***
"Dit, aku pulang duluan, ya" raung Revan sembari melangkah menuju pintu.
"Iya" Adit menyahut. Ia sedang berdiskusi ringan dengan Arya untuk pekerjaan besok.
Revan berjalan sedikit cepat menghampiri area parkir, beberapa karyawan menyapanya dikala lewat. Pria itu membalas mereka dengan senyuman, ia mulai belajar menghargai orang yang menghargainya.
Di sisi berlawanan letak parkir kendaraan putra Kusuma, sebuah mobil bersama kemudi perempuan sedang mengintai. Gadis itu bernama Rea, ia sedang merapihkan rambutnya dengan berkaca pada spion dalam mobil. Tak jarang ia memuji kecantikannya.
'Pantas saja semasa SMA aku jadi primadona' ungkapnya dalam hati.
Disana Revan membuka pintu sebelah kiri, meletakkan tas kerja. Kemudian berjalan memutari area depan mobil lalu duduk di balik kemudi. geriknya tak lepas dari sorot mata Rea.
