"Sayang. semua jalan yang kamu pilih tentu ada alasan yang kuat. Apapun itu, ingatlah… aku selalu ada untukmu, siap membantu apapun yang kamu perlukan." Mengelus puncak kepala Nadya.
Nadya pun tersenyum lembut, kembali menikmati ayam gorengnya. Setelah selesai iapun ingin mencuci piring. Baru saja Revan melarangnya bekerja, dan ia sudah melanggar.
"Sayang. tidak usah, besokkan bibi akan datang. Ayo kita kekamar saja." sembari meletakkan piring-piring kotor ketempatnya.
Nadya juga tak bisa membantah titahnya, bisa-bisa mereka bertengkar tidak jelas.
.
.
Setelah Revan pergi kekantor, Nadya juga bersiap-siap hendak menuju toko kue. Sebenarnya ia juga senang dimintai ibu mertua mengurus toko itu, ia jadi tak sendirian dirumah. Sedangkan ditoko ada Lisa yang senantiasa membuatnya tertawa dengan cerita-cerita polos.
"Mbak Nadya tidak usah banyak gerak, nanti kecapekan. Beritahu saya saja kalau butuh sesuatu" tukas salah satu dari pekerja toko.