Chereads / SECOND / Chapter 17 - Menyusun Siasat

Chapter 17 - Menyusun Siasat

Begitu sampai di istana, Hae Won tidak bisa lepas dari Dayang Hee yang terus menginterogasinya dengan pertanyaan-pertanyaan. Sejak karakter Hwa Young berubah di mata para Dayang, para Dayang menjadi lebih akrab dengan Hae Won, tapi juga menjadi lebih berani untuk bertanya. Alhasil, Hae Won sendiri yang harus menjelaskan pertanyaan-pertanyaan itu. setelah puas dengan pertanyaan yang tidak penting antara hubungannnya dengan kaisar. Akhirnya Dayang Hee menuuju pada poin penting pertanyaannya.

"Yang Mulia Ratu bagaimana bisa Anda membawa seorang anak dari pasar ke istana."

"Huss tolong jaga rahasia ini. jangan sampai ayahku tahu kalau aku membawa anak laki-laki ituke istana."

"Hamba mengerti. Tapi tolong jelaskan bagaiamana Anda bisa menemukan anak itu."

Hae Won pun mulai menceritakan kejadian rincinya. "Intinya dia itu anak yang malang. Aku ingin mendidiknya dan menjadikan dia prajurit andal. Tapi berhubung dia masih terlalu kecil, belum memenuhi batas menjadi prajurit yang minimal usianya 14 tahun. Aku ingin dia dilatih di istanaku."

"Yang Mulia Ratu…"

"Astaga kau kenapa berlinang air mata begitu? Kau tidak suka ya anak itu di sini?"

"Tidak. Hamba benar-benar tersentuh mendengar kebaikan Yang Mulia Ratu."

"Ck, kupikir kau tidak setuju."

"Yang Mulia Ratu, ada sebuah ruangan rahasia di balik paviliun, tempat itu menghubungkan ke rumah persembunyian bawah tanah, tempat itu biasa digunakan oleh Ratu yang melarikan diri jika ada perang. Di bawah tanah cukup luas, ada 2 kamar dan 1 ruang kosong, bisa digunakan untuk berlatih . Tempat itu memang dipersiapkan khusus jika sesuatu yang mendesak terjadi."

"Benarkah?"

"Benar Yang Mulia Ratu."

"Kalau begitu kita bisa menyembunyikan anak itu di sana, aku ingin kau membantuku mengurusnya. Dan carikan dia guru bela diri dan juga guru akademik."

"Baik Yang Mulia Ratu, Anda tidak perlu khawatir Hamba yang akan mengurus semua kebutuhannya."

"Eumm terima kasih."

"Yang Mulia Ratu seorang Ratu tidak perlu mengucaapkan terima kasih pada bawahannya." Ucap Dayang Hee.

"Tidak. Kau bukan bawahanku, aku benar-benar menganggapmu seperti kakakku di sini. Bolehkah?"

Lagi-lagi Dayang Hee berbinar dan mulai menangis, dia selalu saja dikejutkan dengan tindakan Hae Won yang berbanding serratus derajat dengan Ratu yang dia layani satu bulan yang lalu. Wanita ini, tampak berbeda. Tapi dia senang, dia tidak menyangka akan melayani wanita sebaik Ratunya yang sekarang.

"Terima kasih Yang Mulia Ratu."

***

"Kenapa Ayah datang menemuiku?"

Sore ini Dayang Hee mengatakan jika Menteri militer akan datang menemui Ratu. Dia tahu, pasti ada sesuatu yang penting.

"Ayah hanya mencemaskan puteriku yang berada di istana ini sendirian."

"Sendirian? Aku tidak sendirian. Masih ada para dayang yang memperhatikanku."

"Apa kau marah pada Ayah karena jarang memperhatikanmu?"

*cihh. Dia pikir akum au diperhatikan oleh pria ular sepertinya. Aku tahu—kau datang karena maksud tertentu, jadi sudahi saja basa-basinya*

"Katakan saja Ayah, Ayah ingin menegosiasikan sesuatu padaku. Benar, bukan?"

"Kau memang puteriku sejati. Kau bahkan tahu apa yang kuinginkan."

"Aku tahu, karena begitulah kau mendidikku selama ini."

"Aku ingin—kau hadir dipersidangan seperti hari itu, dan membantuku menyetujui pembangunan sumur di desa dekat pegunungan sina."

" desa dekat pegunungan sina?"

