"Gila pukulan nih perempuan" gumam Adit yang memegang-megang hidungnya terasa aneh.
Adit bingung mengapa hidungnya perih. Mungkin akibat pukulan tadi, pikirnya. Pria itu terus menggerak-gerakan mulut, meregangkan dan merasakan kalau-kalau tempatnya menghirup udara berdarah.
"Tan. Kenapa mukul Adit, sih?!" seru Revan terkejut atas aksi Nabila.
"Tanya saja padanya!!" geram Nabila meninggalkan Revan dan yang lain.
Revan melirik ke temannya, Adit. Lirikan pertanyaan, yang dijawab gerakan bahu saja oleh Adit.
"Aku duluan, Van" pamit Adit, masih meringis menahan sakit.
'Parah. Kayaknya gusiku berdarah' laki-laki itu merasakan perbedaan dengan menyentuh membandingkan rasanya menggunakan lidah.
Deru mobil Adit menjauh dengan kecepatan tinggi.
***
Riana mendengar keributan diambang pintu rumahnya, bergegas menjumpai mereka. Hanya Nabila dan Revan saja yang terlihat melangkah mendekati, menyapa.