menitipkan anaknya ke tetangga sebelah rumahnya,untung nya saat usahanya lagi maraknya tetangga yang sudah dianggap nya saudara sendiri karena dia sudah tidak punya saudara tak pernah mempermasalahkan soal anak yang dititipkan nya,karena dia pintar mengajari anaknya agar sopan dengan siapapun supaya tetangganya tidak kelelahan dengan sifat anaknya.

"selamat pagi mbak,saya mau antar cateringan" Audy bertanya dengan sopan ke resepsionis kantor,agar pihak yg bertanggung jawab dalam konsumsi kantor tersebut menghubunginya.

resepsionis yang bernama Mila mengajak Audy ikut ke dapur kantor untuk bertemu dengan buk Maria selaku penanggung jawab dalam konsumsi dikantor tersebut. Setelah bertemu dengan buk Maria,Mila pun kembali ke meja resepsionisnya untuk melakukan pekerjaannya lagi.

"bantu saya menata ini semua ya Bu Audy" sahut Maria dengan nada ramah pada Audy. "asisten saya yang bantu saya tiba-tiba ada kemalangan jadi saya kerepotan ngurusin nya Bu,sampai saya bingung sendiri.."

"baiklah Bu,biar saya bantu lagipula saya juga pulang cepat tidak ada yang harus dikerjakan" padahal Audy sedang mikirin kedua anaknya.

Audy dan Maria mengobrol dengan santai meskipun obrolan yang paling dominan adalah maria,Audy menanggapi Maria kadang hanya dengan tersenyum.

"ibu beruntung datang kesini karena direktur disini tampan-tampan,mana tahu ibu kepincut satu...hahah" Maria dengan santainya menggosip.

"tidak mungkin Bu,lagipula saya sudah punya anak,tidak mungkin ada yang mau dengan wanita yang seperti saya."

"ha....anda sudah punya anak?" Maria dengan keterkejutannya tampak menggemaskan,Audy hanya mengangguk tanda mengiyakan. "wanita sekarang subur nya minta ampun...hahaha."

"ya begitulah bu."

"ibu masih tampak muda,saya saja sudah berumur belum ada yang mau memiliki saya bu. padahal muka saya kan gak jelek2 juga" maria mengeluarkan kaca dari dalam tasnya dan meneliti setiap sudut mukanya. Audy yang melihatnya tersenyum bahagia.

mereka bercengkrama dan tertawa,Audy tidak menyangka Maria seramah itu padanya. Bahkan kadang Audy tertawa dengan lelucon nya Maria yg tidak ada habisnya.

semua sudah tertata rapi,Maria dan Audy terlihat sangat puas. Maria mengucapkan terimakasih pada Audy karena telah membantunya.

"jangan sungkan mbak" kenapa diganti mbak karena Maria membela diri untuk tidak dipanggil ibu,Maria merasa dia masih terlalu muda sehingga belum pantas untuk dipanggil ibu.

"kalau begitu saya pamit pulang ya mbak"

"apa perlu saya antar?"

"oh tidak usah mbak,lagipula saya masih hapal jalan keluarnya...heheheh"

"ok deh" Maria membentuk oval dijari nya menunjukkan pada Audy "nanti kalau saya dapat pujian,saya bakalan traktir mbak Audy minum atau sejenisnya."

"ok,saya tunggu niat baik ibu Maria yang tercantik..... bye bye" Audy melambai dengan nada menggoda pada Maria begitupun sebaliknya dengan Maria melambai dengan senyum merekah.

⬇️