Chereads / MAVIA BOSS / Chapter 4 - Ciuman Pertama Saat Jalan Jalan Malam.

Chapter 4 - Ciuman Pertama Saat Jalan Jalan Malam.

Saat kedua orang tua Livia sudah pergi meninggalkan restoran, Terry dan juga Livia menyelesaikan makan dan segera keluar dari restoran tersebut.

Keduanya berjalan menyusuri pantai di waktu malam dan mereka berdua menikmati dinginnya malam ini.

Terry memakaikan kardigan panjangnya ketybuh Livia yang hanya di balut pakaian santai yang cukup tipis menurutnya.

Perlakuan tersebutmembuat Livia jadi berdebar karena dia bisa menghirup aroma tubuh Terry yang tertinggal dikardigan tersebut, serta memberikan kehangatan pada tubuhnya yang terasa dingin karena udara malam.

Walaupun begitu kedua pipi Livia memanas yàng menandakan bahwa kedua pipinya pasti sudahmemerah.

Melihat pipi Livia yang merona sepontan Terry menangkupkan kedua belah tangannya di keduanya dan tanpa peringatan dia mengecup bibir yang mengidamnya sejak pertama kali melihatnya.

"Cup....mmmm" Terry melumat bibir ranum Livia dengan lembut.

Saat Livia sudah akan kehabisan nafasnya Terry baru melepaskan ciuman tersebut.

Pipi Livia menjadi merona kemerahan karena hal tersebut baru buat dia, dan itu adalah ciuman pertamanya.

"A..apa yang kamu lakukan? kita baru beberapa jam yang lalu saling kenal kamu sudah mencuri ciuman pertamaku!!!" Livia jadi ngambek karenanya.

Dengan mata yang penuh kebahagiaan Terry mendekap Livia dan dia mengecup kening Livia dengan sayang.

"Jadi Aku yang pertama yang mencium bibir merahmu yang manis itu?" Terry berkata menggoda Livia.

"Iya benar dan kamu mengambilnya tanpa permisi" kata Livia dengan ketus dan masih cemberut.

"Iya Aku minta maaf karena mencium tanpa permisi, tapi sekarang hal itu menjadi candu buatku maka Aku akan mengulangnya lagi" Teri mulai mendekatkan wajahnya dan mencium Livia dengan lembut.

Dari kejauhan seorang pemuda yang usianya 5 tahun di atas Livia tengah menghampiri dua orang yang saling bermesraan di tepipantai.

"Ehemmm...hemmm...hemmm...l" suara deheman orang tersebut dan membuat keduanya melepaskan ciuman tersebut.

"Apa yang sedang kamu lakukan Livia? berciuman dengan lelaki asing dan itu diluar apa kamu tidak punya malu? sekarang ayo balik aku akan bilang pada Mama dan Papa" adu Kakak Livia Stevano.

Stevano menarik kerah Terry dengan geram dia berkata "dan kamu pria brengsek berani kau melakukan keburukan pada Adik kecilku yang polos".

Stevano hendak memukul wajah Terry namun Livia menghentikannya dengan menarik tangan yang sudah bergerak hendak memukul.

"Kakak hentikan!!!" Livia berteriak.

"Kamu membela lelaki mesum ini??!!" ucap Stevano nggak terima.

"Aku nggak percaya ini kamu membiarkan dia melakukan hal mesum padamu?" tanya Stevano keheranan dengan sikap Livia yangbiasanya dia selalu menghindar dari pria mana pun.

"Livia tidak menolaknya karena...dia adalah tunangan Livia kakak?! lagian Mama dan Papa sudah memberikan restunya kepada kami dan nanti setelah Aku lulus kami akan menikah" Livia menjelaskan.

Medegar peuturan sang Adik Stevano melepaskan cengkramannya dari kemeja Terry.

"Hei...Livia kamu itu masih kecil seklah dulu baru menikah dan jangan membuat rang jadi was was.

Walaupun nanti kalian menikah tapi saat ini hindari kntak fisik yang berlebih sebelum menikah jangan modai nama baik keluarga" Stevano memberika nasehatnya.

"Kakak ipar kenalkan Saya Terry..." Terry memperkenalkan dirinya dan mengurkan tangan untuk menjabat tangan Stevano.

"Oh... Aku Stevano kakak Livia jadi aku percayakan Dia padamu" Stevano berkata.

"Ayo kita kembali malam semakin larut dan dara semakin dingin" Terry mengajak keduanya balik ke resort.