Chereads / Nikah Siri / Chapter 43 - Bab 41~Jangan Berubah

Chapter 43 - Bab 41~Jangan Berubah

2 minggu berselang,

"Sayang, cepatlah turun ini sarapanmu keburu dingin" teriak Nay dari bawah

"Iya sayang, sebentar aku masih cari ponselku"

"Ponselmu disini, tadi Manuel menghubungi mu berulang kali sewaktu kamu dikamar mandi, aku mengangkatnya dan membawa kebawah"

"Nay, sudah berapa kali aku bilang jangan membuka ponselku" omel Rey sambil menuruni tangga

"Kenapa sih kok aku nggak pernah boleh buka ponselmu?, kamu boleh ajah tu buka-buka ponselku" jawab Nay

"Karena aku ada urusan pekerjaan, kan ini privasi Nay"

"Tapi aku istrimu"

Rey terdiam, ia malas berdebat dengan Nay di pagi hari. Rey duduk dan makan makanan yang sudah disediakan oleh Nay. Rey melihat Nay yang perutnya sudah membesar, iapun berkata,

"Apa kamu masih mau kekantor Nay?"

"Iyah, aku nggak mau dirumah terus"

"Apa aman untukmu. Apa kamu tidak lelah"

"Tidak Rey, aku tidak lelah"

"Hm baiklah yasudah aku berangkat dulu, kamu berangkat yang hati-hati" ucap Rey berdiri dari kursi bergegas keluar rumah.

"Reey"

"Iya ada apa lagi?"

Nay berjalan menghampiri Rey, iapun mengambil tangan Rey dan mencium punggung tangan Rey. Ia mencium bibir suaminya tersebut dan berkata,

"Berhati-hatilah sayang"ucap Nay melepas pelukannya pada tubuh Rey.

Rey pun tersenyum, dan bergegas menuju tempat kerja.

"Rey apa perasaanku saja, seminggu belakangan ini kamu berubah, kamu jarang pulang tepat waktu, kamu tidak lagi memberi perhatian padaku seperti dulu lagi, kamu bahkan sering meneriaki ku atau membentakku dengan kesalahanku walau itu kesalahan kecil, ada apa denganmu Rey, bahkan kamu sudah tidak pernah mencium pipi ku atau tanganku lagi seperti dulu. Jangan berubah Rey, kumohon" ucap Nay dalam hati sambil membereskan piring Rey yang masih penuh dengan banyak makanan.

Naypun berangkat bekerja. Nay tiba di tempat kerja, ia bekerja seperti biasa. Tiba jam makan siang, Nay hendak mendatangi ruangan Rey untuk mengajaknya makan siang, namun Nay melihat Rey bersama Natasya pergi berdua naik mobil, Nay melihat itu ia tak bisa berkata apa-apa , selain ia memikirkan jika ia sedang di tempat kerja, ia juga harus merahasiakan pernikahannya bersama Rey.

Nay pun pergi ke cafe depan kantor untuk makan siang disana, saat itu lampu lalu lintas nya sedang padam, Nay kesulitan untuk menyebrang jalan, tiba-tiba dari samping nya seorang pria berkulit putih berambut pirang, bermata coklat menyapa,

"Apa kau kesulitan menyebrang?"

"Iya traffic Light nya mati" jawab Nay

"Akan ku bantu" ucap pria tersebut sembari memegang tangan Nay

Nay yang kaget bukan main, "siapa pria asing ini lancang sekali dia menyentuh tanganku", gumam Nay dalam hati

"Jangan ngomel dalam hati, nanti keselek loh" ucap pria tersebut sembari melepaskan tangan Nay, karena sudah selesai membantu Nay menyebrang

"Loh kok bisa denger sih" ucap Nay pelan

"Ialah, hehehe yasudah aku pergi dulu"

"Eh sebentar, sebagai ucapan terimakasihku, biarkan aku membelikanmu kopi"

"Ah tidak mau kalau kopi saja" ucap pria tersebut

"Haa, yasudah dengan cake" ucap Nay heran dengan pria ini

"Hehehe baiklah jika bibik memaksa"

"Haa memaksa, perasaan aku nggak maksa, but what aku di panggil bibik?"

"Heiii usiaku masih mau menginjak 26 tahun, kamu itu yang udah bapak-bapak, rambutnya  putih semua" ucap Nay berusaha berjalan masuk kedalam Cafe,

"Loh kan bibik sedang hamil, makanya aku panggil bibik, kalau aku panggil sayang nanti dikira bibik istriku, ini gen woii orang bule rambutnya emang pirang-pirang dasar bibik2"

"Iya iya terserah kamu aja bapak tua, kamu mau cake yang mana?"

"Yang vanilla itu ajah deh"

"Baik," ucap Nay kesal

"Bibik ku temani makan disini ya, sepertinya bibik sedang sendiri dan bersedih hati"

"Stop jangan panggil aku bibik, aku denganmu mungkin masih tua kamu loh" ucap Nay kesal

"Hehehe, yasudah perkenalkan namaku Daniel"

"Namaku Nay"

"Yaudah Nay, ke meja itu yuk kita makan siang, sebelum jam makan siang mu habis"

"Iyah baik"

"Kamu bekerja di Aster Hotel?" tanya Nay

"Nggak tuh, hanya ajah aku kenal orang yang punya itu hotel"

"Oh ia keluarga Afsheen" jawab Nay santai

"Bukankah yang berbincang denganku saat ini nyonya Afsheen juga"

Nay tersedak minumannya, ia kaget mendengar ucapan dari Daniel. Ia hanya diam.

"Nay boleh aku minta nomor handphone mu?"

"Buat apa?"

