"Kak, mengapa alat itu di lepaskan?!" suara Nadya yang bergetar, meremas kemeja Revan di sebelahnya. Pria itu terdiam, ia tahu apa yang terjadi didalam sana. hanya ia tak tak mampu berkata demikian.
Revan beralih memeluk istrinya, mengatakan semua akan baik-baik saja.
"Bagaimana bisa baik-baik saja, Kak. pamanku sudah tak bernyawa disana" Nadya menangis sampai sesenggukan.
Tubuh terbaring kaku dengan mata terpejam semakin membuat hati gadis dalam pelukan Revan menjadi sakit. ia tidak sanggup melihat kearah sana. dan sekarang tubuh itu telah di tutupi kain putih panjang hingga wajah. Kemudian mulai di dorong oleh dua perawat untuk di pindahkan.
Tangis Nadya semakin kencang, baru saja ia ingin menemui pria yang menjadi orang tuanya kemarin. Tetapi, hari ini ia melihat sosok itu telah terbaring tidak bisa berbicara apapun. Bahkan hari ini ia bertemu Riko untuk terakhir kali. Sebelum mereka berpisah selamanya.
***
