Dan pada akhirnya, Kaindra hanya memesan satu menu juga segelas jus jeruk. Lahap dan cepat ia menghabiskan porsi makanan itu. Dua pria beriringan menuju kendaraan di depan.
"Mas. Anak buah Argani sudah pergi" ujar remaja itu dari balik punggung Arya.
Tanpa menjawab, si sekretaris berjalan mengarah mobil yang sering digunakan Revan.
Pemuda itu terasa enggan berbicara lagi, Arya yang hanya cuek padanya membuat kesal saja. di hadapan Revan, pria itu biasa . hanya ucapan formal dan banyaknya pertanyaan.
.
.
Kaindra terasa takut untuk pulang setiap harinya, tidak mungkin dia terus mengungsi ke kantor Revan terus.
Arya membuka pintu ruangan kerja atasannya, menyampaikan tugas telah dilaksanakan sesuai perintah.
"Kenapa anak buah Argani mengejarmu?!" Revan bertanya sambil bersedekap.
Kejadian kemarin, putra Kusuma belum menanyakannya, dan untuk kedua kali ia harus tahu penyebab dari hal ini. pasti ada pemantik dalam setiap permasalahan.