Chereads / Nikah Siri / Chapter 39 - Menikahimu II ^Masjid

Chapter 39 - Menikahimu II ^Masjid

Di dalam ruangan lain di sebuah masjid, Dewi bersama Nay dan Vellycia serta Anisa dan Alya sedang menunggu Manuel mengucapkan Ijab Qobul. Dewi menanti lantunan surat Ar-Rahman yang dijanjikan oleh Manuel.

Alya, Anisa, Vellycia dan Nay memakai busana seragam, kebaya modern berwarna gold rancangan Vellycia sendiri, membuat ke-4 wanita ini terlihat anggun seperti wanita Indonesia pada umumnya. Sementara Dewi terbalut gaun putih dengan rumbai-rumbai berwarna emas, ukiran bunga berwarna emas di kerudung yang digunakan, serta kain cadar yang senada dengan gaun Dewi menjadikan Dewi bak putri seorang raja dari tanah Arab. Ma shaa Allah sungguh ke5 wanita ini terlihat sangat cantik.

Sementara di dalam masjid, sedang duduk pria tampan mengenakan baju pengantin berwarna putih dengan songkok putih dengan ukiran berwarna emas,. Pria tersebut adalah Manuel, pria berdarah Inggris tersebut berkulit putih dengan rambut kecoklatan serta mata birunya membuat Manuel terlihat sangat tampan bak pangeran pada umumnya.

Manuel sedang duduk berhadapan dengan ayah Dewi yang di dampingi oleh seorang penghulu. Di kanan dan kiri sudah ada 2 orang pria dari keluarga kedua mempelai yang akan menjadi saksi, Di kanan Manuel ada ayah ibunya, serta ibu Dewi. Sementara sahabat sejatinya yakni Rey berada di belakang nya menguatkannya agar tidak gugup.

Suasana masjid saat itu di jaga ketat oleh pengawal acara ikrar Akad Nikah yang dilangsungkan di Masjid ini di khususkan untuk para keluarga saja, dihadiri seluruh keluarga baik keluarga Dewi yang dari Bandung, Jakarta, maupun Jawa tengah, begitu juga keluarga Manuel yang dari Inggris dan Jepang.

Acara Akad Nikah hanya dihadiri oleh keluarga besar saja. Sementara di Hotel Aster sudah siap menyambut kedatangan tamu undangan. Berhubung acara Akad Nikah dengan Resepsi berjeda waktu 2 jam jadi masih ada waktu untuk mereka bersiap-siap.

💮Ikrar Ijab Qobul

"Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka Dewi Kusuma binti Muhammad Yusuf alal mahri surah Ar-Rahman, wamajmueat min 'adwat alsala, mae 28 jaram min almaeadin althamina hallan" ucap Ayah Dewi dengan tegas sambil menjabat tangan Manuel

"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq" ucap Manuel dengan lancar dan tegas walau sedikit gugup setelah itu ia membacakan surat Ar-Rahman dengan lemah lembut namun jelas.

Bismillahirrohmanirrohim

ar-raḥmān

allamal-qur'ān

khalaqal-insān

'allamahul-bayān

asy-syamsu wal-qamaru biḥusbān wan-najmu wasy-syajaru yasjudān was-samā'a rafa'ahā wa waḍa'al-mīzān

allā taṭgau fil-mīzān

wa aqīmul-wazna bil-qisṭi wa lā tukhsirul-mīzān

wal-arḍa waḍa'ahā lil-anām

fīhā fākihatuw wan-nakhlu żātul-akmām

wal-ḥabbu żul-'aṣfi war-raiḥān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

khalaqal-insāna min ṣalṣāling kal-fakhkhār

wa khalaqal-jānna mim mārijim min nār

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

rabbul-masyriqaini wa rabbul-magribaīn

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān marajal-baḥraini yaltaqiyān

bainahumā barzakhul lā yabgiyān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

yakhruju min-humal-lu'lu'u wal-marjān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

wa lahul-jawāril-munsya'ātu fil-baḥri kal-a'lām

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

kullu man 'alaihā fān

wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

yas'aluhụ man fis-samāwāti wal-arḍ, kulla yaumin huwa fī sya'n

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

sanafrugu lakum ayyuhaṡ-ṡaqalān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

yā ma'syaral-jinni wal-insi inistaṭa'tum an tanfużụ min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisulṭān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

yursalu 'alaikumā syuwāẓum min nāriw wa nuḥāsun fa lā tantaṣirān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fa iżansyaqqatis-samā'u fa kānat wardatang kad-dihān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fa yauma'iżil lā yus'alu 'an żambihī insuw wa lā jānn

