***
Ketika malam menyambut, Kaindra mendatangi tempat yang dikatakan Revan dan Adit tadi, ia mencari orang bertopi secara sembunyi. Sebagai seorang yang paling sering berinteraksi dengan Andra, tentu sangat mengenali bentuk tubuh meskipun terlihat dari belakang.
Lama Kaindra menunggu sembari melirik dengan teliti, duduk di kursi tak jauh dari jalan. Seolah sedang membaca buku, tak lupa ia juga memakai topi.
'Lama sekali, dari tadi taksi yang datang bukan kak Andra. Semoga saja yang dikatakan mereka tidak benar' sambil memantau keadaan sekitar.
"Sial" umpatnya, lampu jalan paling terdekat pun padam. "Bagaimana aku bisa membaca kalau begini."
Dari kejauhan tampak orang-orang sedang menggunjingnya, mana ada membaca buku di pinggir jalan, malam hari pula.
Pemuda itu memutuskan tidak membaca saja, daripada matanya sakit melihat huruf-huruf hitam seperti semut. Lalu memasukkan buku tersebut kedalam tas. Sebuah buku yang diberikan Revan padanya, setelah beberapa kali memohon.