Chereads / Nikah Siri / Chapter 37 - Bab 37~Melamarmu

Chapter 37 - Bab 37~Melamarmu

Hari itu di rumah Manuel, sedari pagi semua sibuk menyiapkan barang-barang. Sementara di rumah Rey, ia sedang sibuk mengurusi Nay, yang sangat sulit untuk makan nasi, dia hanya mau buah saja. Di apartemen Vellycia ia sedang menghubungi anak buahnya dari butik untuk diminta mengumpulkan semua barang-barang, bahan, dan perlengkapan serta peralatan yang dibutuhkan untuk membuat gaun pengantin, ia meminta anak buahnya 5 orang dari butik untuk ikut Vellycia ke Bandung.

Hari itu berlalu dengan cepatnya malam pun tiba, setelah sholat isya Manuel bersama kedua orangtuanya berangkat menggunakan mobil berwarna putih, yang di bawa oleh seorang supir mengikuti dari belakang 1 mobil berwarna hitam (berisi semua barang-barang yang dibutuhkan selama di Bandung) disusul mobil Rey yang sedang melaju dengan kecepatan sedang, Rey menyupir sendiri, dan Nay duduk di depan. Anita dan beberapa karyawan naik mobil satunya, bersama dengan beberapa koper, sementara sudah berangkat lebih dulu Vellycia bersama anak buahnya, dengan 2 mobil berwarna merah.

^Bandung

Sekitar pukul 23.15 WIB Vellycia sudah sampai di Villa, dan pukul 23.45 WIB rombongan Manuel baru tiba. Setelah itu karena semua sangat lelah saat perjalanan, Manuel pun langsung tidur di kamar nya, Vellycia mengantar ayah dan ibu Manuel ke kamarnya, Rey membawa Nay tidur di kamar. Para karyawan dan asisten sedang menata barang-barang nya dan segera beristirahat.

Malam itu sudah terparkir mobil di halaman Villa besar nan mewah yang terletak di daerah Lembang Bandung tersebut.  Sekitar 7 mobil mewah dengan bermacam warna terparkir di garasi hingga di halaman rumah. Semua orang beristirahat karena besok mereka harus bangun pagi-pagi sekali.

Keesokan harinya Manuel seorang diri bersiap-siap mendatangi kediaman ayah Dewi pagi-pagi sekali untuk memberitahukan jika nanti malam, setelah sholat Isya keluarga Manuel akan bertamu ke kediaman keluarga Dewi.

"Assalamu'alaikum paman, bibik" salam Manuel menyapa ayah ibu Dewi yang sedang duduk-duduk di teras rumah.

"Wa'alaikumussalam nak, pagi sekali kamu datang kerumah, kapan kamu sampai ke Bandung?"

"Semalan saya baru sampai di Bandung paman, maaf paman jika saya bertamu sangat pagi, paman bibik saya mau memberi tahu, jika nanti setelah isya saya dan orangtua saya di temani oleh beberapa sahabat saya akan datang malam ini untuk melamar Dewi secara resmi"

"Ha, mendadak sekali Nuel, paman dan bibik bahkan belum bersiap-siap" ucap orangtua Dewi kaget

"Maafkan Manuel paman, ini kesalahan Manuel karena lupa meminta nomor ponsel Dewi untuk memberi tahu."

"Baik tidak apa-apa, semua akan bisa di atasi, masih ada waktu jika setelah sholat isya acaranya, untung kamu datang pagi-pagi begini" ucap ayah Dewi

"Paman, nanti anak buah saya beserta beberapa asisten akan datang kemari untuk membantu paman, adapun yang paman dan bibik butuhkan tinggal suruh mereka, Manuel pun akan siapkan mobil nanti disini jika ada yang harus dibutuhkan dirumah tinggal suruh mereka saja paman bibik" ucap Manuel merasa bersalah melihat orangtua Dewi panik.

"Baik nak, kamu hari ini rencananya mau kemana?"

"Saya mau ke Bandung kota paman, untuk mencarikan cincin dan menyiapkan yang lainnya paman"

"Oh begitu, kamu juga belum siap-siap semua ya"

"Iya paman, makanya saya sengaja datang kemari pagi sekali, saya mau menanyakan ukuran jari Dewi paman bibik"

"Sebentar bibik panggilkan Dewi dulu" ucap ibu Dewi sambil berjalan masuk kerumah.