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

yu'raful-mujrimụna bisīmāhum fa yu'khażu bin-nawāṣī wal-aqdām

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

hāżihī jahannamullatī yukażżibu bihal-mujrimụn

yaṭụfụna bainahā wa baina ḥamīmin ān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

wa liman khāfa maqāma rabbihī jannatān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

żawātā afnān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fīhimā 'aināni tajriyān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fīhimā ming kulli fākihatin zaujān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

muttaki'īna 'alā furusyim baṭā'inuhā min istabraq, wa janal-jannataini dān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fīhinna qāṣirātuṭ-ṭarfi lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

ka'annahunnal-yāqụtu wal-marjān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

hal jazā'ul-iḥsāni illal-iḥsān 60.

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

wa min dụnihimā jannatān 62.

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

mud-hāmmatān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fīhimā 'aināni naḍḍākhatān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fīhimā fākihatuw wa nakhluw wa rummān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

fīhinna khairātun ḥisān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

ḥụrum maqṣụrātun fil-khiyām

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

muttaki'īna 'alā rafrafin khuḍriw wa 'abqariyyin ḥisān

fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān

tabārakasmu rabbika żil-jalāli wal-ikrām

Ar-Rahman merupakan surat ke 55 dalam Al-Quran terdiri dari 78 Ayat. Tergolong surat Makiyah

"Bagaimana saksi?" tanya penghulu

"Sah" jawab kedua saksi

"Alhamdulillah, Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir." ucap penghulu.

Setelah itu Dewi pun di hantarkan bersama dengan ke-4 sahabatnya untuk memasuki ruangan utama dalam Masjid tersebut, dan di dudukan di sisih Manuel.

Penghulu pun meminta Manuel dan Dewi untuk menandatangani surat nikah mereka, dan beberapa kertas.

Setelah itu semua orang mengucapkan doa yang di pimpin oleh penghulu. Setelah lantunan doa terselesaikan maka. Proses inilah yang sangat menyayat hati, ucapan dari ayah Dewi.

"Risk Immanuel Jansen dengan nama Islammu Billal Hafizh Athaillah, aku sendiri yang menyaksikan engkau memeluk agama Islam di kediaman ku, dan hari ini aku telah menikahkan engkau dengan putriku sebagaimana yang kau tau dan semua orang tau jika kalian saat ini sudah menjadi suami istri secara sah di mata agama juga dimata negara. Aku menikahkan engkau dengan anakku aku berharap jangan kau sakiti dia, bimbinglah dia sebagaimana seharusnya, jika dia salah jangan kau sakiti dia dengan perkataan mu dan perbuatanmu, maafkanlah dia bimbinglah dia, dia kini menjadi tanggung jawabmu, aku meminta maaf seandainya anakku nanti nya tidak bisa menjadi istri yang baik untukmu atau ibu yang baik untuk anak-anakmu nantinya. Sesungguhnya itu bukanlah kesalahannya melainkan kesalahan kami selaku orangtua nya yang tidak bisa mendidiknya dengan baik.

Maka terimalah dia dari masa ke masa, sayangi lah dia dari tahun Ketahun. Maafkan kesalahannya dari masa ke masa. Aku titipkan anakku, jaga dan didiklah dia sebagaimana mestinya." ucap ayah Dewi yang berbicara sambil memegang mikrofon dan menatap anak dan menantunya.

Banyak keluarga yang menangis, terlebih Dewi yang duduk di samping Manuel ia menangis tak bersuara airmatanya jatuh menetes di cadar nya.

