"Yessss… menang lagi" teriak Revan dengan gerakan kemenangan. "Tiga kali, tiga kali… ciuman" Revan berbisik.
"Ayo ikut aku" pria berstatus suaminy menarik tangan Nadya.
"Kak kita mau kemana? Kita belum membeli bajunya" seruan istrinya tak dihiraukan pria itu.
Revan menggenggam tangan istrinya sedikit paksaan menuju parkiran mobil.
"Kita mau pulang? Tidak jadi beli pakaian untuk besok?" gadis itu masih saja berbicara.
Pria beralis tebal membuka pintu mobil bagian belakang, Nadya pun mengikutinya. Gadis ini belum tahu tujuan suaminya.
Pria itu merebahkan istrinya di bangku itu, menutup pintu mobil rapat- rapat. Revan menangkup wajah berhidung sedikit mancung di depannya. Mencium sesuatu yang kenyal sedikit kasar.
Sedari tadi pria itu ingin merasakan lembutnya benda merekah yang kadang cerewet. Namun, ia sangat menyukainya.
Ia kecup bibir mungil itu sekali "Tiga kali bukan taruhan tadi?" Revan menatap dengan tatapan sayu. Nadya mengangguk pelan.