Tak lama kemudian Dewi keluar, dengan membawakan sebuah benang yang sudah di garisi tanda spidol berwarna hitam dan memberikannya kepada Manuel.

"Ini ukuran jariku" ucap Dewi sembari menyerahkannya kepada Manuel.

"Baik terimakasih, cincin seperti apa yang kamu suka Dewi?"

"Aku akan menyukai semua yang kamu pilih kan untukku" ucap Dewi

"Baiklah paman, bibik, Dewi saya pamit terlebih dulu, sebentar lagi beberapa orang akan datang kemari untuk membantu bibik dan paman"

"Baik terimakasih Nuel, berhati-hatilah nak"

"Baik paman terimakasih, wassalamu'alaikum paman, bibik, Dewi"

"Wa'alaikumussalam Wa Rahmatullahi Wabarokatuh" ucap Dewi sekeluarga.

Tak lama kemudian,7 orang datang 5 wanita 2 laki-laki dengan membawa mobil yang diparkirkan dirumah Dewi. Dirumah Dewi pun sudah mulai ramai, tetangga yang mengetahui akan ada acara lamaran untuk Dewi mereka berdatangan untuk membantu keluarga Dewi. Mobil yang dikirimkan Manuel pun sangat membantu karena mereka harus pergi kepasar dll.

Dewi yang ikut membantu ibu dan beberapa tetangga, serta 5 orang wanita yang dikirim untuk membantu pun merasa senang, karena kesibukan dirumahnya saat itu adalah untuk malam yang di nanti-nantikan olehnya selama ini.

Sementara di lain tempat Manuel yang sedang berada di sebuah toko perhiasan mewah di dalam pusat perbelanjaan di pusat kota Bandung itupun sedang mencari cincin lamaran yang sesuai dengannya dan Dewi, dan Ayah Ibu Manuel sedang sibuk mencari kebaya untuk digunakan sekeluarga, karena kebaya merupakan pakaian khas Indonesia, maka orangtua Manuel berusaha menyesuakannya. Sementara Vellycia dan Nay sedang sibuk mencari kan bingkisan apa yang akan dibawa oleh mereka untuk keluarga Dewi. Rey sedang sibuk mengkoordinir beberapa anak buah yang di suruh menjaga beberapa anggota keluarganya yang sedang sibuk berbelanja, terutama istrinya. Rey sangat mengkhawatirkan keadaan Nay".

Tidak terasa hari sudah sore, kesibukan di 2 keluarga dengan 2 tempat yang berbeda membuat Manuel berdebar-debar karena mereka masih jauh dari rumah, dan sedang terjebak oleh macet. Sementara di kediaman Dewi, sudah siap semuanya karena bantuan dari para tetangga juga dari orang-orang yang di datangkan oleh Manuel sangat membantu.

Keluarga Dewi pun sudah siap. Tinggal menunggu setelah Isya. Manuel yang sangat cemas didalam mobil berulang kali melihat arloji ditangannya. Akhirnya sebelum Maghrib Manuel dan rombongan sudah kembali di Villa, mereka pun bergegas bersiap-siap. Mempersiapkan diri, juga mempersiapkan bingkisan yang disiapkan untuk keluarga Dewi.

°Kediaman Dewi

Terpasang tenda dengan dekorasi yang indah, dengan beberapa kursi yang sudah disediakan. Dewi dengan cantik nya menggunakan gaun muslimah mirip kebaya  abu-abu dengan kerudung dan cadar yang selaras warnanya dengan gaun yang dikenakan. Sedang berdzikir di atas tempat tidurnya. Sementara Ayah Dewi sedang membenarkan karpet hijau di ruang tamunya, Ibu Dewi sibuk di dapur melihat semua masakannya. Beberapa saudara datang membawakan bingkisan beserta doa-doa yang sangat baik. Di tempat lain sedang duduk di dalam mobil dengan cemas pria tampan berkulit putih dengan baju batik berwarna abu-abu pilihan sang ayah dan ibu dengan arloji di tangannya ia sedang menyetir, di sampingnya ada sahabatnya Rey dan di belakang ada Orangtua Manuel, beserta Nay dan Vellycia. Manuel sengaja menggunakan mobil yang paling besar agar mampu memuat 1 keluarga, rumah Dewi yang harus menanjak, mengharuskan Manuel membawa mobil walau tidak terlalu jauh jaraknya kurang lebih 1km.

