Nadya memilih berbaring di atas tempat tidur. Ia melakukan usaha yang sia-sia, karena amarah. Perlahan ia mulai memejamkan sepasang mata coklatnya.
Dari sisi lain Revan menatap istrinya heran, apa benar ia akan tidur.
"Katanya tidak akan tidur sampai pagi" ujar pria tak berbaju dari sana, kata yang bisa menantang seseorang.
Gadis terbaringpun tak menjawab apapun, malah tangannya meraba mencari guling atau apapun itu untuknya tidur nyenyak. Nadya memiringkan tubuhnya setelah mendapatkan guling empuk bersarung abu-abu.
Lambat-lambat Revan mendekati Nadya, mengintip. Apakah benar istrinya telah tertidur.
Nadya merasakan ada seseorang yang mendekatinya, mencoba mengintip.
"Hap" gadis mungil itu mendapatkan tubuh incarannya, Nadya memeluk leher suaminya. Lalu beranjak ketubuh bagian belakang, ia tengah menempel di punggung suaminya.
Sekarang ia dengan leluasa mencubit pipi sang suami, ada rasa puas tersendiri membalaskan dendam.
