Langkah kaki tergesa-gesa terdengar dari cepatnya ritme suara sepatu dengan lantai. Langkah kaki tadi terus terdengar hingga tiba ditempat tujuannya. Bersama raut wajah merengut, pria itu memprotes.
"Ada apa? Aku sampai rela belum menuntaskan kerjaku, dan terburu-buru kesini demi urusan yang katany penting" ucap Adit.
Laki-laki yang menyuruh Adit menemuinya beranjak dari kursi kerja, memberikan map biru, didalamnya terlihat nama perusahaan Salim Corporation dimana pemilik adalah orang yang menyambangi mereka beberapa waktu yang lalu.
"Dia mengajak kita bekerja sama. Kau sebagai sekretarisku, menemaniku kesana hari ini" terang Revan, berdiri bersandar pada sisi meja kerjanya.
"Baiklah. biar aku yang menyetir" Adit mengadahkan tangannya, meminta kunci mobil Revan. Ia lempar kunci itu dan langsung ditangkap oleh Adit dengan satu gerakan.
"Nabila?" tanya Adit, biasanya Nabila selalu diajak. Bisa dikatakan mereka orang-orang yang memiliki keahlian masing-masing.