"Revan tipe laki laki tidak mudah menyukai perempuan. Kamu tahu kan siapa yang ia sukai sebelum menikah denganmu? Dan kurasa kamu sangat mengetahuinya. Bukan bermaksud apa-apa" ia tersenyum tak bersalah. "Hanya memberitahu yang patut kamu ketahui." Imbuhnya.
Seketika Nadya ingat apa yang di bicarakan Nabila di ruangan rias pengantin beberapa saat yang lalu. Nadya mengangkatkan kepala, balik menatap tajam gadis bertongkat itu.
"Benar. Memang kak Revan pernah menyukaimu. Tapi ingat! Itu dulu, dan kamu hanyalah masa lalu. Masa lalu, Rea!" menantu Kusuma enyah dari sana.
Meskipun ia berbicar yang terbilang menohok untuk Rea, ada secuil kekhawatiran dalam hatinya. Nadya juga tak sengaja melihat Revan menatap sahabat kuliahnya.
Sebelum tiba ke tempat dimana ia berada bersama Revan, Nadya menghela napas sejenak, membuat senyum agar tak di curigai lelaki itu.