Ponsel di dekat gadis yang menonton tv berdering, ia melihat nomor tak dikenal.
"Kak. ada telepon" raungnya disaat suaminya kedapur mengambil minum.
"Siapa?"
"Tidak tahu" sahutnya.
Lelaki itupun kembali ke ruang menonton, melihat ada tiga panggilan tak terjawab dari nomor yang sama.
Revan tak memperdulikannya.
Di menit berikutnya nomor itu menelepon kembali. Dengan malas Revan mengangkatnya.
"Halo" jawabnya.
"Van. Boleh minta tolong?" seru gadis ditelepon.
"Kamu siapa?" tanya Revan bingung. Gadis disana menghela napas.
"Ini aku, Rea" kesal gadis itu. "Aku butuh bantuanmu" ujarnya.
"Bantu apa?" Revan melirik perempuan disebelahnya.
"Aku butuh bantuanmu mengecek tugas akhirku, aku tak berani menemui dosen pembimbing. Temani aku bisa, Van? Besok" terangnya.
"Aku tidak bisa" tolak Revan, ia tak mau bermain belakang istrinya. Walaupun itu Rea dan hanya teman.
"Aku tak ingin mendengar penolakan. Besok aku jemput kamu��� kekeh Rea. Membuat Revan berdecih.