Krasak-krusuk Nadya mengguncang toples keripik di pegangannya guna meratakan bumbu perasa. Di samping itu, Revan yang tidak sabaran menaruh sayur kemeja makan. Duduk barang sebentar.
Istrinya juga tak kunjung selesai dengan keripiknya, membuatnya tidak betah lama menunggu. Ia mendekat, melirik apa yang dikerjakan Nadya.
"Sudah?" ucapnya dari balik punggung Nadya.
"Sebentar lagi." Revan mencomot keripik yang sedang di olah istrinya.
"Enak." Kata Revan memuji.
Nadya menoleh ke kanan dengan membawa toples tadi, ia tak jadi melangkah. Suaminya berdiri menghadang memasukkan satu tangan di saku celana, lalu tersenyum.
Nadya pun menyamping satu langkah ke kanan, Revan juga ke kanan. Begitu juga sebaliknya. Perempuan itu menghela napas, menyerah.
"Kenapa, Kak?" tanya Nadya.
"Sayang" tekannya. "Bukan Kakak" ujarnya.
Ragu-ragu juga malu-malu Nadya mengikuti ajaran Revan.
"Ada apa sa-sayang?" ucap Nadya belum terbiasa. Laki-laki itu tersenyum mendengarnya.