"Kak, malu. Banyak orang melihat" Nadya terkejut.
Revan hanya terkekeh "Maaf, aku lupa kalau kita tidak dirumah." Putra Kusuma membukakan pintu untuk istrinya.
"Kak, tidak usah berlebihan. Aku masih bisa membuka sendiri. Kalau orang lihat bagaimana? Malu tahu" lagi-lagi Nady memprotes.
"Yah… pintunya sudah terbuka" dengan suara dan raut menyesal.
"Kak." panggil Nadya memberhentikan langkahnya, Revan pun menoleh. "Ratu boleh kita antar pulang?" tanya Nadya ragu.
Pria itu mendesah "Baiklah" ucapnya, meskipun agak tidak ingin. Demi si istri, Revan mengiyakan.
Bersama senyuman, menantu Kusuma menghampiri temannya. Mengajak agar mereka berbarengan saja. mulanya Ratu menolak, tak enak hati juga Revan terlihat tidak menyukainya.
Berbagai rayuan, akhirnya Ratu mengiyakan. Ia tak tega menolak gadis itu. wajah cantiknya terlalu sayang untuk di tolak.
***