"Mungkin aku butuh traktiran kue lagi suatu saat nanti"

"Hmm baiklah-baiklah, kamu kerja dimana sih?"

"Aku sedang ada pekerjaan di gallery seni di belakang hotel"

"Oh gitu, baik ini nomorku Daniel"

"Iya thanks ya Nay, sudah selesai belum bumil makannya, kalau sudah mari kembali bekerja"

"Iya iya bawel banget sih" ucap Nay ketus

"Eh kita itu baru kenal belum ada 1 jam yang lalu loh, udah akrab banget ya" ucap Daniel

"Hahaha iya ya, ya nggak apa-apalah mungkin kita se frekuensi gitu penyuka seni" jawab Nay

"Oh kamu juga suka seni Nay?, besok malam datang saja ke pameranku, kamu pasti suka"

"Entahlah aku jarang keluar malam, nunggu suami pulang kerja" ucap Nay santai

Daniel hanya tersenyum,.

***Kepo ya Daniel itu siapa??yang baca Bab waktu Nay di LA pasti tau deh siapa Daniel***

Nay sudah kembali di hotel, iya naik langsung ke ruangan Rey. Disana ada Vellycia dan Manuel. Nay pun bertanya tentang Rey,

"Kak Nuel tau nggak Rey sama Natasya kemana?" tanya Nay kepada Manuel

"Katanya tadi makan siang sih".jawab Manuel

"Ia makan siangnya bareng-bareng kok sama client dari jepang" imbuh Vellycia

"Hmm baiklah, yasudah Nay nanti pulang agak telat lagi ya kak?

"Loh kenapa emang an?" tanya Vellycia

"Nay mau lembur, Nay bosen dirumah terus Rey selalu pulang jam 12 malam, berjam-jam Nay nggak ada temennya" ucap Nay sedih

Manuel dan Vellycia saling pandang, karena Rey selalu pulang tepat waktu ia tidak pernah lembur, lantas  kemana dia pergi, hingga pulang larut malam. Manuel dan Vellycia sepakat membohongi Nay.

"Iya Nay, Rey banyak banget meeting diluar kerjaannya dia Buanyak banget, kamu yang sabar ya" ucap Vellycia

"Iyah deh kak, yasudah Nay kembali bekerja dulu" ucap Nay kepada Manuel dan Vellycia.

Sore hari, Nay diantar pak supir untuk pulang kerumah,. Setibanya dirumah Nay memasakkan makanan untuk Rey. Setelah masakan sudah jadi semua. Nay menghubungi Rey, 2x panggilan tidak di angkat, akhirnya yang ketiga diangkat,

"Hallo Rey"

"Nay, ada apa sih?, aku masih kerja"

"Oh maaf Rey, Rey aku sudah masak untukmu"

"Kamu telephone aku sampai 3x hanya untuk bilang ini?" ucap Rey marah

"Rey, aku memasakanmu, aku bilang kamu pulanglah cepat mari kita makan bersama, sudah 1 minggu ini kita tidak pernah menghabiskan waktu bersama"

"Oh ia, baiklah nanti aku pulang lebih awal" ucap Rey.

Nay senang sekali, akhirnya Rey bisa pulang lebih awal. Nay pun mandi dan berdandan ia ingin tampil cantik di hadapan suaminya.

Jam 19.00 WIB, Nay sudah menunggu di meja makan, para pelayan dibiarkan untuk beristirahat lebih awal.

Sudah pukul 22.00 WIB, Nay masih menunggu Rey di meja makan, hingga ia tertidur dan terbangun pukul 23.30 WIB. Nay berjalan-jalan di teras, ia menunggu mobil Rey, sekitar 15 menit berlalu mobil Rey tiba. Nay sangat senang, ia pun bersiap menyambut suaminya.

"Nay mengapa kamu diluar sini?" berjalan masuk melewati Nay

"Aku menunggumu Rey, Rey mari kita makan bersama" ucap Nay yang berjalan agak cepat menyusul Rey

"Aku sudah makan" ucap Rey naik keatas tanpa melihat hidangan dimeja.

Nay terdiam, ia melihat makanan tersebut. Dengan bersedih hati dan kecewa Nay memasukan makanan itu semua kedalam kulkas.

"Rey, kamu tadi sibuk apa sih" tanya Nay yang sedang membereskan sepatu dan kemeja kotor Rey

"Aku bekerja Nay apa lagi kalau bukan bekerja" jawab Rey dalam kamar mandi

"Biasanya kamu selalu ada waktu untukku, 1 minggu ini kamu sibuk sekali" ucap Nay jujur

"Cobalah mengerti keadaanku Nay, aku harus mengurus semua Bisnisku, jika aku tidak sibuk, aku akan menghabiskan waktu denganmu" ucap Rey sambil mandi

Nay terdiam., tak lama kemudian Rey keluar, ia melihat Nay berdandan ia bertanya,

"Kamu dari mana tadi?"

"Aku tidak dari mana-mana"

"Kok tumben dandan?"

"Aku fikir tadi kita bisa makan bersama, makanya aku berdandan"

"Oh begitu" ucap Rey sambil memakai bajunya.

Nay pun masuk ke kamar mandi dan membersihkan badannya dan berganti pakaian, ketika keluar dari kamar mandi, Nay melihat Rey sudah tertidur. Nay pun menghela nafasnya, ia pun naik ke ranjang, dan tidur sambil memeluk badan Rey.

*****

Ku temukan perbedaan itu

Masih ragu namun itu jelas

Kudapatkan perubahan itu

Semakin hari semakin terasa

Hatiku menolak untuk menerima perubahannya

Hatiku berkata, dia sedang sibuk

Aku harus mempercayainya, dia tak mungkin menyakitiku

Dia suamiku yang amat mencintaiku

🍁Nay