"Memang istri kak Revan mau? Kapan dia mengiyakannya?" Revan pun menoleh kesamping, menggelitik pinggang ramping disana.
Istrinya kegelian sampai meminta pengampunan. Pria itu pun menggendong tubuh mungil dalam balutan gaun abu-abu nan cantik. Menghujam ciuman di seluruh wajah ayu tersebut, mereka menikmati cumbuan itu setiap waktu.
"Jadi, istriku tidak mau melihat kejutan?"
"Eumm…" Nadya berpikir membuat Revan gemas. "Baiklah. aku penasaran kejutan apa itu. sepertinya aku ingin melihatnya."
Langsung lelaki tampan itu memberikan cumbuan berkali-kali pada bibir kesukaannya.
"Stop! Biarkan aku bernapas dulu" keluh Nadya. Segera Revan menurunkan Nadya dari gendongannya, membiarkan menantu Kusuma berusaha menormalkan napasnya lagi. Pria di hadapannya pun terkekeh.
"Maaf, suamimu ini begitu senang." Ia berjongkok menatap wajah istrinya dari sisi bawah.