Pertemanan antara Nadya dan Ratu seperti anak SD yang baru saja berkenalan. Mereka masih tidak bisa bersikap apa adanya, walaupun sekedar berbasa-basi.
Dari kejauhan putra Kusuma memantau, entah apa yang membuatnya tidak mempercayai teman istrinya itu.
"Ah iya. Aku sempat berpikir. Dari mana kamu tahu alamatku? Setahuku, hanya orang-orang terdekat saja bisa tahu rumah ini" Nadya membuka percakapan disaat mereka asyik dengan kerjaan masing-masing di dapur.
Wajah terkejut Ratu berhasil ia tutupi, membuat senyum selebar mungkin. ia pun menoleh dengan senyuman itu.
"Dari seorang gadis, tapi aku tidak tahu namanya. Hm.. ia memberitahuku sekitar sini, lalu aku bertanya pada orang-orang" ia menyeringai canggung.
Di samping itu, Revan menghampiri mereka "Kalian membuat apa?" tanyanya sembari duduk pada kursi yang sering ia gunakan ketika menunggu Nadya memasak.
"Hanya brownies sederhana" Nadya menyahut.
