"Ya.. karena dokter Atika bilang, kita… kita… kita sangat jarang melakukan hubungan suami istri" akhirnya Nadya mengungkapkan juga, walaupun wajah nya merah padam seperti rasa terbakar.
Menantu Kusuma segera beranjak dari duduknya yang mengelus kepala Revan tadi. Ia ingin membenamkan diri dalam gelungan selimut. Nadya menutupi hampir seluruh tubuhnya.
Tangannya terus memegang wajahnya yang terasa terbakar. Nadya merasakan kasurnya bergerak, ia tahu jika Revan juga ikut berbaring di sampingnya.
Gadis ini memaksa sang mata untuk terpejam, ia tidak berani melihat wajah yang tersenyum licik itu.
Revan mendekatkan tubuhnya dalam satu selimut, tangannya dengan mudah memeluk erat pinggang si istri. Nadya yang telah membelakanginya tak berani melakukan apapun.
"Kenapa kamu sangat tegang? Aku tidak akan melakukannya sekarang" bisik suara berat mendekati daun telinga Nadya.
***
