Revan dan Nadya telah selesai mandi, sekembalinya dari rumah besar keluarga Kusuma. Revan meminta jatahnya sore itu, tidak ada kata lain dari istrinya selain menerima permintaan Revan. beruntungnya, Revan hanya sebentar melakukannya. Mungkin pria itu ingin menuntaskan hasratnya saja yang belum terselesaikan ketika dirumah keluarga Kusuma tadi.
Suara bising hair dryer memenuhi kamar mereka, Nadya yang mengeringkan rambut sesekali melirik suaminya.
"Ada apa sayang?" tegur Revan. sedari tadi ia melihat Nadya menengok kebelakang.
"Tidak ada" sahut Nadya biasa, kemudian fokus mengeringkan rambutnya.
Revan beranjak dari tidurnya, mendekati sang istri, memeluknya dari belakang. Sesekalii mengecup pipi lembut Nadya. ia ingin menciumi leher jenjang itu, tetapi tidak terturuti.
"Kak, aku capek" satu kalimat yang sontak memberhentikan aksinya, wajah terkejut Revan tak bisa di sembunyikan. Nadya melihatnya melalui pantulan cermin. Tetapi, ia benar-benar tidak bisa melanjutkan hal itu.