*gunung sina adalah tempat prajurit klan api yang berlatih militer, aku tahu. Ini untuk keuntungannya, semakin banyak pasokan air. Akan semakin banyak orang yang bergabung dengannya. Trik monopoli yang jenius.*

"Tapi Ayah, bukankah mata air di pegunungan sina termasuk yang paling baik, karena air itu mengalir langsung dari lereng. Kenapa kau perlu sumur?"

"Begini, aku akan katakan langsung rencanaku. Aku ingin membuat sumur, supaya penduduk di sana tidak perlu turun naik gunung untuk mengambil mata air. Gunung sina adalah daerah kekuasaanku, jadi aku mengkhawatirkan pendudukku."

*cih. Kau mengkhawatirkan penduduk atau pasukanmu. Aku tahu kenapa Kaisar tidak mau memenggal langsung kepala klan api ini, pertama karena pengaruhnya yang sudah tinggi sejak Kaisar kecil, jadi sulit menghapus imaje bangsawan kelas 1 di kekaisaran ini. kedua, pasukan militernya yang hampir setara dengan pasukan kekaisaran. Jadi Kaisar menggunakan cara halus untuk menumpasnya perlahan. Ketiga, dia ini tipe orang yang tidak takut mati, siksaan terbesarnya adalah dijatuhkan, dia akan mati dengan sendirinya jika kehilangan semua yang dia punya saat ini. aku tidak bisa diam saja, aku akan membantu kaisar menjatuhkan pria ini, meskipun dia sekarang berperan sebagai Ayahku. Aku tidak peduli pada orang jahat.*

"Hmm, Ayah, sebenarnya sudah sejak lama aku ingin bertanya. Apa yang kau sembunyikan di gunung sina? Kau ingat kau selalu melarangmu ikut ke sana. Padahal, kau selalu membawaku kemanapun kau pergi, kecuali satu tempat itu. ada apa sebenarnya?���

"Tidak ada hal khusus. Aku hanya khawatir kareena perjalanan menuju gunung yang terjal dan licin. Itu sebabnya aku melarangmu."

"Ah begitu."*teruslah berbohong, kau pikir aku tidak tahu apa-apa.*

"Kalau begitu Ayah, aku akan membujuk kaisar untuk membuat sumur di sana. Kau pasti sudah mendengar dari orang kalau hubunganku dan kaisar menjadi lebih dekat sekarang, benar?"

"Benar. Aku senang mendengar kabar tersebut, aku harap kau segera memberiku cucu dan melahirkan seorang pewaris."

*pewaris boneka maksudmu. Kau pikir aku mau menyerahkan keperawananku di dunia ini demi melahirkan pewaris yang akan kau mainkan kelak. Tidak sudi.*

"Baiklah Ayah. Kau tunggu saja kabar dariku, aku akan membalas kebajikanmu karena telah membawaku pada posisi ratu dengan cara ini."

"Aku percaya padamu, puteriku."

*aku bukan puterimu. Puterimu sudah lama mati, aku adalah jiwa yang akan terus mengutukmu, karena kau telah berani melukai leherku yang berharga ini. lihat saja.*

***

Hae Won telah mengirim surat pada kaisar kalau dia akan berkunjung malam ini. karena membicarakan masalah penting seperti ini lebih aman di istana kaisar yang jauh dari mata-mata Seo Jun, karena Hyun Bae telah membabat habis mata-mata di sana.

Setelah menunggu beberapa jam, balasan pun datang, Kaisar mempersilahkan Hae Won untuk datang. Sebenarnya Hae Won bisa saja datang tanpa formalitas seperti biasa, hanya saja dia ingin membuat mata-mata itu melapor dengan karakter Ratu yang sebenarnya, maksudnya, dia sedang berperan sebagai Hwa Young, dan Hwa Young itu terbiasa melapor jika ingin berkunjung, walaupun sebagian besar surat-suratnya ditolak oleh kaisar. Kali ini, dia ingin membuat karakter Hwa Young itu melekat di hati mata-mata itu, jadi dia tidak akan curiga dengan kesembronoan Hae Won yang suka menerobos masuk ke istana kaisar tanpa rasa takut.

"sebarkan rumor di antara kalau malam ini Ratu bermalam dengan Kaisar di istana kaisar," Bisik Hae Won pada Dayang Hee.

"Baik Yang Mulia Ratu,"

*bagus, kali ini siasat harus dilawan dengan siasat. Dengan begitu kau akan mengundur pasukanmu untuk menyerang jika kau mendengar aku akan melayani Kaisar dan memberimu keturunan boneka.*