Tibalah mereka di sebuah taman umum, Taman ini ditumbuhi oleh berbagai tanaman mulai dari rumput, bunga dan pohon pun ada. Berbagai tanaman tersebut menambah keindahan dari taman. Selain itu terdapat hiasan berupa ornament patung gramofon dibagian tengah taman sehingga menambah indah suasana taman.
Taman ini juga dijadikan sebagai objek untuk berfoto oleh sebagian pecinta seni foto. Taman ini menambah daya dukung terhadap lingkungan karena dengan terdapatnya berbagai tanaman maka jumlah oksigen pun dapat meningkat selain itu juga memperindah suasana, dan mengurangi polusi. Peningkatan daya dukung lahan terbuka hijau sangatlah penting, karena dengan adanya lahan terbuka hijau maka kualitas lingkungan akan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Alex dan alya sangat antusias,mereka saling kejar2an dan tertawa. Orang yang melihat mereka mungkin mengira sebuah keluarga yang bahagia. Di taman itu Abian melihat ada penyewaan sepatu roda,dia berniat mengajak kedua bocah itu belajar menaikinya mencoba sesuatu yang bermanfaat apa salahnya daripada hanya berjalan2 dan kejar2an.
Abian membantu Alex memasangkan peralatan yang harus dipakai untuk bermain seperti sepatu roda, peralatan tambahan yang dibutuhkan antara lain:
Kaos Kaki,mereka sudah pakai dari rumah. Diperlukan untuk menghindari lecet-lecet pada kaki saat berlatih sepatu roda.
Helm. Jika baru pertama kali bermain sepatu roda, mengenakan helm akan lebih nyaman. Setiap orang akan jatuh beberapa kali pada awalnya, dan memakai helm akan melindungi kepala dari cedera.
Bantalan pergelangan tangan dan lutut. Tangan dan kaki mungkin akan sering terkena lantai saat bermain. Jika khawatir akan lecet, lindungi diri dengan memakai bantalan pergelangan tangan dan lutut.
sedangkan Audy memasangkan peralatan yang sama pada Alya agar tidak cedera terlalu berlebihan yang nantinya akan merepotkan untuk mengurusi nya.
Abian dan Audy tampak sibuk memegangi keduanya,Alex yg berpegangan pada Abian tampak serius dan bertekad kuat untuk segera menguasainya. sedangkan Alya yang mungkin sifat wanita sesekali berteriak karena takut akan jatuh.
Alex mulai berlatih berjalan karena dia sudah bisa menyeimbangkan badannya,Pertama dia berjalan ke kanan, kemudian ke kiri, lalu ke kanan, dan seterusnya ia berlatih dengan sangat serius secara terus-menerus hingga ia merasa nyaman berjalan di atas sepatu roda. Setelah merasa bisa, ia mulai bergerak lebih cepat dan ambil langkah lebih panjang. tak lupa ia mendorong sedikit pada roda agar ia melaju lebih jauh pada setiap langkahnya.
Alya yang ketakutan sesekali memanggil Alex agar membantunya,karena merasa tidak akan bisa ia menyudahi permainannya dan duduk bersama audy menonton Alex bermain. Sesudah merasa lelahnya hilang Alya berlari menemui Alex dan Abian. "nih kak,minum.." ia memberikan botol minuman yang berisi air itu pada Alex serta menyemangati Alex yang bermain sesekali ia mengejar Alex kemudian tertawa.
Audy yang menonton seketika tersenyum kadang tertawa melihat tingkah keduanya. Abian yang memperhatikan Audy tiba2 merasakan menghangat didalam hatinya akan senyuman tulus Audy.
Puas bermain mereka melanjutkan makan serta berkeliling untuk mencari beberapa mainan di sebuah toko mainan. waktu berputar sangat cepat terlihat dari raut wajah kedua anak itu terlihat sudah kelelahan akhirnya mereka harus kembali.
Di dalam mobil terdengar hanya suara hening karena anak2 itu sudah tertidur pulas di jok belakang,biasa mereka yang paling heboh sekarang hanya suara deru mobil dan kecanggungan yg dirasakan keduanya.
Abian merasa harus ambil alih kecanggungan yang tercipta oleh mereka,ia mulai mengeluarkan suara "apa kalian hanya tinggal berdua?" sebenarnya bukan hanya suara tapi merupakan sebuah pertanyaan yang dilontarkan Abian bahkan ia langsung ke intinya tanpa berbasa basi terlebih dahulu.
"ya,kami hanya berdua..."
Abian yang merasa suara Audy sedikit tercekat karena pertanyaan nya, tak ingin membahas tentang itu lagi. ia mengira mungkin wanita di sebelahnya ini mempunyai masalah yang cukup rumit. ia mengalihkan ke beberapa pertanyaan lain. "kenapa Alex memanggilmu mama?"
Audy sedikit tersenyum mendengar pertanyaan Abian "kemaren saya menitipkan mereka pada kakak saya,rupanya kakak saya menanyakan keberadaan orang tua Alex. Alex bilang dia tak punya mama hanya punya papa nya saja di rumah. Alya yang melihat Alex wajah sedih melontarkan mungkin sebuah candaan mama Alya kan mama kakak juga,kakak boleh memanggilnya mama. saat itu saya yang mendengar Alex mengucapkan pertama kali juga syok. Tapi setelah mendengar ceritanya yah mungkin ini takdir saya punya anak setampan itu" Audy menjelaskan dengan rasa haru.
Abian yang mendengarnya juga ikut terharu dengan ketulusan Audy dan kedewasaan Alya yang mungkin hasil didikan dari audy. ia ingin melontarkan beberapa pertanyaan akan siapa ayah Alya atau siapa suami nya Abian mengurungkan niatnya takut Audy akan merasa marah atau kecewa akan pertanyaan nya.
"oh iya kita belum berkenalan sebelumnya,saya Abian pamannya Alex sahabat nya papa Alex"
"panggil saja audy." ucap Audy
"nama yang cantik seperti orang nya" Abian tak ingat umur saat mengucapkan kata itu. memang dasar Abian.
" terimakasih" seulas senyum terlihat di wajah Audy "dengan sebutan apa saya memanggil nya tuan,mister atau lainnya?
" panggil mas saja mungkin saya lebih tua dibanding kamu Audy" senyuman menggoda tersungging di bibir Abian.
Tak berapa lama tibalah mereka dirumah Audy,Abian turun dari mobil hendak membuka pintu untuk Audy agar terlihat romantis sedikit tapi Audy tiba2 sudah keluar dari mobil hendak menuju ke pintu belakang tempat anaknya. Padahal Abian sudah mengambil ancang2 yang bagus tapi terpaksa gagal.
Audy mengelus rambut Alex serta mencium nya,Audy terlihat ingin meneteskan air mata terpaksa tertahan karena tak ingin Alex terbangun "jangan lupakan mama sama adik yaya ya sayang" ia berucap lirih mencium kening Alex yang tertidur pulas,ia menggendong Alya karena putrinya juga tak kalah pulsanya dibanding Alex.
Ia menatap kepergian mobil tersebut dengan rasa sedih. Sebagai manusia kita hanya bisa menerima segala hal yang terjadi pada hidup kita. Sebagai makhluk yang perasa, membuat kita bahagia atas sebuah pertemuan dan sedih atas suatu perpisahan.
Perpisahan mungkin terasa seperti selamanya, tapi itu bukanlah akhir. ''bahagialah sayang'' lirih Audy.
⬇️