~Acara

"Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi wabarokatuh" ucap Manuel menyapa

"Wa'alaikumussalam Wa Rahmatullahi Wabarokatuh" ucap seluruh keluarga Dewi berserta dengan para Tamu.

"Silahkan masuk" ucap ibu Dewi menyapa dan mempersilahkan tamu istimewanya tersebut.

Setelah semua keluarga sudah duduk di sebuah karpet berwarna hijau tersebut. Acara pun dimulai dengan khidmat. Pengenalan antar keluarga percakapan antar keluarga berlangsung dengan baik. Hingga maksut dan tujuan Manuel beserta keluarga datang untuk melamar dan meminta Dewi secara resmi di orangtua dan keluarga Dewi sudah tersampaikan dengan sangat baik dan diterima dengan sangat baik.

"Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wabarokatuh, segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah begitu banyak memberikan nikmat kepada kita semua, sehingga kita bisa bertemu dan berkumpul disini pada malam hari ini untuk menyambung tali silahturahmi pada hari yang berbahagia ini dalam keadaan sehat wal'afiat" ucap ayah Dewi membuka acara lamaran tersebut.

"Selamat malam, bapak/ibu yang kami hormati. Terimakasih kami ucapkan telah berkenan menerima kami sekeluarga pada malam hari ini dengan sangat baik. Perkenankanlah saya untuk menyampaikan tutur kata untuk mewakili anak saya Risk Immanuel Jansen dengan nama Islamnya Billal Hafizh Athaillah ingin melamar putri bapak dan ibu yang bernama Dewi Kusuma secara resmi." ucap Ayah Manuel

"Alhamdulilah, (Dewi pun datang dan duduk di tengah-tengah ayah dan ibunya) pada hari ini kita bertemu dan berkumpul disini tiada lain untuk   menyambung tali silahturahmi dan juga meresmikan sebuah hubungan yang anak-anak kita sedang jaga. Maka saya mewakili putri saya Dewi Kusuma menerima lamaran dari saudara sekeluarga" ucap ayah Dewi menerima lamaran.

Setelah itu Dewi dan Manuel duduk berhadapan dengan kanan kirinya adalah orangtua mereka berdua. Manuel pun mengeluarkan kotak cincin berwarna merah. Dan mengambil sebuah cincin berwarna silver untuk di pasangkan di jari dewi, dan Dewi pun memasang kan cincin di jari Manuel. Mereka berdua tak saling melihat. Namun ketulusan cinta mereka nampak terlihat dari proses pemakaian cincin tersebut. Setelah proses pemakaian cincin berakhir. Penetapan tanggal pernikahan dan acara pernikahan serta lokasi pernikahan pun dibahas oleh keluarga besar.

Setelah semua prosesi lamaran tersebut berakhir. Manuel bersama para keluarga pun berpamitan. Manuel yang tak sempat berbincang dengan Dewi dia hanya bisa melihat wanita yang sangat di cintainya tersebut. Dewi yang tak berani melihat Manuel, ia hanya berdoa semoga semua yang di rencanakan berjalan dengan sangat lancar dan baik.

Setelah semua keluarga Manuel pulang, dan semua tamu pulang. Kediaman Dewi pun menjadi sepi. Malam itu malam yang membahagiakan untuk kedua keluarga. Lelah seharian sudah terbayar dengan berlangsung acara lamaran ini dengan sangat baik.

Ya Allah dengan restumu malam ini kami melangsungkan pertunangan.

Dengan restumu malam ini kami saling mengikat satu sama lain.

Ya Allah tolong jaga hubungan ini, tolong jaga kemurnian cinta ini, tolong jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi kepada kami.

Ya Allah kepadamulah kami bermunajat untuk sesuatu yang sedang kami usahakan kehalalannya.

Tolong restui kami ridhoi kami dan jaga kami.

Tolong jangan biarkan iblis dan setan serta para pasukannya menggoda kami, dan menjerumuskan hubungan kami kedalam lembah dosa yang engkau haramkan.

Aamiin

🍂🍁Dewi&Manuel