"Abi ketika saya mengucapkan ijab qobul saya sudah memahami betul apa yang saya ucapkan, dengan tangan saya menjabat tangan abi hingga terlaksananya ijab qobul ini berarti Dewi yang sebelumnya menjadi tanggung jawab abi kini menjadi berpindah ke bahu saya, kini menjadi tanggung jawab saya. Saya tidak berjanji banyak hal kepada abi dan umi, saya hanya bisa berjanji akan mencintai Dewi dunia akhirat, tanpa harus menyakitinya, saya ingin bisa membawanya, mengajaknya bersama meraih ridho Allah hingga ke-Syurga bersama. Belum cukup disitu, memberi nafkah, membimbing agama, memanjakan Dewi, menjaga Dewi di dunia maupun akhirat dan menjadi pelindung utama bagi Dewi merupakan tugas saya sebagai seorang suami.

Saya memohon maaf jikalau hingga detik ini saya masih menjadi orang yang fakir ilmu, dan tidak tau apa-apa namun saya akan berusaha semampu saya untuk membawa istri saya keluarga saya ke dalam syurga-Nya Allah.

Terimakasih abi umi sudah memberi restu untuk kami, sudah mempercayakan Dewi kepada saya, saya tidak bisa mengatakan banyak hal namun saya akan berusaha agar tidak membuat abi dan umi kecewa. Mohon maafkan saya dengan segala ketidak sempurnaan saya" ucap Manuel dengan memegang mikrofonnya berusaha tegar agar tidak menangis.

Orangtua Manuel menangis mendengar ucapan Manuel. Setelah mengatakan itu Manuel berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri ayah Dewi sembari menekuk kakinya dan memeluk ayah mertuanya tersebut sambil ucapkan terimakasih banyak. Ayah Dewi pun langsung memeluk menantunya tersebut. Setelah percakapan antara mertua dengan menantu. Kini giliran Manuel dan dewi mengucapkan doa di pimpin oleh penghulu.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih" ucap Manuel dengan lemah lembut sembari meletakkan tangannya di atas kepala istrinya (ubun-ubun) arti doa itu sendiri adalah "ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya"

Setelah itu, Dewi mencium punggung tangan Manuel, dan Manuel mencium kening Dewi. Setelah itu mereka mengucapkan terimakasih kepada bapak penghulu beserta para saksi. Setelah itu mereka sungkem kepada kedua orangtua baik Manuel maupun Dewi.

Mereka menyapa semua keluarga yang sudah datang. Dan mempersilahkan seluruh keluarga agar bisa langsung menuju hotel untuk acara selanjutnya yakni acara resepsi.

Setelah semua keluarga meninggalkan masjid. Semua keluarga dan sahabat segera bersiap-siap untuk berganti pakaian, dan berada di hotel untuk bersiap-siap untuk acara resepsi yang akan di gelar 2 jam lagi. Menyisakan Dewi dan Manuel di masjid tersebut.

Semua rombongan sudah berada di hotel, Dewi dan Manuel menyempatkan untuk berwudhu dan melaksanakan sholat sunnah Duha 4 raka'at pukul 10.00 WIB di Masjid. Mereka sholat sebagai pasangan halal, dengan Manuel yang mengimaminya, mereka berdoa dan mengucapkan syukur berulangkali mereka bersujud syukur kepada Allah SWT. Setelah itu mereka pun berangkat menuju hotel untuk bersiap-siap.

Sholat sunnah 4 rakaat ini merupakan 4 raka'at pertama yang dilakukan Manuel bersama dengan Dewi. Dewi mencium punggung tangan Manuel untuk kedua kalinya sembari meneteskan airmata kebahagiaanya.

Dalam Doa Manuel dan Dewi

Tiada kami berani meminta lebih ya Allah

Sungguh nikmatmu tak akan mampu kami hitung.

Ya Allah terimakasih banyak ya Allah sungguh kebahagiaan hari ini mustahil menjadi hari bahagia kami jika tanpa restu dan ridho-Mu

Ya Allah terimakasih atas semua nikmat-Mu hari ini kepada kami untuk kami dan keluarga kami terimakasih banyak ya Allah. Terimakasih banyak ya Allah.

🍁🍂Manuel&Dewi