[Sudut pandang Nadya]
Setelah aku menceritakan apa yang disampaikan dokter Atika, benar-benar membuatku malu setengah mati. Tubuhku tegang ketika Kak Revan mendekat. Tuhan… rasanya aku ingin menenggelamkan diri saat itu juga.
Padahal aku sekuat tenaga agar tidak memberitahunya, tetapi wajah dan ucapan kak Revan mengharuskanku menceritakannya.
Kuakui setiap suamiku melepaskan bajunya, aku mulai berpikiran tidak sehat. Aku juga gadis normal seperti orang di luaran sana, tergiur dengan hal seperti itu. apalagi tubuh kak Revan terbilang tipe idealku.
Satu hal yang paling aku sukai dari kak Revan, ketika dia mengenakan jam tangan. Menurutku ketampanannya berkali-kali lipat bertambah. Aneh bukan? Tapi itu faktanya.
"Sayang aku pulang" suara yang aku kenal meraung dari ambang pintu. Itulah kebiasaan suamiku ketika pulang kerja. Tidak, darimanapun ia selalu berteriak jika pulang. Kecuali aku pergi bersamanya.